Penyakit jaringan ikat terjadi karena peradangan yang menyerang sendi, otot, dan kulit. Namun, penyakit ini juga bisa memengaruhi pembuluh darah, ginjal, paru-paru, dan jantung. Gejala dan penyebabnya bisa berbeda-beda tergantung jenis penyakitnya.

Penyakit jaringan ikat mengacu pada sekumpulan kelainan yang terkait dengan jaringan kaya protein di dalam tubuh. Jaringan ikat tersusun atas dua jenis jaringan protein, yaitu kolagen dan elastin. Kolagen dapat ditemukan di tendon (urat), ligamen, tulang rawan, dan pembuluh darah. Sementara itu, elastin merupakan komponen utama dari ligamen dan kulit.

Kenali 5 Penyakit Jaringan Ikat yang Umum Terjadi - Alodokter

Jaringan ikat manusia ibarat perekat yang membuat tubuh memiliki bentuk, serta berperan penting dalam menjaga posisi dan mendukung kerja seluruh organ di dalam tubuh.

Tak hanya memberi bentuk tubuh, jaringan ikat juga berfungsi untuk menyimpan lemak, membantu memperbaiki jaringan lain yang rusak, serta membantu penyaluran nutrisi antarjaringan atau antarorgan.

Berbagai Penyakit yang Menyerang Jaringan Ikat

Ada sekitar 200 penyakit yang bisa mengganggu fungsi jaringan ikat. Beberapa di antaranya tergolong langka atau sangat jarang terjadi. Penyakit jaringan ikat biasanya terjadi karena faktor keturunan atau genetik.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit jaringan ikat yang umum terjadi:

1. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit autoimun yang memengaruhi fungsi jaringan ikat. Penyakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang selaput tipis di lapisan sendi, sehingga penderitanya mengalami nyeri, kaku di persendian, serta panas dan bengkak pada sendi. 

Selain itu, rheumatoid arthritis juga memiliki gejala lain, seperti demam, kehilangan nafsu makan, anemia, dan kelelahan. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi berupa kerusakan permanen pada sendi.

2. Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE) 

Penyakit jaringan ikat yang juga umum terjadi adalah lupus eritematosus sistemik (SLE). Ini merupakan salah satu jenis penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, sehingga menyebabkan gangguan pada beberapa organ tubuh, seperti sendi, kulit, otak, ginjal, jantung, dan paru-paru.

Gejala yang dapat dirasakan oleh penderita lupus meliputi ruam di kulit wajah dan seluruh tubuh, kulit mudah iritasi setelah terpapar sinar matahari, rambut rontok, sariawan di mulut, serta penurunan daya ingat dan konsentrasi.

3. Scleroderma

Scleroderma merupakan penyakit autoimun yang dapat menyerang kulit, jaringan ikat, dan organ tubuh bagian dalam. Penyakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh memproduksi terlalu banyak kolagen, sehingga kulit menjadi tebal dan kencang.

Selain itu, penyakit jaringan ikat ini juga dapat menimbulkan jaringan parut pada paru-paru dan ginjal, serta menyebabkan penebalan pembuluh darah.

Scleroderma dibagi menjadi dua jenis, yaitu lokal dan sistemik. Jika hanya terjadi pada jaringan kulit, kondisi ini dikategorikan sebagai scleroderma lokal. Namun, jika memengaruhi kulit, jaringan di bawah kulit, pembuluh darah, dan organ tubuh utama, kondisi ini dikategorikan sebagai scleroderma sistemik.

4. Vaskulitis

Vaskulitis juga tergolong penyakit jaringan ikat. Vaskulitis merupakan istilah umum untuk menyebut lebih dari 20 jenis penyakit yang ditandai dengan peradangan pembuluh darah. Peradangan pembuluh darah pada penyakit ini menyebabkan dinding pembuluh darah menebal.

Saat dinding pembuluh darah menebal, aliran darah akan terganggu dan mengakibatkan kerusakan pada jaringan maupun organ. Vaskulitis dapat terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, serta memengaruhi satu atau banyak organ tubuh.

5. Penyakit jaringan ikat campuran (mixed connective tissue disease)

Penyakit jaringan ikat campuran merupakan istilah untuk menggambarkan sekelompok penyakit jaringan ikat yang terjadi secara bersamaan. Gejala yang muncul adalah campuran dari berbagai penyakit jaringan ikat, seperti lupus, scleroderma, polymyositis atau dermatomyositis, serta rheumatoid arthritis.

Sebagian orang yang terkena penyakit ini hanya merasakan gejala yang ringan, tetapi sebagian lainnya dapat merasakan gejala yang berat. Gejala penyakit ini biasanya tidak muncul sekaligus sehingga sering kali mempersulit diagnosis. 

Namun, ada beberapa gejala yang dapat menjadi tanda penyakit jaringan campuran, yaitu pembengkakan pada jari dan ujung jari menjadi mati rasa. Orang yang menderita penyakit ini sering kali juga memiliki sindrom Sjogren, yaitu gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan mata dan mulut kering. 

Mengingat ada banyak jenis penyakit jaringan ikat, penting untuk menjaga kesehatannya agar tetap bekerja dengan optimal.

Jika Anda mengalami keluhan yang berkaitan dengan penyakit jaringan ikat seperti yang dijelaskan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan dengan sesuai.