Kanker tulang belakang adalah kanker yang terjadi ketika sel-sel tubuh tumbuh tidak normal dan menyerang jaringan tulang belakang. Gejalanya dapat berupa nyeri, kelemahan pada tangan atau kaki, hingga gangguan fungsi saraf.
Tulang belakang merupakan bagian tubuh yang sangat vital karena berfungsi melindungi sumsum tulang belakang dan menopang tubuh. Tidak semua kanker di tulang belakang bersifat ganas, tetapi kondisi ini dapat berkembang dengan cepat. Kanker dapat berasal dari tulang belakang sendiri (primer) atau dari penyebaran kanker organ lain (sekunder), seperti paru-paru, payudara, atau prostat.

Sebagian besar kasus kanker tulang belakang disebabkan oleh penyebaran kanker dari organ lain, bukan dari kanker primer di jaringan tulang belakang. Kanker tulang belakang dapat menyerang semua kelompok usia, tetapi lebih banyak ditemukan pada orang dewasa.
Penyebab Kanker Tulang Belakang
Penyebab pasti kanker tulang belakang masih belum sepenuhnya dipahami dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Secara umum, kanker ini terjadi ketika sel-sel di tulang belakang atau jaringan di sekitarnya mengalami perubahan pada DNA yang membuatnya tumbuh tidak terkendali. Sel-sel ini akhirnya menumpuk dan membentuk sel kanker yang dapat menekan saraf atau jaringan di sekitarnya.
Faktor Risiko Kanker Tulang Belakang
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tulang belakang antara lain:
- Riwayat kanker di organ lain
- Kelainan genetik tertentu, seperti neurofibromatosis atau sindrom Von Hippel-Lindau
- Paparan radiasi
- Daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pengguna obat penekan imun jangka panjang
- Usia di atas 40 tahun
Gejala Kanker Tulang Belakang
Gejala kanker tulang belakang umumnya berkembang perlahan dan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Berikut beberapa tanda dan gejala yang dapat muncul:
- Nyeri pada punggung atau leher yang tidak kunjung membaik dan sering kali memburuk pada malam hari
- Kelemahan atau mati rasa pada anggota gerak, terutama pada lengan dan tungkai
- Gangguan buang air kecil atau buang air besar
- Penurunan berat badan dan mudah lelah
- Perubahan bentuk tulang belakang atau tubuh tampak lebih pendek dari sebelumnya
Jika Anda atau keluarga memiliki riwayat kanker dan mengalami gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika mengalami gejala di atas, terutama bila memiliki salah satu dari faktor risiko kanker tulang belakang. Apabila ragu, anda bisa berkonsultasi lewat Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter akan memberikan saran, pengobatan, atau rekomendasi pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.
Untuk pemeriksaan di rumah sakit, Anda bisa menggunakan fitur booking di Alodokter yang praktis dan cepat. Dengan fitur ini, Anda dapat membuat janji dengan dokter pilihan tanpa perlu antre lama di rumah sakit.
Jika gejala kanker tulang belakang disertai penurunan kesadaran, mati rasa pada sebagian besar anggota tubuh, atau kelumpuhan mendadak, segera ke IGD di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan darurat.
Diagnosis Kanker Tulang Belakang
Diagnosis kanker tulang belakang dilakukan untuk memastikan keberadaan sel kanker, menentukan jenisnya, serta mengetahui tingkat penyebarannya. Dokter akan memulai pemeriksaan dengan tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan saraf. Dokter akan menilai lokasi nyeri, jenis nyeri, serta gejala saraf yang dirasakan pasien.
Untuk melakukan diagnosis kanker kanker tulang, dokter akan menanyakan kepada pasien beberapa hal berikut:
- Gejala yang dirasakan dan durasinya
- Penyakit yang pernah atau sedang diderita
- Riwayat kanker dalam keluarga
- Obat-obatan yang dikonsumsi atau terapi yang sedang dijalani
Setelah tahap wawancara, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai fungsi saraf, kekuatan otot, dan refleks tubuh. Kemudian pemeriksaan bisa dilanjutkan dengan beberapa tes berikut:
- MRI, untuk mendapatkan gambaran detail tulang belakang dan jaringan di sekitarnya, termasuk saraf dan sumsum tulang belakang
- CT Scan, untuk membantu melihat struktur tulang belakang secara lebih jelas
- Foto Rontgen, digunakan sebagai pemeriksaan awal untuk mendeteksi kelainan pada tulang belakang
- Biopsi, pengambilan sampel jaringan untuk menentukan jenis dan sifat sel kanker
- Tes darah, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi, peradangan, atau kemungkinan kanker tertentu
Pengobatan Kanker Tulang Belakang
Penanganan kanker tulang belakang disesuaikan dengan jenis, lokasi, stadium kanker, serta kondisi kesehatan penderita. Beberapa pilihan terapinya meliputi:
- Operasi, untuk mengangkat tumor, meringankan tekanan pada sumsum tulang belakang, atau memperbaiki stabilitas tulang.
- Radioterapi, untuk mengecilkan ukuran tumor atau membunuh sel kanker yang tidak dapat dioperasi.
- Kemoterapi, untuk membunuh sel kanker dengan obat-obatan, umumnya pada kanker tulang belakang akibat limfoma atau kanker lain yang sensitif terhadap obat kanker
- Terapi target atau imunoterapi, untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menargetkan molekul tertentu atau merangsang sistem kekebalan tubuh
- Penanganan simtomatik dengan pemberian obat pereda nyeri, fisioterapi, atau alat bantu, untuk menjaga fungsi tubuh dan kualitas hidup.
Komplikasi Kanker Tulang Belakang
Kanker tulang belakang yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:
- Kelumpuhan, akibat kerusakan saraf di sumsum tulang belakang
- Gangguan buang air kecil dan besar, seperti inkontinensia atau retensi urine dan feses
- Infeksi dan luka tekan (dekubitus), yang terjadi karena keterbatasan gerak atau kelumpuhan jangka panjang
- Nyeri kronis, yang dapat mengganggu aktivitas dan menurunkan kualitas hidup
- Penyebaran kanker, terutama jika kanker berasal dari organ lain, sehingga makin sulit dikendalikan
Pencegahan Kanker Tulang Belakang
Untuk mengurangi risiko terkena kanker tulang belakang, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Menjalani gaya hidup sehat, seperti makan bergizi seimbang dan rutin berolahraga
- Menghindari paparan zat beracun atau radiasi berlebihan
- Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol
- Memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri punggung yang tidak biasa, terutama jika disertai gangguan saraf
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika memiliki riwayat kanker dalam keluarga