Kram perut setelah berhubungan intim adalah hal yang umum terjadi saat pertama kali melakukan hubungan seksual. Namun, jika kondisi ini terus terjadi setiap kali berhubungan intim, maka bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang perlu diwaspadai.

Kram perut yang muncul, baik sebelum, selama, atau setelah berhubungan intim dikenal dengan istilah dispareunia. Dalam banyak kasus, kram perut setelah berhubungan intim diakibatkan oleh penetrasi yang dalam.

Kram Perut setelah Berhubungan Intim, Ini Penyebabnya - Alodokter

Meski tidak berbahaya, kram perut yang terjadi setiap saat setelah berhubungan intim dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu.

Berbagai Penyebab Kram Perut Setelah Berhubungan Intim

Ada beberapa penyebab terjadinya kram perut setelah berhubungan intim, antara lain:

1. Penyakit radang panggul

Radang panggul adalah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita bagian atas, termasuk rahim, tuba falopi, dan ovarium. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini, yaitu:

  • Nyeri di daerah panggul atau perut bagian bawah
  • Rasa sakit di bagian panggul saat berhubungan intim
  • Perdarahan di vagina setelah berhubungan intim
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Darah haid yang keluar lebih banyak dan disertai nyeri
  • Keluar lendir berwarna kuning atau hijau dari vagina

2. Endomentriosis

Endomentriosis adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung telur, tuba falopi (saluran telur), dan vagina.

Gejala endomentriosis berupa nyeri atau kram perut dan perdarahan berat saat menstruasi. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini bahkan dapat menyebabkan kemandulan.

3. Fibroid

Fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh dan berkembang di dalam rahim atau dinding otot rahim. Penderita fibroid dapat merasakan gejala berupa menstruasi yang berlebihan disertai nyeri, kram perut, nyeri punggung bagian bawah, sering buang air kecil, sembelit, hingga nyeri saat berhubungan intim.

4. Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih adalah penyakit infeksi yang menyerang kandung kemih. Penyakit ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri saat buang air kecil, nyeri saat atau setelah berhubungan intim, demam, serta sering buang air kecil.

5. Penggunaan alat kontrasepsi

Kram perut dapat terjadi hingga beberapa minggu setelah pemasangan IUD atau KB spiral. Namun, kram akan semakin terasa saat berhubungan intim. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika kram perut tak kunjung hilang.

6. Kehamilan

Saat usia kehamilan memasuki trimester ketiga, biasanya Anda sering mengalami kram perut setelah berhubungan intim. Hal ini dikarenakan orgasme dapat memicu kontraksi di dalam rahim. Untuk mengatasinya, Anda hanya perlu istirahat selama beberapa menit hingga kram mereda.

Selain berbagai kondisi di atas, adanya kista ovarium, kehamilan ektopik, dan infeksi leher rahim juga dapat menyebabkan kram perut setelah berhubungan intim.

Cara Mengatasi Kram Perut Setelah Berhubungan Intim

Berikut ini adalah beberapa tips mengatasi kram perut setelah berhubungan intim yang dapat Anda lakukan:

  • Konsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol.
  • Kompres atau mandi air hangat guna melancarkan aliran darah dan menghilangkan rasa sakit.
  • Latihan fisik yang bersifat relaksasi, seperti yoga dan meditasi.
  • Konsumsi suplemen vitamin dan mineral, seperti vitamin B1, vitamin E, asam lemak omega-3, dan magnesium.
  • Terapkan pola hidup sehat dengan tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Perlu diingat pula bahwa penggunaan obat-obatan pereda nyeri ketika berhubungan intim harus sesuai resep dokter.

Waspadai gejala kram perut setelah berhubungan intim yang membuat Anda tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas seksual. Bila kram perut tak kunjung hilang atau terus terjadi, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.