Sinar gamma sering dimanfaatkan dalam prosedur bedah saraf untuk mengobati berbagai penyakit pada otak, misalnya tumor otak. Metode ini dinilai memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi, relatif aman dilakukan, minim rasa nyeri, dan bahkan memiliki risiko komplikasi yang rendah.
Sinar gamma atau yang disebut gamma knife merupakan terapi pengobatan yang tidak melibatkan sayatan pada kulit kepala untuk membuka tulang tengkorak. Prosedur ini dilakukan dengan memancarkan dan mengarahkan ratusan radiasi sinar gamma ke area otak yang mengalami gangguan.
Manfaat Sinar Gamma pada Pembedahan Saraf Otak
Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan pada otak yang bisa ditangani dengan memanfaatkan sinar gamma:
1. Tumor otak
Sinar gamma sering kali digunakan untuk menangani tumor otak, baik yang bersifat jinak maupun ganas (kanker otak). Tak hanya itu, bedah sinar gamma juga bisa dilakukan untuk menangani tumor otak yang muncul akibat penyebaran dari organ lain (metastasis).
Manfaat bedah sinar gamma dilakukan untuk merusak materi genetik atau DNA dari sel tumor, sehingga sel tumor di otak tidak dapat berkembang dan akhirnya menyusut secara perlahan.
2. Arteriovenous malformation (AVM)
AVM atau malformasi arteri vena adalah kondisi ketika terdapat gangguan pembuluh darah di otak yang menyebabkan aliran darah di otak menjadi terganggu.
Seiring berjalannya waktu, pembuluh darah yang mengalami AVM akan menjadi lebih rapuh dan mudah pecah. Ketika pembuluh darah yang mengalami kelainan tersebut pecah, otak akan mengalami perdarahan (stroke).
Untuk mengatasi kelainan pada pembuluh darah di otak akibat AVM, pembedahan dengan sinar gamma bisa menjadi salah satu pilihan terapi pengobatan yang dapat dilakukan.
3. Trigeminal neuralgia
Trigeminal neuralgia adalah kelainan pada salah satu atau kedua saraf trigeminal, yaitu saraf yang bertugas untuk menerima dan menyampaikan rangsangan fisik di daerah dahi, pipi, dan rahang bawah. Kelainan saraf ini menyebabkan rasa sakit atau perih di bagian wajah yang terasa seperti sengatan listrik, maupun sensasi seperti terbakar.
Trigeminal neuralgia juga bisa diatasi dengan bedah sinar gamma. Prosedur ini dilakukan dengan memaparkan radiasi ke akar saraf trigeminal agar saraf rusak dan tidak lagi dapat menyalurkan rasa nyeri. Dengan demikian, keluhan akan berkurang.
4. Neuroma akustik
Neuroma akustik (schwannoma vestibular) adalah tumor jinak pada saraf di dalam telinga yang bertugas untuk menjaga keseimbangan tubuh dan fungsi pendengaran. Neuroma akustik bisa membuat penderitanya mengalami gangguan pendengaran, pusing, kehilangan keseimbangan, dan telinga berdenging (tinnitus).
Metode bedah sinar gamma dinilai cukup efektif untuk menghambat perkembangan neuroma akustik.
5. Tumor kelenjar pituitari
Operasi radiasi sinar gamma juga dapat digunakan untuk menangani tumor kelenjar pituitari (hipofisis) yang terdapat di dasar otak. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang sangat penting karena berfungsi untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti respons stres, metabolisme, dan fungsi seksual.
Keuntungan Sinar Gamma untuk Bedah Saraf
Keuntungan melakukan operasi dengan sinar gamma yang utama adalah tidak dibutuhkan sayatan dan bius total atau anestesi umum. Selain itu, pemanfaatan sinar gamma untuk bedah saraf juga memiliki keuntungan lain, seperti:
Metode pengobatan cukup akurat
Bedah sinar gamma hanya bekerja pada area yang yang mengalami gangguan, sehingga area di sekitarnya tidak banyak terkena radiasi.
Untuk memandu prosedur pembedahan sinar gamma dan meminimalkan risiko efek samping yang dapat terjadi, biasanya dokter juga akan menggunakan metode pencitraan, seperti CT scan atau MRI.
Proses pemulihan lebih cepat
Metode ini tidak menimbulkan nyeri yang berat karena dikerjakan tanpa sayatan. Dengan demikian, proses pemulihan bisa berjalan lebih cepat. Durasi perawatan di rumah sakit yang singkat juga memungkinkan pasien untuk dapat lebih cepat kembali beraktivitas.
Tingkat keberhasilan tinggi
Keberhasilan radiasi sinar gamma dalam menangani tumor otak terbilang tinggi. Metode ini juga terbukti berhasil mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri pada pasien dengan neuralgia trigeminal.
Risiko Sinar Gamma untuk Bedah Saraf
Meski relatif aman, pemanfaatan sinar gamma untuk bedah saraf juga bisa menimbulkan beberapa efek samping atau komplikasi, seperti:
- Sakit kepala
- Mati rasa
- Mual dan muntah
- Penglihatan kabur
- Kehilangan keseimbangan atau pusing
- Kelemahan pada anggota gerak tubuh
- Rambut rontok
- Kejang
- Pembengkakan di otak
Namun, risiko terjadinya efek samping tersebut bervariasi pada setiap orang. Efek samping tersebut bisa muncul dalam waktu singkat setelah prosedur pembedahan sinar gamma dilakukan, namun bisa juga terjadi dalam waktu beberapa minggu atau bulan kemudian.
Oleh karena itu, setelah menjalani pembedahan sinar gamma, pasien disarankan untuk rutin memeriksakan diri kembali ke dokter di rumah sakit guna memastikan kondisi tubuh dalam keadaan baik.
Jika Anda pernah menjalani pembedahan sinar gamma dan merasakan beberapa efek samping setelah prosedur dilakukan, sebaiknya konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.