Gejala awal kanker usus pada wanita sering kali tidak disadari karena mirip dengan gangguan pencernaan biasa. Padahal, mengenali gejala sejak dini dapat membantu proses diagnosis dan pengobatan lebih cepat, sehingga peluang kesembuhan pun meningkat.
Kanker usus adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal di saluran usus. Ada beberapa jenis kanker usus, tergantung lokasi terjadinya, seperti kanker usus besar, kanker usus halus, kanker usus dua belas jari, dan kanker rektum.
Karena sering berkembang tanpa keluhan yang khas di awal, tidak sedikit kasus kanker usus pada wanita baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut. Inilah alasan mengapa penting untuk mengenali gejala awal kanker usus pada wanita agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Gejala Awal Kanker Usus pada Wanita
Beberapa gejala awal kanker usus pada wanita yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Perubahan pola buang air besar (BAB)
Salah satu gejala awal kanker usus pada wanita yang sering tidak disadari adalah perubahan pola BAB. Kondisi ini bisa berupa diare, sembelit, atau frekuensi buang air besar yang berbeda dari biasanya, misalnya menjadi lebih sering atau sangat jarang BAB.
Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan sel kanker dapat mengganggu fungsi sel-sel sehat di usus, sehingga proses pencernaan dan pengeluaran sisa makanan ikut terganggu. Akibatnya, ritme BAB pun menjadi tidak teratur.
2. Perubahan bentuk dan warna feses
Bentuk feses bisa menjadi petunjuk awal adanya kanker usus. Feses yang menjadi lebih kecil, pipih, atau menyerupai pita yang panjang bisa menandakan adanya penyempitan saluran usus akibat pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, perubahan warna feses juga perlu diwaspadai. Warna kehitaman atau adanya darah pada feses bisa menjadi tanda perdarahan di saluran cerna, yang sering muncul pada tahap awal kanker usus.
3. Rasa ingin buang air besar tetapi tidak tuntas
Gejala awal kanker usus pada wanita, khususnya kanker pada rektum, yang sering dialami adalah sensasi ingin buang air besar terus-menerus meski setelah BAB. Kondisi ini dikenal dengan istilah tenesmus.
Tenesmus terjadi karena adanya iritasi atau penyempitan pada saluran usus akibat pertumbuhan tumor. Walaupun tidak selalu disertai nyeri, keluhan ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Nyeri atau kram perut yang tidak biasa
Nyeri perut bisa menjadi salah satu tanda awal kanker usus, terutama jika terasa di bagian bawah perut dan muncul terus-menerus tanpa penyebab yang jelas. Keluhan ini bisa berupa kram, kembung, atau tidak nyaman yang tidak kunjung hilang meskipun sudah makan teratur atau minum obat lambung.
Kondisi ini dapat terjadi karena adanya peradangan atau penyumbatan di usus, yang kemudian mengaktifkan reseptor nyeri di dinding saluran cerna.
5. Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas
Penurunan berat badan yang terjadi tiba-tiba tanpa perubahan pola makan atau aktivitas fisik bisa menjadi gejala awal kanker usus pada wanita. Kondisi ini terjadi karena tubuh mulai menggunakan lebih banyak energi untuk melawan pertumbuhan sel abnormal, sekaligus terganggunya penyerapan nutrisi di usus.
6. Mudah lelah
Gejala awal kanker usus pada wanita lainnya adalah mudah lelah, yang biasanya disebabkan oleh anemia. Kanker usus dapat menyebabkan perdarahan kecil yang terus-menerus di saluran cerna, sehingga kadar hemoglobin dalam darah menurun.
Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen dan membuat penderita merasa cepat lemas, pucat, sulit konsentrasi, hingga napas terasa pendek.
Selain tanda di atas, mual dan muntah yang tidak biasa, kulit memerah tanpa sebab, kulit dan bagian putih mata menguning (penyakit kuning), juga dapat menjadi gejala kanker usus.
Untuk memastikan gejala awal kanker usus pada wanita, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah dan feses, kolonoskopi, CT scan, atau MRI. Dalam beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk mengambil sampel jaringan usus untuk mendeteksi sel kanker.
Jika gejala awal kanker usus pada wanita mulai Anda rasakan dan menimbulkan kekhawatiran, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Melalui Chat Bersama Dokter, Anda bisa menceritakan keluhan dan serta menjelaskan langkah-langkah yang bisa dilakukan sejak dini.