Sebagian ibu mungkin ragu memberikan kacang kepada bayi atau memasukkannya dalam menu MPASI. Selain karena sering menimbulkan alergi, bentuk kacang yang kecil dan keras juga menjadi salah satu alasannya. Padahal, jika dberikan di usia yang tepat, kacang aman untuk bayi, lho.

Ada beragam jenis kacang yang bisa dengan mudah Bunda jumpai, mulai dari kacang tanah, kacang almond, hingga kacang mede. Apa pun jenisnya, kacang-kacangan umumnya mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang anak.

Kapan Bayi Boleh Diberikan Kacang? - Alodokter

Nutrisi pada kacang-kacangan meliputi protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, kalium, zinc, asam folat, dan vitamin E. Selain itu, kacang juga mengandung banyak antioksidan.

Waktu Terbaik untuk Memberikan Kacang kepada Bayi

Karena kandungan nutrisinya, kacang dapat memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan, antara lain menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan pada sel-sel tubuh, menjaga kesehatan saluran cerna, melancarkan sistem peredaran darah, serta mengurangi peradangan.

Kacang sudah bisa diberikan sejak bayi berusia 6 bulan atau telah mendapatkan MPASI, Bun. Namun, tekstur kacang harus benar-benar disesuaikan dengan usianya. Bunda tidak dianjurkan untuk memberikan kacang utuh karena berisiko menyebabkan bayi tersedak.

Sebelum Si Kecil berusia 2 tahun, Bunda disarankan untuk memberikan kacang yang telah dilumatkan dan dicampur dengan air agar teksturnya tidak terlalu kental, sehingga ia mudah menelannya. Selain itu, Bunda bisa menumbuk kacang hingga menjadi bubuk dan menaburkan di atas makanannya.

Bunda sebenarnya bisa memberikan kacang dalam bentuk selai. Namun, pastikan selai tersebut halus, tidak mengandung butiran kacang, serta tidak pekat dan cenderung cair. Pastikan juga selai kacang tidak mengandung pemanis tambahan, ya, Bun.

Kacang memang merupakan makanan yang sering memicu reaksi alergi, tetapi Bunda tidak perlu takut untuk memberikan kacang sejak dini. Cara ini justru dapat menurunkan risiko Si Kecil untuk alergi terhadap kacang, lho.

Meski begitu, saat pertama kali Si Kecil makan kacang, Bunda disarankan untuk memberikannya dalam bentuk menu tunggal tanpa campuran makanan lainnya. Jika ia mengalami reaksi alergi, seperti gatal-gatal, ruam di kulit, muntah, diare, atau sesak napas, segera hentikan pemberian kacang dan bawa ia ke dokter.

Berdasarkan informasi di atas, kini Bunda tidak perlu khawatir lagi untuk mulai memperkenalkan aneka jenis kacang kepada Si Kecil. Akan tetapi, jika Bunda masih ragu mengenai pemberian kacang untuk bayi, tidak ada salahnya berkonsultasi dulu dengan dokter.