Tidak sedikit orang yang belum mengetahui tanda dan cara mengatasi perilaku impulsif. Padahal, perilaku ini kerap dilakukan banyak orang tanpa disadari, misalnya belanja secara berlebihan. Meski bukanlah kondisi serius, perilaku impulsif perlu ditangani, terlebih bila semakin sulit dikendalikan.

Perilaku impulsif adalah sikap ketika seseorang melakukan suatu tindakan tanpa memikirkan akibat dari apa yang dilakukan. Kondisi ini umumnya ditunjukkan oleh anak-anak, karena belum mengerti cara menyampaikan emosi atau meredam dorongan yang muncul.

Kenali Tanda dan Cara Mengatasi Perilaku Impulsif - AlodokterNamun, tidak hanya anak-anak. Pada dasarnya, hampir setiap orang pernah melakukan perilaku impulsif meski hanya sesekali. Misalnya, membeli barang yang tidak penting saat berada di mal, padahal sedang berhemat. Akan tetapi, perilaku yang terjadi sesekali ini bukanlah hal yang patut diwaspadai.

Penyebab Perilaku Impulsif

Perilaku impulsif baru dapat disebut sebagai gangguan psikologis jika perillaku tersebut semakin sering muncul atau terasa sulit dikendalikan. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab seseorang melakukan perilaku impulsif.

Akan tetapi, ada beberapa kondisi psikologis yang cenderung membuat seseorang sering melakukan perilaku ini, antara lain:

  • BPD (borderline personality disorder)
  • ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)
  • Bipolar
  • Kleptomania
  • Penyakit Parkinson

Beberapa Tanda Perilaku Impulsif

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seseorang yang bersikap impulsif sering kali bertindak sesukanya tanpa memikirkan konsekuensinya. Ketika muncul dorongan untuk melakukan sesuatu, misalnya berbelanja, ia akan langsung melakukannya tanpa berpikir panjang.

Berikut ini adalah beberapa tanda seseorang memiliki perilaku impulsif:

  • Mengambil sesuatu yang diinginkan secara paksa tanpa harus menunggu atau meminta terlebih dahulu
  • Memanjakan diri dengan hal-hal, seperti berbelanja atau makan berlebih
  • Merusak barang milik pribadi atau orang lain ketika marah
  • Berbicara tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya perkataan tersebut
  • Melukai diri sendiri ketika marah, sedih, atau kecewa
  • Berteriak saat merasa stres
  • Merasa sulit untuk fokus dan menyelesaikan tugas

Sedangkan pada anak-anak dan remaja, perilaku impulsif juga bisa terlihat dari kecenderungan untuk mengganggu teman atau orang di sekitarnya, tidak bisa diam, atau sulit konsentrasi di kelas.

Cara Mendiagnosis dan Mengatasi Perilaku Impulsif

Perilaku impulsif yang sering muncul atau telah menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, perlu dievaluasi oleh seorang psikolog atau psikiater. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakah perilaku tersebut muncul akibat adanya gangguan psikologis tertentu.

Jika hasil pemeriksaan kejiwaan menunjukkan bahwa perilaku impulsif yang dialami seseorang sudah mengarah pada gangguan mental, psikiater atau psikolog akan melakukan beberapa langkah penanganan berupa:

Pemberian obat-obatan

Tindakan impulsif bisa menjadi gejala gangguan psikologis, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan bipolar. Untuk menangani ADHD, dokter dapat meresepkan obat-obatan, seperti amphetamine, dextroamphetamine, atau methylphenidate.

Sementara itu, perilaku impulsif karena gangguan bipolar bisa diatasi dengan pemberian obat antimania. Pemberian obat-obatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan fokus atau konsentrasi, serta mengatasi gangguan mental yang menjadi penyebab munculnya sikap impulsif.

Psikoterapi

Penanganan gangguan impulsif juga dapat dilakukan dengan psikoterapi berupa dialectical behavior therapy (DBT) dan terapi perilaku kognitif.

Melalui metode psikoterapi tersebut, pasien akan dibimbing dan dilatih untuk mengurangi perilaku impulsif serta meningkatkan kemampuannya dalam berpikir sebelum bertindak. Dengan mengubah pola pikirnya, pasien akan mampu mempertimbangkan dampak dari setiap tindakannya.

Itulah beragam tanda dan cara mengatasi perilaku impulsif. Pada umumnya, seseorang tentu pernah melakukan perilaku impulsif meski hanya sesekali. Akan tetapi, bila sikap impulsif tersebut sering terjadi dan merugikan diri sendiri maupun orang lain, hal ini perlu diwaspadai dan ditangani dengan tepat.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda dan cara mengatasi perilaku impulsif. Jangan ragu untuk segera berkonsultasu dengan dokter apabila perilaku impulsif sering terjadi atau Anda sudah merasa kesulitan untuk mengontrol perilaku tersebut.