Kenapa dada terasa sakit bisa menjadi pertanyaan yang mengkhawatirkan, apalagi jika muncul tiba-tiba. Meski tidak selalu berbahaya, nyeri dada bisa menjadi tanda kondisi medis serius yang memerlukan penanganan cepat.

Untuk menjawab pertanyaan kenapa dada terasa sakit, Anda perlu mengetahui lokasi nyerinya dan seberapa sering keluhan ini muncul. Pasalnya, setiap jenis nyeri dada bisa punya penyebab yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi, intensitas, hingga frekuensinya.

Kenapa Dada Terasa Sakit, Cek Penyebabnya di Sini - Alodokter

Alasan Kenapa Dada Terasa Sakit

Kenapa dada terasa sakit tidak hanya dikaitkan dengan adanya masalah pada jantung dan paru-paru, tetapi juga sistem pencernaan, otot, bahkan kondisi kesehatan mental.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab kenapa dada terasa sakit:

1. Ketegangan otot dada

Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti angkat beban atau gerakan tubuh tertentu yang tiba-tiba, bisa menyebabkan otot-otot di area dada menjadi tegang atau tertarik. Rasa sakit bisa muncul pada dada kanan atau dada kiri dan terasa seperti tertusuk. 

Rasa sakit juga biasanya akan memburuk saat Anda bergerak atau menarik napas dalam-dalam, maupun saat dada ditekan.

2. GERD

Kenapa dada terasa sakit umumnya disebabkan oleh gastroesophageal reflux disease (GERD). Ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan yang menimbulkan sensasi nyeri atau terbakar di dada (heartburn). Rasa tidak nyaman ini biasanya muncul setelah makan, saat berbaring, atau membungkuk.

3. Tukak lambung

Tukak lambung terjadi ketika lapisan pelindung lambung rusak, sehingga asam lambung mengikis jaringan di dalamnya. Meski lambung terletak di perut bagian atas, nyerinya bisa menjalar ke dada yang terasa seperti sensasi terbakar dan tertusuk.

Gejala lain yang menyertai tukak lambung bisa berupa mual, perut kembung, dan rasa penuh setelah makan sedikit. 

4. Esofagitis

Esofagitis adalah peradangan pada esofagus yang menyebabkan dada terasa nyeri atau terbakar. Kenapa dada terasa sakit karena dipicu oleh naiknya asam lambung, infeksi, atau efek samping obat-obatan tertentu. Selain nyeri dada, gejala lain yang bisa muncul adalah sulit menelan dan seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan.

5. Asma

Saat kambuh, penderita asma bisa mengalami sesak napas, mengi, batuk, dan dada sebelah kiri nyeri hilang timbul. Rasa sakit di dada biasanya muncul karena otot-otot pernapasan bekerja lebih keras saat bernapas. Gejala ini bisa memburuk saat malam hari, dini hari, atau setelah beraktivitas fisik.

6. Pneumonia

Salah satu gejala umum pneumonia adalah nyeri dada, terutama saat bernapas dalam atau batuk. Rasa sakitnya bisa terasa tajam dan semakin parah saat batuk atau menarik napas panjang. Selain nyeri dada, pneumonia juga biasanya disertai dengan demam, batuk berdahak, sesak napas, dan tubuh terasa lemas.

7. Angina 

Nyeri dada karena angina biasanya muncul saat beraktivitas atau stres, kemudian membaik saat istirahat. Rasanya bisa seperti ditekan, sesak, atau terbakar di dada, dan kadang menjalar ke lengan, leher, atau punggung.

Namun, penting diketahui bahwa angina juga dapat muncul tiba-tiba, terasa lebih parah daripada biasanya, atau terjadi saat istirahat. Segeralah cari pertolongan medis darurat jika gejala ini muncul.

8. Serangan jantung

Kenapa dada terasa sakit dapat disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti serangan jantung. Nyeri yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung ini disertai dengan sesak napas, mual, lemas, dan keringat dingin.

Serangan jantung memerlukan penanganan cepat, jadi segera pergi ke IGD jika Anda mengalami berbagai gejala tersebut.

9. Serangan panik

Serangan panik pada penderita gangguan kecemasan bisa menyebabkan gejala fisik, termasuk nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, dan rasa takut berlebihan. Biasanya, gejala muncul tiba-tiba dan bisa berlangsung beberapa menit hingga lebih lama.

10. Costochondritis

Costochondritis adalah peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri dada yang terasa tajam, menusuk, atau seperti ditekan. Costochondritis sering kali menjadi makin parah saat Anda menarik napas dalam, batuk, atau menekan area dada.

Selain kondisi di atas, kenapa dada terasa sakit juga dapat disebabkan oleh batu empedu, emboli paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), hipertensi pulmonal, herpes zoster, masalah irama jantung, bahkan kanker paru-paru.

Meski tidak selalu berarti kondisi serius, penyebab kenapa dada terasa sakit tidak boleh disepelekan. Penanganannya pun akan disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, nyeri dada yang disebabkan oleh GERD dapat diatasi dengan mengonsumsi obat asam lambung.

Bila nyeri dada disebabkan oleh infeksi, antibiotik diperlukan untuk mengobatinya. Sementara itu, dada sakit yang berhubungan dengan jantung harus segera ditangani oleh dokter dan mendapatkan perawatan intensif.

Hindarilah melakukan self-diagnosis jika dada Anda terasa sakit. Untuk mengetahui penyebab kenapa dada terasa sakit, konsultasikan secepatnya ke dokter melalui Chat Bersama Dokter.

Namun, jika nyeri terasa berat, menjalar ke lengan atau rahang, atau disertai sesak napas, mual, atau keringat dingin, segera pergi ke IGD karena bisa jadi ini merupakan kondisi gawat darurat.