Nyeri pinggang atau nyeri tulang belakang adalah keluhan yang sering terjadi dan biasanya membaik seiring waktu. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu ditangani oleh dokter. Kenali gejalanya lebih dulu agar penanganannya dapat disesuaikan dengan jenis nyeri pinggang yang Anda alami.

Nyeri pinggang (back pain) dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya cedera, postur tubuh yang buruk, spondylolisthesis, atau ankylosing spondylitis.

Kenali Beragam Cara Menangani Nyeri Pinggang - Alodokter

Sebagian besar nyeri pinggang dapat membaik dalam waktu 1 bulan dengan perawatan mandiri di rumah. Namun, ada pula nyeri pinggang yang berlangsung hingga > 3 bulan, seperti nyeri pinggang inflamasi pada ankylosing spondylitis (AS) and nonradiographic axial spondyloarthritis .

Nyeri Pinggang Inflamasi

Nyeri pinggang inflamasi merupakan nyeri yang berkaitan dengan radang sendi tulang belakang atau spondyloarthritis. Kondisi ini umumnya bersifat kronis dan bisa berlangsung hingga lebih dari 3 bulan. Nyeri pinggang inflamasi ini juga biasanya terjadi pada usia di bawah 40 tahun.

Sampai saat ini, penyebab pasti terjadinya spondyloarthritis belum diketahui. Namun, ada dugaan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh faktor genetik.

Ada beberapa jenis spondyloarthritis yang dapat menyebabkan nyeri pinggang dan salah satunya adalah axial spondyloarthritis.

Axial Spondyloarthritis

Axial spondyloarthritis (axial SpA) merupakan salah satu jenis peradangan pada sendi tulang belakang yang memengaruhi sendi dan jaringan penghubung tulang ke ligamen atau tendon.

Axial spondyloarthritis terbagi menjadi dua jenis, yaitu non-radiographic axial spondyloarthritis dan ankylosing spondylitis. Kedua kondisi ini umumnya hampir serupa dan gejalanya pun tidak jauh berbeda.

Satu hal yang membedakan adalah ankylosing spondyloarthritis dapat terdeteksi pada pemeriksaan foto Rontgen, sedangkan non-radiographic axial spondyloarthritis baru bisa terlihat dengan pemeriksaan MRI.

Axial spondyloarthritis dapat ditandai dengan beberapa gejala, di antaranya:

  • Usia < 45 tahun
  • Nyeri pinggang berlangsung lebih dari 3 bulan
  • Tidak membaik dengan istirahat dan membaik jika beraktivitas
  • Nyeri pinggang timbul pada malam hari
  • Kekakuan di pagi hari terjadi lebih dari 30 menit
  • Kelelahan
  • Nyeri tumit

Jika dibiarkan tanpa penanganan, axial spondyloarthritis dapat menyebabkan tulang belakang menyatu dan membentuk struktur yang kaku, sehingga pasien dapat kehilangan fleksibilitas.

Terapi Axial Spondyloarthritis

Apabila Anda mengalami gejala nyeri pinggang seperti yang telah disebutkan di atas, bisa jadi itu adalah gejala axial spondyloarthritis. Periksakan kondisi Anda ke dokter spesialis reumatologi agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Beberapa terapi untuk menangani kondisi axial spondyloarthritis, di antaranya:

Obat-obatan

Beberapa jenis obat yang digunakan oleh dokter spesialis rematologi sesuai dengan kondisi Anda adalah:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, naproxen, ibuprofendiclofenac, atau ketorolac untuk meredakan nyeri, peradangan, dan kaku pada pinggang.
  • Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs (DMARDS) konvensional dapat diberikan bila ada tanda untuk sendi-sendi selain di tulang belakang.
  • Agen biologik, yaitu terapi yang diberikan melalui suntikan, baik di bawah kulit (subkutan) atau melalui infus (intravena). Selain itu, agen biologik hanya diberikan bila pengobatan lain tidak efektif untuk mengatasi kondisi axial spondyloarthritis. Selain itu, pada beberapa penelitian, terapi dengan agen biologik dapat mengurangi progresivitas kerusakan struktur tulang belakang.

Berbagai Gerakan yang Dapat Dilakukan Pasien Axial Spondyloarthritis

Selain mengikuti anjuran pengobatan yang diberikan oleh dokter, Anda juga perlu melakukan olahraga (gerakan-gerakan) yang dapat melatih pinggang atau punggung untuk mendukung proses pemulihan. Namun, pastikan Anda melakukannya setelah berkonsultasi dan sesuai dengan petunjuk dokter.

Berikut ini adalah beberapa gerakan yang dapat Anda lakukan:

Peregangan tulang punggung

  • Berbaring tengkurap di atas matras dan luruskan kaki.
  • Topang tubuh dengan telapak tangan hingga siku agar dada tidak menyentuh tanah.
  • Tahan selama 10–20 detik dan ulangi sebanyak 3–5 kali.

Jongkok bersandar pada dinding

  • Berdiri dengan punggung menempel ke dinding.
  • Rentangkan kaki agar sejajar bahu dan langkahkan ke depan hingga punggung bergeser ke bawah.
  • Usahakan agar posisi Anda seperti sedang duduk di kursi.
  • tahan selama 5–10 detik, ulangi 3–5 kali.

Plank

  • Berlutut dan letakkan lengan di atas matras.
  • Dorong kaki ke belakang dan seimbangkan jari-jari kaki.
  • Kencangkan otot perut dan bokong untuk menahan tubuh dalam garis lurus.
  • Jaga leher sejajar dengan tulang belakang.
  • Tahan selama 5 detik, ulangi 3–5 kali.

Berdiri sambil mengangkat satu kaki

  • Pegang bagian belakang kursi.
  • Angkat satu kaki ke samping perlahan-lahan, lalu turunkan.
  • Kemudian angkat kaki ke belakang hingga menbentuk sudut 45 derajat.
  • Ulangi gerakan sebanyak 10–15 kali pada tiap kaki.

Tekuk dagu ke leher

  • Berbaring telentang lalu tekuk dagu ke arah dada atau leher.
  • Tahan selama 5–10 detik, ulangi 3–5 kali.

Putar pundak

  • Berdiri atau duduk tegak.
  • Gerakkan pundak secara memutar sebanyak 5–10 kali.

Peregangan pinggang

  • Berlutut dengan salah satu kaki dan kaki lainnya menjejak tanah.
  • Usahakan kedua kaki membentuk sudut 90 derajat.
  • Dorong pinggul ke depan secara perlahan, tahan selama 20–30 detik.
  • Ulangi pada kaki lainnya.

Push-up dinding

  • Berdiri tegak menghadap sudut dinding.
  • Rentangkan tangan ke samping hingga telapak menyentuh dinding.
  • Majukan dada ke depan, tahan selama 20–30 detik.

Jalan kaki

  • Mulailah berjalan kaki 5–10 menit sehari, lalu tambah hingga 30 menit atau lebih.

Tarik napas

  • Ambil napas dalam-dalam kemudian hembuskan perlahan.
  • Ualngi 3–4 kali dalam beberapa kali sehari.

Jika Anda mengalami nyeri pinggang secara terus-menerus selama 3 bulan atau lebih, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai kondisi Anda.