Kucing calico dikenal dengan bulunya yang khas, yaitu perpaduan warna putih, hitam, dan oranye. Pola unik ini membuatnya sering disebut sebagai ‘kucing tiga warna’. Selain cantik, kucing calico juga punya sifat dan fakta genetik yang menarik, sehingga banyak digemari pecinta hewan peliharaan.
Di Indonesia, kucing calico termasuk salah satu jenis kucing peliharaan yang cukup mudah dijumpai di lingkungan rumah, pasar, atau bahkan di jalanan. Banyak orang penasaran dari mana asal warna bulu kucing calico dan apa yang membuatnya berbeda dari kucing lainnya.

Tidak hanya itu, pola tiga warnanya juga sering dianggap sebagai simbol keberuntungan dalam berbagai budaya.
Ciri Khas dan Fakta Unik Kucing Calico
Berikut adalah beberapa ciri khas dan fakta menarik tentang kucing calico yang perlu Anda ketahui:
1. Pola warna bulu yang unik
Kucing calico dikenal dengan pola warna bulu yang sangat khas, yaitu perpaduan warna putih, hitam, dan oranye. Setiap kucing calico memiliki komposisi dan letak warna yang berbeda-beda, sehingga tidak ada dua ekor calico yang benar-benar sama. Keunikan pola tiga warna inilah yang membuat mereka mudah dikenali dan sangat menarik di mata pecinta kucing.
Perpaduan warna ini terbentuk secara alami akibat proses genetik yang rumit. Kombinasi warna pada bulu calico tidak bisa diciptakan dengan mengawinkan kucing sembarangan, karena dipengaruhi oleh faktor kromosom X. Warna bulu calico bisa ditemukan pada berbagai jenis bulu, baik pendek maupun panjang, tergantung ras kucingnya.
2. Mayoritas berjenis kelamin betina
Sekitar 99% kucing calico adalah betina. Hal ini terjadi karena gen penentu warna bulu calico terletak di kromosom X. Untuk menghasilkan tiga warna khas calico, dibutuhkan dua kromosom X dengan gen warna berbeda, sehingga paling sering ditemukan pada kucing betina yang memiliki dua kromosom X.
Kucing calico jantan sangat langka dan biasanya hanya terjadi jika kucing tersebut memiliki kelainan genetik bernama sindrom Klinefelter, yang memiliki kromosom XXY.
Selain sangat jarang, kucing calico jantan juga umumnya mandul dan dapat mengalami masalah kesehatan bawaan. Ini membuat calico jantan menjadi “fenomena langka” di dunia kucing.
3. Calico bukan nama ras kucing
Meski sering dianggap unik, calico bukanlah nama ras kucing tertentu. Istilah calico merujuk pada pola warna bulu, bukan pada garis keturunan atau karakteristik tubuh kucing. Dengan kata lain, kucing calico dapat ditemukan pada berbagai ras, mulai dari kucing domestik lokal, Persia, hingga Maine Coon.
Hal ini membuat bentuk tubuh, panjang bulu, dan ukuran kucing calico sangat beragam, tergantung asal rasnya. Namun, pola warna calico tetap menjadi ciri yang menonjol, tanpa memandang ras dan latar belakang kucing tersebut.
4. Setiap kucing calico memiliki pola berbeda
Tidak ada dua ekor kucing calico dengan pola bulu yang benar-benar identik, bahkan jika mereka berasal dari induk yang sama. Perpaduan warna hitam, oranye, dan putih pada tubuh calico diatur oleh proses genetik yang berbeda pada tiap sel kulit, sehingga setiap calico memiliki “sidik jari” unik pada motif bulunya.
Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kucing, karena membuat setiap calico terasa lebih personal dan spesial. Banyak orang meyakini memiliki kucing calico berarti memiliki hewan peliharaan dengan tampilan eksklusif yang tidak dimiliki kucing lain.
5. Makna kucing calico di berbagai negara
Kucing calico punya nama dan makna khusus di setiap negara. Di Jepang, misalnya, kucing ini dikenal sebagai “mi-ke” dan dipercaya membawa keberuntungan serta perlindungan bagi pemiliknya. Sementara di Indonesia, sebutan calico merujuk langsung pada pola warnanya yang khas dan membuatnya banyak dijadikan peliharaan.
Makna calico yang dianggap membawa hoki atau rezeki memang berkembang di budaya-budaya tertentu. Namun, penting dipahami bahwa anggapan tersebut belum terbukti secara ilmiah. Meski begitu, keunikan kucing calico tetap membuatnya banyak disukai dan digemari masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Cara Merawat Kucing Calico
Berikut ini adalah beberapa cara merawat kucing calico yang bisa Anda terapkan:
- Sisir bulu secara rutin, terutama jika kucing calico berbulu panjang, agar bulu tidak kusut dan tetap sehat.
- Mandikan kucing hanya secara rutin dengan shampo khusus kucing dan keringkan bulunya dengan benar untuk mencegah jamur.
- Berikan makanan bergizi seimbang sesuai usia dan kebutuhan kucing, serta pastikan air minum selalu tersedia.
- Jaga kebersihan tempat makan, minum, dan kotak pasir, agar kucing terhindar dari penyakit dan infeksi.
- Ajak kucing bermain secara teratur agar tetap aktif, sehat, dan tidak stres.
- Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan, minimal satu tahun sekali, untuk vaksinasi dan deteksi dini masalah kesehatan.
- Pertimbangkan sterilisasi atau kastrasi, khususnya jika tidak ingin kucing berkembang biak atau untuk mencegah penyakit tertentu pada calico betina.
- Perhatikan perubahan perilaku atau tanda sakit, seperti nafsu makan menurun atau bulu rontok ekstrem, dan segera konsultasi ke dokter hewan jika terjadi.
Jika Anda memelihara kucing calico, rawatlah ia dengan penuh kasih sayang layaknya anggota keluarga sendiri. Pastikan juga untuk rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter hewan. Anda juga bisa menggunakan layanan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER guna mendapatkan saran perawatan yang sesuai untuk kucing kesayangan Anda.