Sebagian orang tua mungkin bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk mengenalkan makanan pedas kepada buah hatinya, apalagi jika Bunda dan Ayah menyukai makanan pedas. Tentu Si Kecil akan penasaran mencobanya. Jadi, kapan ya anak boleh dikenalkan makanan pedas?

Makanan pedas dapat menimbulkan sensasi panas, bahkan rasa terbakar pada lidah dan mulut. Meski ada yang membenci sensasi ini, sebagian orang justru menyukainya. Malahan, katanya makanan pedas bisa meningkatkan nafsu makan.

Kapan Anak Boleh Dikenalkan Makanan Pedas? - Alodokter

Selain itu, senyawa aktif di dalam makanan pedas juga diketahui bisa memberikan manfaat untuk tubuh, seperti mempercepat proses metabolisme, berperan sebagai antiinflamasi, membantu tubuh menangkal bakteri penyebab penyakit, serta mampu melawan sel kanker di dalam tubuh.

Waktu Terbaik Mengenalkan Makanan Pedas pada Anak

Kalau Bunda menyukai makanan pedas, tentu Si Kecil tidak asing lagi dengan rasa ini. Kok bisa? Nah, sejak buah hati berada di dalam kandungan hingga menyusu, ia sebenarnya sudah bisa mengenal berbagai macam rasa dari makanan atau minuman yang Bunda konsumsi, termasuk rasa pedas.

Meski begitu, pemberian makanan pedas secara langsung pada anak harus dilakukan dengan hati-hati karena bisa mengiritasi dan menimbulkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut.

Kalau Bunda ingin mengenalkan makanan pedas kepada buah hati, Bunda bisa memberikannya saat ia berusia 8–10 bulan. Di usia ini, anak umumnya sudah bisa makan finger food dan pencernaannya bisa menerima makanan dengan baik.

Selain cabai, rasa pedas bisa berasal dari jahe, lada, paprika, bawang, atau wasabi. Bunda bisa memperkenalkan makanan yang mengandung bahan-bahan tersebut, ya.

Tips Mengenalkan Makanan Pedas kepada Anak

Jika Bunda ingin mulai memperkenalkan makan pedas kepada anak, berikut ini adalah beragam tips yang bisa Bunda lakukan:

  • Mulailah mengenalkan makanan dengan rempah-rempah yang tidak terlalu pedas, misalnya jahe, bawang putih, atau lengkuas.
  • Kenalkan makanan pedas dalam jumlah sedikit terlebih dahulu.
  • Amati reaksi Si Kecil setelah makan makanan pedas.
  • Hentikan memberikan makanan atau ganti dengan makanan lain yang Si Kecil sukai jika reaksinya tidak baik, misalnya menangis atau kepedasan.

Bunda bisa mengenalkan makanan pedas kembali dengan cara yang sama ketika Si Kecil telah berusia 1 tahun. Pada usia ini, anak biasanya sudah bisa menerima makanan dengan lebih baik. Selain itu, risiko terjadinya gangguan pencernaan karena makanan pedas juga akan lebih kecil.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa tidak ada larangan memberikan makanan pedas kepada anak. Sesekali Bunda boleh kok mengajak Si Kecil ikut menikmati makanan pedas. Namun, pastikan makanan pedas yang diberikan memiliki tingkat kepedasan yang rendah, ya.

Selain itu, penting untuk memantau reaksi Si Kecil ketika diberikan makanan pedas. Soalnya, sebagian anak bisa mengalami reaksi alergi terhadap makanan pedas. Reaksi yang terjadi memang agak mirip dengan reaksi kepedasan, tetapi ada yang bisa dibedakan dari keduanya.

Bila setelah mengonsumsi makanan pedas Si Kecil mengalami gejala, seperti pembengkakan pada bibir, mata berair, lidah terasa sangat terbakar, gatal-gatal, kembung, diare, bahkan sesak napas, segera hentikan pemberian makanan pedas dan bawalah Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.