Keracunan ikan tongkol bisa terjadi jika ikan tidak segar atau diolah dengan cara yang kurang tepat. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, pusing, hingga reaksi alergi yang parah.

Kasus keracunan ikan tongkol masih cukup sering terjadi di berbagai daerah. Kondisi ini tidak hanya berisiko dialami oleh anak-anak, tetapi juga bisa berdampak serius pada orang dewasa dan lansia bila tidak segera ditangani dengan tepat.

Keracunan Ikan Tongkol, Kenali Gejala dan Penanganannya - Alodokter

Perlu diketahui, keracunan ikan tongkol tidak selalu disebabkan oleh ikan yang tampak busuk atau berlendir. Ikan yang terlihat segar sekalipun bisa menimbulkan keracunan jika mengandung histamin dalam kadar tinggi akibat proses penyimpanan atau pengolahan yang kurang baik.

Gejala Keracunan Ikan Tongkol

Gejala keracunan ikan tongkol biasanya muncul dalam beberapa menit atau jam  setelah mengonsumsi ikan. Berikut adalah tanda-tanda yang perlu diperhatikan:

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala atau pusing
  • Sensasi panas di wajah dan leher
  • Kemerahan, gatal-gatal, atau muncul ruam pada kulit
  • Jantung berdebar-debar atau perasaan cemas yang muncul tiba-tiba

Gejala keracunan ikan tongkol bisa muncul dalam beberapa jam setelah mengonsumsi ikan yang terkontaminasi, dan biasanya berlangsung selama beberapa jam hingga satu hari. Namun, pada beberapa kasus yang jarang terjadi, gejala bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga beberapa hari.

Tingkat keparahan gejala bisa berbeda pada setiap orang. Anak-anak, lansia, atau individu yang memiliki riwayat alergi seafood umumnya akan mengalami gejala yang lebih berat dan perlu segera mendapatkan penanganan.

Pada kasus yang parah, gejala dapat berupa pembengkakan di sekitar mulut, bibir, atau mata, sesak napas, penurunan kesadaran, hingga kejang. Kondisi ini merupakan tanda reaksi alergi berat yang tidak boleh diabaikan. 

Penyebab dan Faktor Risiko Keracunan Ikan Tongkol

Keracunan ikan tongkol umumnya terjadi akibat terbentuknya senyawa histamin di dalam ikan. Histamin muncul ketika ikan tidak ditangani dengan baik setelah ditangkap. Kondisi ini membuat bakteri mudah berkembang dan memicu peningkatan kadar histamin yang berbahaya bagi tubuh.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko keracunan ikan tongkol antara lain:

  • Penyimpanan ikan tongkol terlalu lama di suhu ruang setelah ditangkap
  • Proses pengolahan atau memasak ikan yang kurang higienis atau tidak matang sempurna.
  • Ikan tongkol yang sudah mulai busuk, berubah warna, aroma, atau teksturnya
  • Konsumsi ikan tongkol secara berulang dalam jumlah banyak, terutama bila tidak diketahui riwayat penyimpanannya

Selain keracunan histamin, keracunan ikan tongkol juga dapat disebabkan oleh kontaminasi berbagai patogen, seperti Escherichia coli, Salmonella, Vibrio cholerae, dan Enterobacteriaceae

Kontaminasi ini biasanya terjadi akibat penanganan ikan yang kurang higienis, misalnya karena tangan yang kotor, isi perut ikan yang tidak dibersihkan dengan baik, atau penggunaan peralatan masak yang tidak steril.

Penanganan Keracunan Ikan Tongkol

Sebagian besar kasus keracunan ikan tongkol bersifat ringan dan gejalanya dapat mereda dengan sendirinya dalam beberapa jam. Pada kondisi ini, pengobatan khusus umumnya tidak diperlukan.

Jika muncul gejala setelah mengonsumsi ikan tongkol, segera hentikan konsumsi dan buang sisa makanan yang masih ada. Minum air putih dalam jumlah cukup untuk membantu mengurangi efek toksin di dalam tubuh.

Hingga saat ini belum tersedia obat khusus untuk mengatasi keracunan histamin akibat ikan tongkol. Namun, pemberian obat antihistamin dapat membantu meredakan gejala ringan hingga sedang, sedangkan epinefrin bisa diberikan pada kasus yang disertai reaksi alergi berat.

Cara Mencegah Keracunan Ikan Tongkol

Keracunan ikan tongkol sebenarnya bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana. Kuncinya adalah memastikan kualitas ikan tetap terjaga sejak pembelian hingga proses pengolahan di rumah. Dengan cara ini, risiko terbentuknya histamin dan pertumbuhan bakteri berbahaya dapat diminimalkan.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan ikan tongkol, antara lain:

  • Simpan ikan tongkol di suhu dingin atau dalam lemari pendingin segera setelah dibeli atau ditangkap.
  • Hindari menyimpan ikan tongkol di suhu ruang terlalu lama sebelum dimasak.
  • Pastikan ikan diolah dan dimasak hingga matang secara menyeluruh.
  • Gunakan peralatan masak dan tangan yang bersih saat membersihkan dan mengolah ikan.
  • Hindari mengonsumsi ikan tongkol yang tampak mencurigakan, berbau tajam, berubah warna, atau berlendir.
  • Konsumsi ikan tongkol dalam jumlah wajar, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia, yang lebih rentan terhadap keracunan.

Jika Anda mengalami gejala keracunan ikan tongkol, segera konsultasikan dengan dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dokter akan membantu menentukan apakah kondisi Anda masih bisa ditangani di rumah atau memerlukan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.