Parameter pertumbuhan bayi bukan hanya tinggi dan berat badannya, tetapi juga lingkar kepala bayi. Pemeriksaan lingkar kepala bayi penting dilakukan sebab ukuran lingkar kepala bayi yang tidak normal dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

Berat dan tinggi badan bayi dapat menggambarkan kesehatan dan pertumbuhan bayi. Namun, selain kedua hal tersebut, lingkar kepala juga memiliki peran yang sama. Oleh sebab itu, pemeriksaan lingkar kepala bayi juga perlu dilakukan secara rutin saat Si Kecil menjalani pemeriksaan kesehatan dan evaluasi tumbuh kembangnya.

Informasi Seputar Lingkar Kepala Bayi yang Perlu Diketahui - Alodokter

Pentingnya Ukuran Lingkar Kepala Bayi

Beberapa ahli kesehatan dan dokter anak menyarankan pemeriksaan lingkar kepala untuk dilakukan secara berkala hingga anak berusia 2 tahun. Pengukuran lingkar kepala adalah salah satu bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin pada bayi yang penting dilakukan.

Sewaktu melakukan pemeriksaan lingkar kepala, dokter juga biasanya akan mengukur berat dan tinggi badan bayi, serta menilai perkembangan bayi berdasarkan usianya.

Pertumbuhan ukuran kepala yang tidak normal dapat menjadi tanda bayi menderita suatu penyakit. Sebagai contoh, ukuran kepala bayi yang lebih besar bisa menandakan hidrosefalus, sedangkan ukuran kepala bayi yang lebih kecil bisa menandakan mikrosefali.

Lingkar Kepala Bayi yang Normal

Rata-rata lingkar kepala bayi baru lahir yang cukup bulan adalah sekitar 35 cm. Pertambahan ukuran lingkar kepala bayi normal berbeda-beda, tergantung jenis kelamin dan usia bayi. Berikut ini adalah ukuran lingkar kepala bayi perempuan normal:

  • Usia 0–3 bulan: 34–39,5 cm. Jika pada bulan ketiga ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil dari 38 cm atau lebih besar dari 41 cm, maka bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan.
  • Usia 3–6 bulan: 39,5–42 cm. Lingkar kepala bayi usia 6 bulan dapat dikatakan tidak normal jika kurang dari 41 cm atau lebih dari 43,5 cm.
  • Usia 6–12 bulan: 42–45 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 12 bulan memiliki lingkar kepala di bawah 44,5 cm atau lebih dari 46 cm.

Sementara itu, lingkar kepala normal pada bayi laki-laki adalah:

  • Usia 0– 3bulan: 34,5–40,5 cm. Lingkar kepala bayi terbilang tidak normal jika bayi usia 3 bulan, ukuran lingkar kepalanya kurang dari 39,5 cm atau lebih dari 42 cm.
  • Usia 3– 6 bulan: 40,5–43 cm. Jika pada bulan ke-6 lingkar kepalanya masih kurang dari 42 cm atau lebih dari 45 cm, maka bisa jadi bayi menderita masalah kesehatan.
  • Usia 6–12 tahun: 43–46 cm. Lingkar kepala yang tidak normal saat bayi berusia 12 bulan adalah kurang dari 45 cm atau lebih dari 49,5 cm.

Mengukur lingkar kepala bayi tidak selalu menggunakan cara yang sama. Jika Si Kecil lahir secara prematur, maka terdapat metode penghitungan khusus untuk mengukur dan menentukan lingkar kepala bayi yang normal.

Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah lingkar kepala bayi Anda normal atau tidak, perisakanlah Si Kecil ke dokter anak. Selain untuk mendapat hasil yang akurat, dokter juga dapat segera melakukan penanganan apabila buah hati Anda terdeteksi mengalami masalah kesehatan.

Hal yang Memengaruhi Pertumbuhan Bayi

Setiap bayi mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda. Guna mendukung tumbuh kembangnya agar dapat berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Asupan nutrisi

Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi bayi akan memengaruhi pertumbuhannya. Selama masa tumbuh kembangnya, pastikan ia mendapat cukup asupan kalori dan nutrisi. Jika usianya masih di bawah 6 bulan, berikan Si Kecil ASI secara rutin.

Setelah bayi  berusia di atas 6 bulan dan dapat diberi MPASI, ASI boleh dilanjutkan sambil ditambah dengan asupan makanan sehat untuk bayi, seperti yoghurt, sereal, buah, sayuran, ikan, telur, dan kacang-kacangan.

2. Kondisi kesehatan selama kehamilan

Kesehatan Anda selama masa kehamilan tentu memengaruhi kondisi janin dalam kandungan. Oleh karena itu, selama masa kehamilan, Anda sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang baik untuk ibu hamil, rutin berolahraga, dan menjauhi gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan minum minuman beralkohol.

3. Faktor keturunan

Pertumbuhan bayi juga dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan oleh orang tua. Jika kedua orang tuanya memiliki postur tubuh yang tinggi dan gemuk, besar kemungkinan bayi juga memiliki postur yang serupa dengan orang tuanya.

Demikian pula jika kedua orang tuanya bertubuh kurus, maka bayi pun mungkin akan memiliki bentuk tubuh yang lebih kurus.

4. Kesehatan Ibu setelah bayi lahir

Kondisi Anda juga dapat memengaruhi bagaimana bayi tumbuh. Jika Anda menderita depresi pascamelahirkan, mungkin Anda akan lebih sulit untuk merawat Si Kecil. Hal ini dapat mengakibatkan bayi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dari seharusnya.

5. Kondisi kesehatan tertentu pada bayi

Beberapa kondisi medis yang menyerang bayi, seperti infeksi atau kurang gizi, juga dapat menghambat tumbuh kembang bayi. Meski demikian, pertumbuhan dan perkembangan bayi biasanya akan kembali normal seiring pemulihan dan sembuhnya bayi dari penyakit yang dideritanya.

Meskipun ukuran lingkar kepala bayi Anda normal, bukan berarti tumbuh kembangnya sepenuhnya normal juga. Anda perlu ingat, ukuran lingkar kepala hanyalah salah satu dari beberapa hal yang bisa mencerminkan kondisi kesehatannya.

Oleh karena itu, bawalah Si Kecil ke dokter anak secara rutin untuk diperiksa kesehatannya. Selain untuk memantau tumbuh kembangnya, dokter juga akan menyarankan upaya-upaya yang dapat dilakukan agar kesehatan buah hati Anda tetap terjaga.