Diet alkaline merupakan salah satu metode diet yang fokus pada pengurangan konsumsi makanan yang menghasilkan asam dalam tubuh. Meski diet ini sering diklaim menyehatkan, namun ada beberapa hal penting yang perlu Anda pahami terkait diet ini.
Teori menyatakan bahwa beberapa jenis makanan dapat meningkatkan keasaman tubuh, sehingga memicu beragam masalah kesehatan, mulai dari kenaikan berat badan, radang sendi, hingga jerawat. Sebaliknya, beberapa makanan dapat membuat tubuh lebih basa dianggap dapat mengatasi masalah kesehatan yang disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh.
Memahami Penerapan Diet Alkaline
Pada praktiknya, diet alkaline fokus pada pembatasan konsumsi suatu jenis makanan, dan menitikberatkan pada upaya penurunan kadar asam tubuh.
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menjalani diet jenis ini, yaitu:
Jenis-jenis makanan yang diperbolehkan
Saat menjalani diet alkaline, Anda disarankan untuk mengonsumsi beragam jenis biji-bijian, kacang-kacangan, buah, dan sayuran.
Jenis-jenis makanan yang tidak direkomendasikan
Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari dan dibatasi konsumsinya saat menjalani diet ini adalah produk makanan olahan, telur, daging, gandum, makanan kaleng, camilan kemasan, kafein, alkohol, dan beragam makanan dari produk susu.
Sedangkan, gandum dan makanan sumber protein tidak perlu dihilangkan secara total dari menu makanan. Meskipun dalam penerapannya, diet alkaline mengutamakan konsumsi sayur dan buah dibandingkan gandum dan beragam jenis makanan berprotein.
Pro dan Kontra Manfaat Diet Alkaline
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa diet alkaline bisa memberikan sejumlah manfaat, di antaranya:
- Meningkatkan rasio kalium dan natrium dalam darah yang dipercaya mampu menjaga kesehatan tulang, mengurangi risiko pengecilan atau atrofi otot, serta menurunkan risiko berkembangnya penyakit kronis, seperti stroke dan hipertensi.
- Kondisi tubuh yang memiliki pH lebih tinggi atau lebih basa bisa meningkatkan efektivitas beberapa obat kemoterapi untuk mengatasi kanker.
- Diet jenis ini juga dapat meningkatkan kadar magnesium intraselular, yang dapat mengoptimalkan fungsi sejumlah enzim dan membantu mengaktifkan vitamin D.
Akan tetapi, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas masih perlu diteliti lebih lanjut.
Di sisi lain, terdapat penelitian yang justru menyatakan bahwa mengonsumsi daging dan susu atau produk olahannya tidak akan mengubah pH tubuh Anda. Hal ini karena tubuh memiliki mekanisme yang mampu mengatur kadar keasaman.
Hal lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah ketika membatasi atau bahkan tidak mengonsumsi susu, keju, yoghurt, dan daging, Anda harus mengonsumsi makanan pengganti atau suplemen untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan protein.
Diet alkaline memang dipercaya memiliki beragam manfaat. Namun jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya berkonsultasilah dulu dengan dokter sebelum menjalani diet ini.