Vibrio cholerae adalah bakteri penyebab utama penyakit kolera, infeksi saluran pencernaan yang dapat menyebabkan diare berat hingga dehidrasi parah. Memahami cara penularan dan pencegahan kolera sangat penting agar Anda dan keluarga tetap terlindungi dari bahaya penyakit ini.
Vibrio cholerae dapat hidup dan berkembang biak di lingkungan perairan, seperti sungai, danau, maupun laut. Bakteri ini lebih mudah ditemukan di daerah beriklim tropis, terutama saat musim hujan. Pada kondisi banjir, air dapat tercemar oleh limbah atau tinja, sehingga Vibrio cholerae ikut tersebar ke berbagai sumber air minum.

Karena mampu bertahan di air dan lingkungan yang kurang higienis, bakteri ini tergolong mudah menyebar dan berisiko menimbulkan wabah jika tidak segera ditangani.
Cara Penularan Vibrio Cholerae
Gejala kolera akibat infeksi Vibrio cholerae biasanya berupa diare berair dalam jumlah banyak, muntah, dan kram perut. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan dehidrasi berat yang ditandai dengan haus berlebihan, mulut kering, mata cekung, hingga lemas. Pada kasus yang parah, dehidrasi bisa menyebabkan syok.
Ada berbagai cara Vibrio cholerae dapat masuk ke dalam tubuh hingga akhirnya menginfeksi dan menimbulkan kolera. Berikut ini adalah cara penularannya:
1. Meminum air yang tercemar
Air minum yang terkontaminasi tinja penderita kolera menjadi jalur penularan paling umum. Jika air tidak dimasak hingga mendidih, bakteri dapat masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi.
2. Konsumsi makanan tidak matang
Makanan laut, seperti kerang dan udang, yang dikonsumsi mentah atau tidak dimasak dengan baik berpotensi mengandung Vibrio cholerae. Bakteri ini tetap hidup jika makanan tidak dipanaskan dengan suhu yang cukup.
3. Kontaminasi silang
Makanan atau minuman bisa terpapar bakteri saat penyimpanan atau pengolahan, misalnya karena tangan yang tidak dicuci bersih. Kontaminasi silang juga bisa terjadi melalui peralatan makan atau dapur yang kotor.
4. Kondisi sanitasi buruk
Lingkungan dengan sanitasi rendah, seperti minimnya fasilitas toilet bersih dan kebiasaan buang air sembarangan, memudahkan bakteri menyebar ke sumber air dan makanan. Keadaan ini memperbesar risiko terjadinya penularan kolera di lingkungan sekitar.
Langkah Pencegahan Infeksi Vibrio Cholerae
Mencegah infeksi Vibrio cholerae dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam keseharian. Kebiasaan sederhana yang dilakukan secara konsisten, seperti menjaga kebersihan air, makanan, dan lingkungan. sangat efektif untuk menurunkan risiko kolera, terutama di daerah yang rawan banjir atau memiliki akses sanitasi terbatas.
Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi bakteri Vibrio cholerae, di antaranya:
- Pastikan air minum sudah dimasak hingga mendidih atau gunakan air mineral kemasan.
- Hindari konsumsi makanan mentah atau kurang matang, terutama hasil laut.
- Cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah dari toilet.
- Gunakan toilet bersih dan hindari buang air kecil sembarangan.
- Simpan dan olah makanan di tempat yang higienis, terutama saat banjir atau bencana alam.
Pada kasus ringan, infeksi Vibrio cholerae biasanya hanya menimbulkan gejala diare dan dapat membaik dengan pemberian cairan melalui infus, serta antibiotik bila diperlukan. Namun, pada kasus berat, kolera dapat menyebabkan diare hebat, terutama bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Kondisi ini bisa menimbulkan dehidrasi parah dalam waktu singkat dan berisiko menyebabkan syok hingga kematian bila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting segera mencari pertolongan medis jika gejala memburuk atau muncul tanda-tanda diare parah.
Untuk memastikan apakah upaya menjaga sanitasi yang Anda lakukan dalam mencegah bakteri Vibrio cholerae sudah tepat, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi ini bisa dilakukan secara online melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER kapan pun Anda butuhkan.