Munculnya sperma berdarah atau hematospermia memang terkesan menakutkan. Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena kondisi ini tidak selalu menandakan masalah serius dan bisa diatasi sesuai penyebab yang mendasarinya.
Keluhan sperma berdarah atau hematospermia biasanya dapat hilang sendiri dan tidak perlu diperiksakan atau diberikan obat. Namun, jika sperma berdarah terjadi pada pria berusia di atas 40 tahun, terjadi berulang kali, dan disertai dengan keluhan saat berkemih atau riwayat penyakit tertentu, kondisi ini perlu diperiksakan ke dokter.
Ragam Penyebab Sperma Berdarah
Berikut ini adalah beberapa penyebab sperma berdarah yang perlu Anda ketahui.
1. Peradangan
Peradangan merupakan penyebab sperma berdarah yang paling umum. Sperma berdarah bisa diakibatkan peradangan yang berasal dari kelenjar atau saluran sperma dalam tubuh, seperti kelenjar prostat, uretra, epididimis, dan vesikula seminalis.
2. Infeksi
Sperma berdarah juga umum disebabkan oleh infeksi, baik itu infeksi virus, bakteri, maupun jamur. Salah satu contohnya adalah infeksi menular seksual yang cenderung disertai dengan gejala nyeri saat buang air kecil.
3. Sumbatan
Saluran kecil pada sistem reproduksi bisa tersumbat dan menyebabkan pembuluh darah pecah. Hal ini menyebabkan sperma yang melewati saluran tersebut jadi bercampur dengan darah.
Salah satu kondisi yang bisa menyebabkan penyumbatan adalah benign prostate hyperplasia (BPH). Pada BPH, prostat membesar dan menjepit saluran kemih yang juga dilewati sperma sehingga bisa menyebabkan sperma berdarah.
4. Tindakan medis atau cedera
Sperma berdarah bisa terjadi sebagai efek samping dari tindakan medis, misalnya tindakan untuk menangani masalah saluran kencing, terapi radiasi, vasektomi, dan tindakan biopsi pada kelenjar prostat.
Selain itu, cedera di area kelamin, misalnya karena ditendang, terbentur, atau aktivitas seksual maupun masturbasi yang berlebihan, juga dapat menyebabkan sperma berdarah.
5. Tumor atau kanker
Tumor pada prostat, testis, epididimis atau vesikula seminalis juga dapat menyebabkan sperma berdarah. Walaupun kejadiannya cukup jarang, sperma berdarah dapat disebabkan oleh kanker, seperti kanker testis atau kanker kandung kemih. Kondisi ini perlu diwaspadai pada lansia, terutama yang memiliki riwayat kanker pada keluarga.
Selain kondisi di atas, sperma berdarah juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti polip jinak pada saluran reproduksi, kista vaskular, tekanan darah tinggi, penyakit liver, leukemia, hemofilia, atau kanker prostat.
Cara Mengatasi Sperma Berdarah
Kebanyakan keluhan sperma berdarah dapat sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, Anda tidak perlu langsung ke dokter. Bila sperma berdarah muncul setelah terjadi cedera, Anda dianjurkan untuk beristirahat cukup agar sumber perdarahan bisa cepat sembuh.
Jika sperma berdarah disertai dengan pembengkakan pada area pangkal paha, Anda dapat mengompres area tersebut selama 10–20 menit dengan kompres dingin.
Namun bila keluhan tidak kunjung membaik atau sperma berdarah tetap muncul selama lebih dari satu bulan, Anda perlu memeriksakan kondisi ini ke dokter. Dokter akan memberikan obat sesuai penyebab sperma berdarah.
Berikut adalah obat-obatan yang mungkin diberikan untuk mengatasi sperma berdarah:
Obat antiinflamasi
Obat antiinflamasi atau antiradang biasanya diresepkan dokter untuk mengatasi sperma berdarah yang disebabkan oleh peradangan atau sperma berdarah yang disertai dengan pembengkakan.
Obat antibiotik
Jika sperma berdarah disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik. Bila Anda menerima antibiotik, penting untuk diingat bahwa konsumsi obat ini harus sesuai dengan anjuran dokter.
Operasi
Bila sperma berdarah disebabkan oleh adanya penyumbatan pada saluran kemih atau saluran reproduksi, baik yang disebabkan oleh tumor atau batu kandung kemih, dokter mungkin akan menyarankan operasi.
Munculnya sperma berdarah memang bisa meresahkan. Namun, umumnya gejala ini tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri. Jadi, Anda tidak perlu panik dulu.
Jika sperma berdarah yang Anda alami disertai dengan gejala lain yang mengganggu dan terjadi secara terus menerus atau kambuh-kambuhan sejak lama, segera periksakan diri ke dokter guna mengetahui penyebab dan cara menanganinya.