Kenapa waktu terasa cepat sering menjadi pertanyaan banyak orang, terutama ketika rutinitas harian padat atau usia semakin bertambah. Fenomena ini bukan sekadar perasaan, melainkan berkaitan dengan cara otak memproses pengalaman dan menyimpan memori. 

Banyak orang mengira waktu berjalan lebih cepat karena faktor usia atau aktivitas yang semakin padat. Namun, persepsi terhadap waktu juga sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis, kebiasaan sehari-hari, dan bagaimana memori terbentuk di otak.

Kenapa Waktu Terasa Cepat? Ini Penjelasannya - Alodokter

Mengetahui faktor-faktor yang membuat waktu terasa cepat dapat membantu Anda mengubah persepsi terhadap waktu dan menjalani hari-hari dengan lebih bermakna.

Penjelasan Kenapa Waktu Terasa Cepat

Ada beberapa alasan psikologis kenapa waktu bisa terasa berlalu lebih cepat, terutama saat dewasa. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Aktivitas rutin dan monoton

Ketika hari-hari diisi dengan rutinitas yang sama, otak cenderung tidak mencatat banyak pengalaman baru. Hal ini membuat ingatan tentang waktu jadi samar dan hari-hari terasa singkat karena kurangnya peristiwa yang berbeda.

Otak manusia menyimpan kenangan baru sebagai penanda perjalanan waktu. Semakin sedikit pengalaman unik yang terjadi, semakin sedikit pula memori yang tercipta, sehingga waktu seolah “melompat” tanpa terasa.

2. Usia yang semakin bertambah

Pada anak-anak, hampir setiap hari diisi dengan pengalaman baru sehingga otak bekerja ekstra untuk menyimpannya. Proses ini membuat waktu tampak berjalan lebih lambat di masa kecil.

Sebaliknya, orang dewasa sering terjebak dalam pola hidup yang mirip dari hari ke hari. Karena otak jarang menemukan hal yang benar-benar baru, sehingga waktu terasa semakin cepat berlalu.

3. Stres atau cemas

Alasan kenapa waktu terasa cepat juga bisa karena stres atau cemas. Saat stres, otak cenderung berfokus pada banyak hal sekaligus dan sulit menikmati momen. Pikiran yang sibuk membuat Anda kurang sadar pada detail di sekitar, sehingga waktu terasa lewat begitu saja.

Tak jarang, stres atau kecemasan juga menyebabkan sulit tidur atau merasa lelah terus-menerus. Kurangnya istirahat dan perhatian pada diri sendiri semakin membuat hari-hari terasa cepat hilang.

4. Kurang menikmati momen

Jika Anda menjalani aktivitas tanpa benar-benar memperhatikan prosesnya, otak hanya merekam hasil akhirnya saja. Kurangnya kehadiran penuh (mindfulness) menyebabkan hari terasa singkat karena banyak momen terlewatkan.

Sebaliknya, menikmati momen dan lebih “hadir” saat beraktivitas membantu otak menyimpan kenangan dengan lebih detail. Hal ini membuat hari terasa lebih panjang dan bermakna.

5. Beban pekerjaan

Beban pekerjaan juga bisa menjadi penyebab kenapa waktu terasa cepat. Tuntutan pekerjaan atau tugas sekolah yang menumpuk dapat membuat Anda terus bergerak tanpa jeda. Padatnya jadwal membuat hari-hari berlalu tanpa sadar karena kurang waktu untuk merefleksikan pengalaman.

Jika tubuh dan pikiran tidak diberi waktu istirahat, otak jadi sulit menikmati momen. Hal ini membuat waktu terasa lebih singkat dan hari-hari pun cepat berlalu.

6. Penggunaan teknologi

Penggunaan gadget secara terus-menerus juga bisa mengurangi kehadiran penuh dalam aktivitas sehari-hari. Hal ini diperparah dengan kebiasaan berpindah-pindah aplikasi atau media sosial membuat perhatian terpecah.

Akibatnya, banyak waktu yang terlewat tanpa disadari, sehingga hari terasa berjalan sangat cepat. Ketergantungan pada teknologi dapat membuat otak sulit memproses pengalaman baru secara mendalam.

Itulah beberapa alasan kenapa waktu terasa cepat. Fenomena ini sebenarnya tidak berbahaya. Namun, jika disertai dengan stres berat, kecemasan berlebih, atau gangguan tidur, kondisi ini bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental.

Tips Mengatasi Waktu Terasa Cepat

Beberapa langkah sederhana berikut dapat membantu memperlambat persepsi waktu:

  • Luangkan waktu untuk benar-benar menikmati aktivitas yang sedang dilakukan, bukan hanya menjalankannya secara otomatis.
  • Cobalah pengalaman baru secara berkala, seperti melakukan hobi baru atau mengunjungi tempat yang belum pernah didatangi. Pengalaman baru akan memperkaya memori dan membuat waktu terasa lebih panjang.
  • Fokus pada satu kegiatan dalam satu waktu.
  • Jaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
  • Istirahat yang cukup.
  • Kelola stres agar Anda lebih sadar terhadap waktu yang berlalu.

Walaupun pertanyaan kenapa waktu terasa cepat menjadi hal yang wajar seiring bertambahnya usia atau padatnya aktivitas harian, penting untuk tetap menjaga keseimbangan agar tidak kehilangan momen berharga. Isi waktu dengan kegiatan yang bermakna dan rutin melakukan refleksi terhadap apa yang sudah dijalani.

Itulah beberapa penjelasan kenapa waktu terasa cepat. Jika perasaan waktu berjalan cepat disertai gejala stres berat, gangguan tidur, atau kecemasan yang mengganggu aktivitas harian, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau psikolog. Anda dapat menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER sebagai langkah awal untuk memahami kondisi Anda dan mendapatkan saran penanganan yang tepat.