Meski sekilas tampak sama, diffuser dan humidifier memiliki tujuan penggunaan yang berbeda. Selain itu, perbedaan diffuser dan humidifier juga dapat terlihat dari cara kerja, manfaat, kebutuhan air, hingga lokasi penempatan alat.

Diffuser dan humidifier sering kali digunakan untuk membuat kondisi ruangan lebih nyaman, baik lebih beraroma maupun lebih lembap. Meski begitu, sebagian orang sering menganggap kedua alat tersebut sama, padahal tidak. Nah, agar tidak salah pilih, ketahui lebih dulu perbedaan diffuser dan humidifier di bawah ini.

Ketahui 5 Perbedaan Diffuser dan Humidifier agar Tidak Salah Beli - Alodokter

Beragam Perbedaan Diffuser dan Humidifier

Berikut ini adalah berbagai hal yang membedakan diffuser dengan humidifier:

1. Fungsi

Perbedaan diffuser dan humidifier yang pertama adalah fungsinya. Diffuser mengubah minyak esensial yang dilarutkan dalam air menjadi uap. Dengan begitu, aroma dari minyak tersebut bisa lebih menyebar di udara.

Sementara itu, humidifier berfungsi untuk meningkatkan kelembapan udara. Alat ini biasanya digunakan saat suhu dingin dan udara terasa kering, seperti dalam ruangan ber-AC.

2. Manfaat

Karena mampu mengubah minyak esensial menjadi uap, diffuser memiliki manfaat yang bervariasi, tergantung jenis minyak yang digunakan. Sebagai contoh, minyak bunga lavender bisa membantu tidur lebih nyenyak dan badan lebih rileks.

Berbeda dengan diffuser, humidifier mampu mencegah gejala iritasi pada tubuh yang disebabkan oleh udara kering, misalnya gatal pada kulit, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, dan bibir pecah-pecah. Hal inilah yang membuat humidifier bisa dimanfaatkan untuk meredakan gejala flu, batuk pilek, atau alergi.

3. Cara kerja

Perbedaan diffuser dan humidifier juga dapat terlihat dari cara kerjanya. Diffuser bekerja dengan mengubah minyak esensial yang diteteskan ke dalam air menjadi uap, lalu uapnya menyebar di udara.

Sementara itu, humidifier bekerja dengan mengubah air menjadi uap atau kabut halus yang akan disemprotkan ke udara. Dengan begitu, kondisi udara yang kering di sekitar alat menjadi lebih lembap.

4. Kebutuhan air

Jumlah air untuk diffuser dan humidifier bisa berbeda-beda, tergantung tipe alat yang digunakan. Namun, dibandingkan diffuser, humidifier membutuhkan lebih banyak air karena bertujuan untuk melembapkan udara dalam ruangan.

Humidifier mungkin membutuhkan air sebanyak 1–2 liter untuk melembapkan ruangan, seperti kamar tidur, sedangkan diffuser hanya memerlukan air sebanyak 100–200 ml saja.

5. Lokasi penempatan alat

Anda juga perlu memperhatikan lokasi penempatan masing-masing alat, baik diffuser maupun humidifier. Untuk diffuser, Anda disarankan tidak menaruhnya dekat dengan perangkat elektronik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko perangkat tersebut terkena uap.

Sementara itu, Anda disarankan untuk tidak menaruh humidifier, dekat tempat tidur, sofa, atau tirai, karena bisa membuat benda tersebut lembap. Jika dibiarkan lembap, nantinya bisa menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan jamur.

Nah, sekarang sudah jelas, ya, perbedaan diffuser dan humidifier. Intinya, jika Anda ingin melembapkan udara, pilihlah humidifier dan bila ingin memberikan aroma tertentu dalam ruangan, gunakan diffuser.

Agar fungsi kedua alat tersebut optimal dan tidak mudah rusak, Anda dianjurkan untuk menggunakan air galon atau air putih dalam kemasan daripada air keran karena ditakutkan mengandung bakteri atau zat yang bisa merusak alat, bahkan mengganggu kesehatan.

Bila masih memiliki pertanyaan seputar perbedaan diffuser dan humidifier atau ingin memanfaatkan penggunaan alat tersebut untuk meredakan gejala kondisi medis tertentu, seperti flu, Anda bisa bertanya ke dokter.

Selain itu, konsultasikan juga ke dokter mengenai penggunaan aromaterapi, terutama bila Anda sedang hamil, memiliki anak berusia kurang dari 2 tahun di rumah, atau memiliki hewan peliharaan. Pasalnya, beberapa jenis minyak esensial tidak diperbolehkan untuk kondisi dan kelompok usia tersebut.