Luka sunat yang normal biasanya menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang jelas tanpa menimbulkan keluhan berat. Memahami proses penyembuhan serta ciri-ciri luka yang sehat sangat penting, agar Anda bisa merawat luka sunat dengan tenang dan mengantisipasi risiko infeksi.
Selama masa pemulihan, luka sunat akan mengalami beberapa perubahan, seperti kemerahan, sedikit bengkak, dan rasa tidak nyaman. Namun, kondisi ini umumnya membaik secara bertahap seiring waktu. Dengan mengetahui ciri-ciri luka sunat yang normal, Anda dapat membedakan antara proses penyembuhan yang sehat dan tanda-tanda masalah yang perlu diwaspadai.

Ciri-Ciri Luka Sunat yang Normal
Agar Anda dapat memastikan proses penyembuhan berjalan baik, berikut ini adalah beberapa tanda luka sunat yang normal:
1. Luka mulai mengering dan tidak mengeluarkan cairan
Pada luka sunat yang normal, permukaan luka akan tampak lebih kering setelah beberapa hari. Biasanya, hanya ada sedikit darah atau cairan bening dalam 1–2 hari pertama. Namun setelah itu, luka tidak lagi mengeluarkan darah, nanah, maupun cairan lain.
Kulit di sekitar luka akan mulai membentuk lapisan kering (keropeng tipis) yang merupakan tanda bahwa proses penutupan luka berjalan normal. Jika setelah beberapa hari masih ada cairan berwarna kuning pekat, nanah, atau darah segar, hal ini perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda infeksi.
2. Tidak ada rasa nyeri berat
Rasa nyeri ringan hingga sedang adalah keluhan yang normal pada 1–3 hari pertama setelah sunat, terutama saat area luka tersentuh atau terkena gesekan. Namun, seiring berjalannya waktu, rasa nyeri akan berkurang secara bertahap hingga akhirnya hanya terasa sedikit atau bahkan hilang sama sekali.
Jika luka sunat terasa sangat sakit, tidak berkurang, atau justru semakin parah, ini bisa menandakan adanya masalah dan perlu penanganan dokter.
3. Kemerahan dan bengkak berangsur-angsur memudar
Kemerahan di sekitar luka biasanya tampak jelas di awal proses penyembuhan. Hal ini disebabkan oleh reaksi alami tubuh dalam memperbaiki jaringan yang rusak. Demikian pula dengan pembengkakan ringan di area sekitar luka.
Namun, kedua gejala ini akan perlahan menghilang dalam beberapa hari. Jika kemerahan atau bengkak justru memburuk, menyebar luas, atau disertai nyeri hebat, bisa jadi sedang terjadi infeksi atau reaksi peradangan yang tidak normal.
4. Jahitan tetap utuh, tidak terbuka atau lepas
Jika metode sunat yang digunakan menggunakan jahitan (benang), jahitan pada luka harus tetap berada pada posisinya, tidak terlepas, tidak terbuka, dan tidak tertarik keluar dari kulit. Jahitan yang utuh menjaga agar luka tetap rapat, sehingga mempercepat proses penyembuhan dan mencegah kuman masuk.
Jika ada bagian jahitan yang terbuka, lepas tanpa sebab jelas, atau luka tampak menganga, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
5. Tidak muncul bau tidak sedap dari luka
Luka sunat yang normal tidak mengeluarkan bau aneh atau tidak sedap. Bau tidak sedap menandakan adanya perkembangan kuman atau infeksi di area luka. Jika Anda mencium aroma menusuk, asam, atau bau busuk dari area sunat, segera cek ke dokter, karena ini bisa menjadi tanda awal infeksi atau adanya jaringan yang mati.
6. Tidak ada gejala infeksi
Selama proses penyembuhan, suhu tubuh biasanya tetap normal dan anak tetap aktif seperti biasa. Luka yang sehat juga tidak mengeluarkan nanah, tidak semakin basah, tidak melebar, dan tidak tampak merah menyala yang meluas.
Jika mengalami demam, luka bernanah, luka menjadi lebih lebar atau terbuka, atau muncul ruam di sekitar area sunat, hal ini harus segera diperiksakan secara langsung ke dokter karena bisa menjadi tanda infeksi serius.
Tips Merawat Luka Sunat agar Cepat Pulih
Merawat luka sunat dengan benar dapat mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi. Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Bersihkan luka sesuai petunjuk dokter, misalnya dengan air matang atau cairan antiseptik yang direkomendasikan, lalu keringkan dengan lembut.
- Kenakan pakaian longgar agar area sunat tidak tertekan atau tergesek
- Hindari aktivitas berat selama masa pemulihan.
- Cukupi kebutuhan cairan dan konsumsi makanan bernutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mendukung proses penyembuhan luka.
Menjaga kebersihan, memperhatikan ciri-ciri luka sunat yang normal, dan mengikuti anjuran dokter sangat penting untuk mempercepat pemulihan. Jika Anda merawat anak yang baru disunat, pastikan ia tidak menggaruk atau memegang luka terlalu sering agar terhindar dari infeksi.
Proses penyembuhan luka sunat umumnya berlangsung sekitar 7–14 hari, tergantung perawatan dan kondisi masing-masing individu. Perhatikan segala perubahan pada luka selama periode ini.
Jika Anda menemukan luka yang tidak normal atau ragu dengan kondisi luka, manfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER agar bisa mendapatkan jawaban cepat tanpa harus keluar rumah. Namun, jika keluhan memburuk atau muncul tanda infeksi berat, segera buat janji konsultasi tatap muka agar penanganan medis bisa diberikan secara optimal.