Vaksin MMR adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari tiga jenis penyakit, yaitu campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella. Pemberian vaksin MMR dianjurkan untuk semua golongan usia, terutama anak-anak dan dewasa yang belum mendapatkan vaksin ini.   

Vaksin MMR mengandung kombinasi virus campak, gondongan, dan rubella yang telah dilemahkan. Pemberian virus yang telah dilemahkan ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi guna melawan ketiga penyakit tersebut.

Kenali Apa Itu Vaksin MMR - Alodokter

Saat ini, telah dikembangkan kombinasi vaksin yang disebut vaksin MMRV. Vaksin ini tak hanya melindungi tubuh dari campak, gondongan, dan rubella, tapi juga cacar air. Vaksin MMRV dapat digunakan untuk anak usia 12 bulan hingga 12 tahun.

Di Indonesia sendiri, pemberian vaksin MR (campak dan rubella) didahulukan pada program imunisasi wajib, yaitu pada usia 9 bulan. Hal ini karena pemerintah Indonesia memprioritaskan pencegahan campak dan rubella yang dapat menimbulkan komplikasi serius bahkan kematian.

Oleh karena itu, bagi anak yang telah menerima vaksin MMR, dianjurkan untuk tetap menerima vaksin MR agar tubuh mendapat kekebalan penuh terhadap penyakit campak dan rubella.

Indikasi Pemberian Vaksin MMR

Ada dua kelompok individu yang dianjurkan untuk mendapatkan vaksin MMR, yaitu:

Anak-anak

Vaksin MMR bisa didapatkan melalui program imunisasi rutin anak. Dosis pertama vaksin MMR sebaiknya diterima saat anak berusia 12–15 bulan, sedangkan dosis kedua diterima saat anak berusia 4–6 tahun.

Jika anak baru mendapatkan satu dosis vaksin MMR, maka tubuhnya tidak terlindungi sepenuhnya dari risiko campak, gondongan, dan rubella.

Remaja dan Dewasa

Orang dewasa yang belum pernah atau baru 1 kali mendapatkan vaksin MMR, dianjurkan untuk menerima dua suntikan vaksin MMR dengan jeda waktu 1 bulan. Orang dewasa yang dianjurkan untuk mendapatkan vaksin MMR adalah:

  • Wanita yang berencana hamil
  • Orang yang akan berkunjung ke daerah yang sedang atau pernah mengalami wabah campak
  • Petugas kesehatan

Peringatan Pemberian Vaksin MMR

Vaksin MMR umumnya tidak disarankan atau ditunda pemberiannya pada orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki atau pernah mengalami reaksi alergi hebat terhadap vaksin MMR
  • Menderita kanker atau sedang menjalani pengobatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti pengobatan dengan kortikosteroid, radioterapi, atau kemoterapi
  • Sedang hamil, karena vaksin ini dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan dan memicu keguguran
  • Menderita penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS
  • Memiliki riwayat gangguan sistem kekebalan tubuh dalam keluarga
  • Baru menjalani transfusi darah
  • Menderita tuberkulosis
  • Menerima vaksin lain dalam 4 minggu terakhir
  • Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah

Sebelum Pemberian Vaksin MMR

Sebelum vaksinasi MMR, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai riwayat kesehatan, riwayat alergi, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, dan gaya hidup pasien. Dokter juga akan menjelaskan tentang keuntungan serta risiko yang mungkin akan dialami pasien setelah vaksinasi.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengukur suhu tubuh, tekanan darah, serta denyut jantung, untuk memastikan bahwa pasien dalam keadaan yang baik, sehingga risiko terjadinya efek samping setelah vaksinasi rendah.

Bagi orang tua, ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebelum anak menerima vaksin MMR, yaitu:

  • Membawa buku imunisasi anak, sehingga dokter dapat melihat vaksin apa saja yang telah diterima
  • Membawa mainan atau benda favorit anak untuk menenangkan anak saat diberikan vaksin
  • Memilih pakaian yang nyaman untuk anak, seperti kaos yang tidak ketat
  • Menjelaskan kepada anak dengan bahasa yang sederhana mengenai proses vaksinasi yang akan dilakukan
  • Memberi tahu anak bahwa vaksinasi akan membuat tubuh mereka tetap sehat

Prosedur Pemberian Vaksin MMR

Vaksin MMR diberikan melalui suntikan di jaringan lemak, tepat di bawah permukaan kulit (subkutan). Untuk pasien anak-anak, suntikan umumnya dilakukan di bagian paha. Sedangkan pada remaja dan dewasa, suntikan dilakukan di lengan bagian atas.

Vaksin yang berisi virus yang dilemahkan ini akan diberikan sebanyak 0,5 ml dalam satu kali suntik. Berikut ini adalah tahap-tahap vaksinasi MMR:

  • Dokter terlebih dahulu membersihkan area yang akan disuntik dengan kapas beralkohol.
  • Dokter akan menjepit kulit di sekitar area suntik dengan tangannya.
  • Dokter akan menyuntikkan vaksin MMR.
  • Dokter akan memberikan kain kasa beralkohol untuk menekan area suntikan ketika jarum suntik dilepas guna mencegah perdarahan.

Bagi orang tua, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menenangkan anak ketika anak menjalani vaksinasi MMR, yaitu:

  • Alihkan perhatian dan beri ketenangan kepada anak dengan cara memeluk, bernyanyi, atau berbicara dengan lembut.
  • Lakukan kontak mata dengan anak.
  • Berikan hiburan kepada anak dengan mainan, buku, atau benda favoritnya.
  • Pegang anak dengan kuat di pangkuan.
  • Berikan semangat kepada anak, jika anak sudah cukup mengerti.
  • Jangan membentak atau memarahi anak, jika anak menangis ketika disuntik.

Efek Samping Pemberian Vaksin MMR

Vaksin MMR memiliki beberapa efek samping yang mungkin muncul 6–14 hari setelah vaksinasi pertama, yaitu:

  • Demam
  • Ruam ringan pada area yang disuntik
  • Pembengkakan pada kelenjar pipi atau leher

Pada kasus yang jarang terjadi, vaksin MMR juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang lebih serius, yaitu:

  • Nyeri sendi atau sendi terasa kaku
  • Kejang yang disebabkan oleh demam (kejang demam)
  • Penurunan jumlah trombosit yang bersifat sementara dan dapat menyebabkan perdarahan
  • Reaksi alergi

Untuk menghindari efek samping yang berbahaya, segera hubungi dokter jika muncul keluhan berupa:

  • Sangat pusing
  • Gangguan penglihatan
  • Telinga berdengung
  • Reaksi alergi, seperti bintik merah, jantung berdebar, hingga sesak napas

Setelah Pemberian Vaksin MMR

Umumnya, prosedur vaksinasi MMR tidak memakan waktu yang lama. Setelah menjalani vaksinasi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredakan efek samping ringan yang mungkin muncul, yaitu:

  • Minum air putih yang banyak
  • Menggerakkan lengan jika lengan terasa nyeri setelah penyuntikan vaksin
  • Mengompres area suntikan dengan kain dingin untuk meredakan nyeri
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua setelah anak menerima vaksin MMR:

  • Berikan paracetamol khusus anak jika anak mengalami demam ringan setelah vaksinasi.
  • Pastikan anak minum air putih yang banyak, karena biasanya anak-anak tidak nafsu makan selama 24 jam setelah vaksinasi.
  • Kompres area bekas suntikan dengan kain dingin untuk mengurangi kemerahan, nyeri, dan bengkak di area tersebut.
  • Awasi anak dengan saksama selama beberapa hari.
  • Hubungi dokter jika anak mengalami gejala atau keluhan yang mengkhawatirkan.

Untuk wanita, gunakan kontrasepsi sampai 1 bulan setelah vaksin untuk mencegah kehamilan. Pasalnya, vaksin MMR dapat menimbulkan komplikasi pada kehamilan, bahkan memicu keguguran.