Kekurangan cairan terjadi saat tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang masuk. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa haus dan tubuh lemas. Namun, jika tidak segera diatasi, kekurangan cairan bisa berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius.

Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Tanpa asupan cairan yang cukup, berbagai fungsi penting tubuh, seperti pengaturan suhu, metabolisme, dan kesehatan sendi, bisa terganggu. Sayangnya, gejala awal kekurangan cairan sering kali dianggap sepele dan diabaikan.

Kurang Cairan, Tanda yang Sering Diabaikan dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Selain karena jarang minum, kekurangan cairan atau dehidrasi bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti diare, muntah, efek samping obat diuretik, konsumsi alkohol berlebih, serta banyak berkeringat, baik karena olahraga, beraktivitas di cuaca panas, maupun demam.

Kekurangan Cairan dan Gejalanya

Berbagai gejala kekurangan cairan sering kali muncul secara perlahan dan tidak disadari, sehingga banyak orang mengabaikannya. Padahal, mengenali tanda-tanda tubuh kurang cairan sejak dini sangat penting agar Anda bisa mengambil langkah pencegahan sebelum terjadi komplikasi yang lebih serius. 

Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang bisa menjadi tanda tubuh sedang kekurangan cairan:

  • Merasa haus
  • Mulut dan kulit kering
  • Urine berwarna pekat
  • Lemas
  • Kram otot

Kekurangan cairan bisa tergolong ringan. Namun, kondisi ini bisa juga tergolong berat hingga mengancam nyawa. Pada kondisi yang lebih berat, kekurangan cairan dapat dikenali melalui gejala dan tanda sebagai berikut:

  • Penurunan energi dan daya fokus, karena tubuh kesulitan mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel
  • Sakit kepala atau pusing, karena adanya penurunan tekanan darah dan aliran darah ke otak
  • Kulit kering dan kurang elastis
  • Jantung berdebar lebih cepat, karena bekerja lebih keras untuk mempertahankan sirkulasi darah
  • Tubuh terasa sangat lemas hingga terasa ingin pingsan

Itulah beberapa gejala kekurangan cairan yang perlu diwaspadai. Selain itu, penting bagi Anda untuk mengetahui beberapa kelompok yang lebih rentan mengalami kekurangan cairan, seperti anak-anak yang tubuhnya lebih cepat kehilangan cairan, serta lansia yang cenderung tidak merasa haus meskipun tubuh mereka membutuhkannya.

Ibu menyusui juga perlu lebih waspada karena kebutuhan cairan meningkat saat memproduksi ASI. Selain itu, orang yang memiliki aktivitas fisik tinggi atau tinggal di daerah bersuhu panas juga memiliki risiko lebih besar mengalami dehidrasi, terutama jika asupan cairan tidak mencukupi.

Kekurangan Cairan dan Cara Mengatasinya

Kunci utama untuk mencegah dehidrasi adalah memenuhi kebutuhan cairan setiap hari, termasuk saat Anda tidak merasa haus. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kekurangan cairan:

  • Minum air secara rutin minimal 8 gelas perhari atau setara 1600ml, terutama bila mengalami muntah, diare, atau keringat berlebihan, setelah bangun tidur, beraktivitas fisik, atau berada di bawah sinar matahari.
  • Konsumsi buah-buahan yang kaya air, seperti semangka, jeruk, dan mentimun.
  • Perhatikan tanda-tanda tubuh kekurangan cairan, seperti mulut kering atau rasa lelah tiba-tiba, dan segera penuhi kebutuhan cairan bila muncul gejala tersebut.
  • Pilih air minum yang berkualitas, yaitu air mineral yang tidak hanya segar, tapi juga memiliki kandungan mineral seimbang untuk mendukung fungsi tubuh, pH seimbang (di atas 7), yang membantu menjaga keseimbangan asam-basa tubuh, dan filtrasi multi-tahap, guna memastikan air terbebas dari partikel kotoran.

Memilih air mineral yang telah melalui filtrasi multi-tahap menyeluruh dan memiliki pH yang seimbang adalah langkah sederhana, tetapi penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan sehat. Dengan begitu, tubuh akan tetap bugar, fokus terjaga, dan aktivitas sehari-hari bisa dijalani dengan optimal.

Jika Anda merasakan gejala kekurangan cairan, segeralah minum air secara rutin, setidaknya 8 gelas per hari. Namun, jika gejala kekurangan cairan yang dirasakan cukup berat hingga Anda merasa ingin pingsan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.