Secara umum, ibu menyusui diperbolehkan kok untuk berpuasa, terlebih jika bayinya sudah berusia lebih dari 6 bulan. Akan tetapi, pada kondisi tertentu, ada kemungkinan ibu menyusui dianjurkan untuk tidak berpuasa. Untuk tahu apa saja tanda-tanda ibu menyusui dilarang berpuasa, simak di sini ya, Busui.

Berpuasa memang akan membuat pola makan jadi berubah. Namun, menurut penelitian, hal tersebut tidak terlalu memengaruhi jumlah dan kualitas ASI. Pasalnya, selama berpuasa, tubuh akan membakar cadangan lemak, agar Busui tetap berenergi dan produksi ASI tetap lancar.

Ini Tanda-Tanda Ibu Menyusui Dilarang Berpuasa - Alodokter

Kendati demikian, jika berpuasa sambil menyusui tidak disertai dengan pemenuhan kebutuhan cairan harian yang tepat, Busui berpotensi mengalami dehidrasi. Pada kasus yang berat, dehidrasi dapat membuat tubuh Busui tidak mampu berfungsi secara normal, termasuk dalam memproduksi ASI.

Tanda-Tanda Ibu Menyusui Dilarang Berpuasa

Ibu menyusui yang mengalami dehidrasi sangat tidak disarankan untuk berpuasa. Nah, di bawah ini adalah beberapa gejala dehidrasi berat yang juga dapat menjadi tanda ibu menyusui dilarang berpuasa:

1. Rasa haus yang berlebihan

Merasa haus saat berpuasa, apalagi sambil menyusui, tentu merupakan hal yang wajar. Namun, bila haus yang Busui rasakan terasa berlebihan, apalagi hingga membuat tenggorokan terasa sangat kering, ini tidak boleh disepelekan.

Rasa haus yang berlebihan merupakan salah satu gejala dehidrasi berat yang perlu diwaspadai. Ketika mengalami gejala ini, Busui diperbolehkan untuk segera membatalkan puasa.

2. Urine berwarna sangat gelap

Normalnya, jika kebutuhan cairan harian tercukupi, urine akan berwarna jernih atau kuning pucat. Sementara, saat berpuasa, urine berwarna kuning pekat masih terhitung wajar, karena asupan cairan ke dalam tubuh memang berkurang sementara waktu.

Akan tetapi, jika ketika berpuasa warna urine Busui terlihat sangat gelap atau bahkan hingga tidak BAK sama sekali, ini dapat menjadi tanda bahwa Busui sedang mengalami dehidrasi berat.

3. Sakit kepala hebat

Merasakan sakit kepala yang hebat saat sedang berpuasa sambil menyusui juga patut Busui waspadai sebagai tanda dehidrasi berat. Tak jarang, sakit kepala berat akibat dehidrasi juga disertai dengan gejala menurunnya konsentrasi, tubuh terasa lemas dan tidak bertenaga.

4. Mulut, bibir, dan mata terasa kering

Berpuasa sambil menyusui juga bisa menyebabkan mulut, bibir, dan mata terasa kering. Jika Busui mengalaminya, apalagi bila disertai dengan tanda-tanda yang sudah disebutkan sebelumnya, sebaiknya jangan memaksakan untuk berpuasa. Pasalnya, ini juga merupakan salah satu tanda dehidrasi.

Ketika Busui mengalami gejala dehidrasi berat yang sudah disebutkan di atas, Busui dianjurkan untuk segera batalkan puasa dengan minum air. Jika memungkinkan, tambahkan sedikit gula atau garam ke dalam air minum untuk membantu memulihkan tenaga.

Setelah itu, beristirahatlah hingga tubuh terasa membaik. Bila setelah setengah jam membatalkan puasa Busui masih merasa tidak enak badan, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tips Menjalankan Puasa dengan Sehat untuk Ibu Menyusui

Agar ibadah puasa Busui bisa berjalan lancar dan terhindar dari risiko dehidrasi, Busui bisa menerapkan beberapa tips di bawah ini:

  • Pastikan kebutuhan cairan harian tercukupi dengan minum banyak air putih dan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti sayuran dan buah-buahan, mulai dari waktu berbuka puasa hingga sahur.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang saat waktu sahur dan berbuka.
  • Hindari melakukan aktivitas berat saat berpuasa. Sebaliknya, perbanyaklah istirahat.
  • Hindari terlalu banyak melakukan aktivitas di luar ruangan saat berpuasa, terutama jika cuaca sedang panas.

Selain itu, ada baiknya sebelum memutuskan untuk berpuasa sambil menyusui, Busui juga berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan begitu, dokter bisa memberi saran yang sesuai dengan kondisi Busui dan Si Kecil.