Janin tidak bergerak tapi perut kencang adalah situasi yang sering membuat Bunda cemas, terutama jika hal ini terjadi secara tiba-tiba atau berlangsung lama. Penting untuk mengetahui kapan kondisi ini masih dalam batas wajar dan kapan perlu segera mencari pertolongan medis. 

Selama kehamilan, pemantauan pola gerak janin dan perubahan pada kondisi perut menjadi hal yang sangat penting, termasuk ketika Bunda merasakan janin tidak bergerak tapi perut kencang. 

Janin Tidak Bergerak Tapi Perut Kencang, Ini Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Biasanya, gerakan janin mulai terasa antara usia 16–24 minggu, dan setiap perubahan pola, baik frekuensi maupun kekuatan gerak, patut diwaspadai. Faktor lain, seperti posisi janin, waktu makan, aktivitas sehari-hari, serta kondisi kesehatan Bunda juga dapat memengaruhi gerakan janin dan rasa kencang pada perut. 

Mengenali perbedaan antara kondisi normal dan tanda bahaya memungkinkan Bunda mengambil langkah tepat demi kesehatan kehamilan.

Penyebab Janin Tidak Bergerak Tapi Perut Kencang

Berikut beberapa penyebab janin tidak bergerak tapi perut kencang yang perlu Bunda ketahui:

1. Janin sedang tidur 

Wajar bila janin terkadang tidak bergerak karena sedang tidur. Waktu tidur janin bisa berlangsung antara 20 menit hingga 2 jam, sehingga pada saat itu Bunda mungkin tidak merasakan gerakan apa pun. Biasanya, setelah periode tidur ini, janin akan kembali aktif.

2. Perubahan posisi janin 

Posisi janin yang menghadap ke arah tertentu bisa membuat gerakannya kurang terasa meski sebenarnya ia tetap aktif. Jika kepala atau punggung janin mengarah ke luar, sentakan kakinya bisa lebih mudah dirasakan. Sebaliknya, jika posisi janin di belakang rahim atau menghadap ke dalam, gerakannya mungkin sulit terdeteksi.

3. Kontraksi Braxton Hicks 

Perut kencang yang terjadi sesekali tanpa disertai gerakan janin bisa disebabkan oleh kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Kontraksi ini umumnya muncul pada trimester akhir, bersifat tidak teratur, tidak menimbulkan nyeri hebat, dan tidak menyebabkan pembukaan leher rahim.

Pada kondisi ini, Bunda mungkin merasakan janin tidak bergerak tapi perut terasa kencang, karena kontraksi Braxton Hicks membuat otot rahim menegang sementara, sehingga gerakan janin menjadi kurang terasa.

4. Usia kehamilan masih muda 

Pada usia kehamilan yang masih muda, terutama di trimester kedua, gerakan janin memang belum terasa konsisten. Hal ini karena ukuran janin masih relatif kecil dan jumlah cairan ketuban masih banyak, sehingga gerakannya belum selalu mudah dirasakan. Umumnya, gerakan janin mulai terasa jelas dan teratur setelah memasuki usia kehamilan 24 minggu.

5. Ruang gerak janin semakin sempit 

Memasuki trimester ketiga, ukuran janin yang semakin besar membuat ruang geraknya di dalam rahim menjadi lebih sempit. Akibatnya, gerakan janin mungkin terasa berbeda, lebih pelan atau tidak sekuat sebelumnya. Meski begitu, gerakan tetap harus terasa setiap hari sebagai tanda janin dalam kondisi sehat.

6. Gawat janin

Bila perut kencang disertai dengan penurunan gerakan janin, nyeri hebat, keluar bercak darah, air ketuban pecah, atau Bunda mengalami pusing berat, ini bisa menjadi tanda masalah serius, seperti gawat janin atau gangguan pada plasenta. Kondisi ini perlu penanganan medis segera untuk mencegah risiko pada Bunda maupun janin.

Penanganan Saat Janin Tidak Bergerak Tapi Perut Kencang

Saat merasakan janin tidak bergerak tapi perut kencang, Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk memastikan janin tetap sehat:

  • Ubah posisi tubuh, misalnya dengan tidur miring ke kiri, untuk melancarkan aliran darah ke janin dan membantu memicu gerakannya.
  • Cobalah rileks dan duduk atau berbaring di tempat yang tenang, lalu fokus merasakan gerakan janin.
  • Konsumsi makanan ringan atau minuman dingin yang manis, karena dapat merangsang janin untuk bergerak.
  • Hitung gerakan janin selama 2 jam, terutama di waktu janin biasanya aktif (seperti malam hari). Normalnya, janin bergerak minimal 10 kali dalam periode ini.

Selain itu, Bunda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, minum air putih yang cukup, istirahat teratur, serta hindari stres berlebihan. 

Perasaan cemas saat janin tidak bergerak tapi perut kencang adalah hal yang wajar, terutama di masa-masa menjelang persalinan. Namun, dengan mengenali kemungkinan penyebab dan mengetahui langkah penanganannya, Bunda bisa menentukan kapan harus menunggu dan kapan harus memeriksakan diri. 

Jika gerakan janin tiba-tiba menghilang, perut sangat kencang, serta muncul gejala seperti nyeri hebat, perdarahan, atau cairan keluar dari vagina, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. 

Bila Bunda ingin berdiskusi lebih lanjut seputar gerakan janin atau kondisi kehamilan, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan terpercaya.