Kista ovarium umumnya bersifat jinak. Namun, pada beberapa kondisi, kista ovarium jinak bisa berpotensi menjadi ganas atau kanker. Oleh karena itu, deteksi sejak dini perlu dilakukan agar dapat diberikan penanganan yang tepat

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang tumbuh di indung telur atau ovarium. Kista ovarium umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Gejala kista ovarium biasanya baru dirasakan ketika kista telah membesar, pecah, mengganggu aliran darah ke ovarium, dan berkembang menjadi ganas.

Potensi Kista Ovarium Jinak Menjadi Ganas dan Cara Mendeteksinya - Alodokter

Kapan Kista Ovarium Jinak Menjadi Ganas?

Pada sebagian besar kasus, kista ovarium tergolong jinak dan jarang yang memiliki sel kanker. Namun, kista ovarium jinak bisa menjadi ganas tergantung pada kapan kista ovarium terjadi.

Sebelum menopause, kista ovarium umumnya tidak bersifat ganas. Kista ini bisa tumbuh sebagai hasil dari proses ovulasi yang normal. Namun, setelah menopause, kista ovarium jinak bisa lebih berisiko menjadi ganas.

Kista ovarium ganas mengandung sel-sel kanker yang bisa menyebabkan kanker ovarium. Pada umumnya, kista ovarium ganas berasal dari kista jinak yang sudah tumbuh terlalu lama, sehingga berubah menjadi ganas karena terlambat diobati.

Pada kondisi ini, kista ovarium dapat menimbulkan gejala berupa:

  • Perut kembung
  • Sering buang air kecil
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Nyeri saat buang air besar
  • Nyeri panggul
  • Sakit atau perih saat melakukan hubungan seksual

Gejala kista ovarium jinak dan ganas sering kali sulit dibedakan karena hampir mirip. Namun, jika Anda mengalami gejala di atas disertai gejala lain, seperti penurunan berat badan, demam, kaki bengkak, dan sesak napas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Bagaimana Cara Mendeteksi Kista Ovarium Jinak atau Ganas?

Untuk menentukan apakah kista ovarium bersifat jinak atau ganas tidak cukup dilihat dari gejala saja. Bila Anda memiliki gejala yang dicurigai kista ovarium, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikannya. Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan meliputi:

  • Tes darah, untuk mencari protein CA-125 yang menjadi penanda kanker tertentu, termasuk kanker ovarium
  • USG, untuk mendeteksi jenis, bentuk, ukuran, dan letak kista ovarium
  • Biopsi, untuk menganbil sampel jaringan dari bagian tubuh agar dapat menilai dan menentukan apakah kista bersifat jinak atau ganas
  • Laparoskopi, untuk mengambil salah satu jaringan ovarium dan memeriksa apakah ada tanda-tanda kanker pada ovarium tersebut

Tidak semua kista ovarium bisa berubah menjadi ganas, tetapi Anda tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter bila mengalami gejala kista ovarium.

Hal ini penting agar dokter dapat memastikan bahwa kista tersebut jinak dan tidak berpotensi menjadi ganas. Jika hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa kista yang ditemukan bersifat ganas, Anda bisa mendapatkan penanganan secepatnya sehingga peluang sembuhnya pun akan lebih besar.