Memilih kondom terbaik mungkin terasa membingungkan, mengingat ada berbagai jenis kondom dengan berbagai fitur yang dijual di pasaran. Untuk mendapatkan kondom terbaik yang sesuai kebutuhan, ada beberapa tips yang bisa dipertimbangkan.

Sebagian orang mungkin masih berpikir jika menggunakan kondom akan mengurangi kenikmatan dalam berhubungan seksual. Namun, saat ini kondom tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, warna, rasa, dan ketebalan untuk memberikan pengalaman bercinta yang lebih nikmat.

Kondom Terbaik, Begini Cara Memilihnya - Alodokter

Preferensi kondom terbaik mungkin berbeda-beda karena setiap orang memiliki kebutuhan yang tidak sama. Pastinya, kondom terbaik akan membuat hubungan seksual terasa nyaman sekaligus aman dari penularan infeksi menular seksual.

Tips Memilih Kondom Terbaik

Memilih kondom terbaik perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasangan. Setiap fitur dirancang untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kenikmatan dalam bercinta. Berikut ini adalah beberapa panduan untuk mendapatkan kondom terbaik:

1. Ukuran kondom

Seks akan terasa kurang nyaman jika menggunakan kondom dengan ukuran yang tidak pas. Kondom yang terlalu besar atau terlalu kecil lebih rentan terlepas dari penis saat penetrasi. Kesalahan memilih ukuran kondom bahkan bisa meningkatkan risiko terjadinya kehamilan dan penularan penyakit seksual.

Oleh karena itu, pilihlah ukuran kondom yang sesuai dengan ukuran penis. Ukuran kondom memang dapat bervariasi antara merek kondom.

Agar tidak tidak keliru, ukurlah terlebih dahulu ukuran penis Anda. Caranya, gunakan penggaris atau pita pengukur (meteran) untuk mengukur penis saat ereksi, dimulai dari pangkal penis hingga ujung penis. Selanjutnya, ukur diameter penis dengan melingkarkan benang atau pita pengukur pada bagian yang paling tebal dari penis Anda.

2. Ketebalan kondom

Kondom yang tipis, bahkan sangat tipis, sering dianggap sebagai kondom terbaik karena seolah-olah seperti tidak memakai kondom. Hal ini berbeda dengan kondom tebal yang dianggap dapat mengurangi sensitivas penis.

Namun, banyak orang yang khawatir jika kondom tips akan lebih rentan robek. Padahal, kondom yang lebih tipis belum tentu lebih mudah robek.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondom bocor atau robek, seperti terkena panas, tergesek terlalu keras, atau menggunakan pelumas berbahan dasar minyak. Faktor-faktor ini tidak hanya berlaku pada kondom yang tipis, tetapi juga pada kondom tebal.

Kondom tebal justru bisa menjadi kondom terbaik jika Anda menderita ejakulasi dini. Alasannya adalah kondom tebal dapat menurunkan sensitivitas penis, sehingga mencegah ada orgasme terjadi lebih cepat. Hasilnya, durasi bercinta pun akan lebih lama.

3. Kandungan pelapis kondom

Jika menderita ejakulasi dini, pilihlah kondom yang dilapisi benzokain atau lidokain. Kandungan-kandungan tersebut bekerja sebagai obat bius lokal yang membuat penis menjadi mati rasa untuk sementara waktu. Penis yang terasa kebal menjadi kurang sensitif terhadap rangsangan, sehingga dapat mencegah ejakulasi dini.

Di sisi lain, kondom yang dilapisi spermisida dapat menjadi kondom terbaik jika Anda menginginkan perlindungan ekstra. Spermisida adalah zat kimia yang bekerja dengan cara membunuh atau menghentikan pergerakan sperma, sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Spermisida biasanya mengandung bahan kimia yang disebut nonoxynol-9.

4. Bahan pembuatan kondom

Ada beragam material pembuatan kondom, seperti lateks, polyurethane, dan polyisoprene. Kondom lateks lebih umum dijumpai dan dianggap paling efektif dalam mencegah infeksi menular seksual.

Namun, jika Anda alergi terhadap lateks, pilihlah kondom yang terbuat dari polyurethane dan polyisoprene. Keduanya merupakan bahan sintetis yang juga efektif dalam mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual.

Sebagai pertimbangan tambahan, kondom polyurethane biasanya lebih tipis, sehingga cocok untuk Anda yang ingin merasakan sensasi seperti tidak sedang memakai kondom. Akan tetapi, kondom polyurethane tidak seelastis lateks.

Sementara itu, polyisoprene memiliki elastisitas yang mirip dengan lateks, tetapi bisa lebih tebal daripada lateks maupun polyurethane. Kelebihannya kondom polyisoprene adalah tidak mengandung senyawa kimia yang menyebabkan reaksi alergi seperti yang terdapat pada kondom lateks.

5. Kondom sesuai jenis pelumas

Agar kondom tidak mudah robek dan nyaman digunakan, pemilihan kondom terbaik sebaiknya disesuaikan dengan pelumas yang tepat.

Hindari pelumas berbahan dasar minyak jika Anda menggunakan kondom lateks atau kondom polyisoprene. Pasalnya, pelumas berbahan dasar minyak rentan menyebabkan kondom robek. Sebagai pilihan yang lebih aman, gunakanlah pelumas berbahan dasar silikon atau air.

Namun, jika Anda menyukai pelumas berbahan dasar minyak karena lebih licin dan tahan lama, pilihlah kondom berbahan polyurethane.

6. Kondom sesuai preferensi bercinta

Untuk menambah variasi dalam bercinta, kondom tersedia dalam beragam bentuk dan rasa. Dari segi bentuk, kondom bertekstur atau bergerigi dapat memberikan rangsangan tambahan ketika sedang berhubungan seks.

Sementara jika Anda kurang menyukai aroma karet, kondom polyurethane dapat menjadi pilihan kondom terbaik karena jenis ini tidak memiliki aroma. Kondom yang memiliki rasa buah-buhan juga dapat menjadi kondom terbaik untuk melakukan seks oral.

Memilih kondom terbaik dan memakainya dengan tepat merupakan langkah penting agar fungsi kondom dalam mencegah kehamilan serta penularan penyakit menular seksual bisa optimal. Oleh karena itu, pastikan memilih kondom terbaik berdasarkan panduan di atas.

Jika Anda masih bingung dalam menentukan metode kontrasepsi yang sesuai, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai, termasuk dalam memilih kondom terbaik.