Mata tidak simetris adalah kondisi ketika kedua mata terlihat berbeda bentuk, posisi, atau ukurannya. Perbedaan kecil biasanya normal dan tidak berbahaya jika tidak mengganggu penglihatan. Namun, perubahan yang jelas atau tiba-tiba disertai gejala lain, bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang perlu diperiksa.

Mata tidak simetris sebenarnya umum terjadi, karena hampir semua orang memiliki sedikit perbedaan antara mata kiri dan kanan, baik dari segi bentuk, ukuran, maupun posisi. Biasanya, perbedaan ini sangat tipis dan tidak memengaruhi fungsi penglihatan sama sekali.

Mata Tidak Simetris, Ketahui Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Pada sebagian kondisi, hal ini wajar terjadi akibat beberapa faktor, salah satunya genetik. Namun, jika salah satu mata tiba-tiba tampak jauh lebih besar atau kecil, menonjol, turun, atau disertai gejala lain, Anda perlu waspada karena hal tersebut bisa menandakan adanya gangguan pada otot mata, saraf, atau jaringan di sekitar mata.

Mata Tidak Simetris dan Penyebabnya

Berikut ini adalah beberapa penyebab mata tidak simetris yang perlu diketahui:

1. Genetik atau bawaan lahir

Mata tidak simetris umumnya terjadi karena faktor genetik sejak lahir. Perbedaan bentuk, ukuran, atau posisi kedua mata biasanya bersifat ringan dan tidak mengganggu fungsi penglihatan. 

Selain itu, kondisi ini biasanya tidak berubah seiring waktu kecuali ada faktor lain yang memengaruhi. Namun, bila kelainan tampak semakin jelas atau diikuti gejala baru, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

2. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, jaringan kulit dan otot di sekitar mata akan mengalami penurunan elastisitas dan kekuatan. Hal ini dapat menyebabkan salah satu kelopak mata turun atau tampak mengendur (ptosis), sehingga menimbulkan mata tidak simetris. 

Kondisi ini berkembang secara bertahap pada usia lanjut dan bisa memengaruhi penampilan, bahkan terkadang menutup sebagian bidang pandang. Selain faktor usia, kebiasaan menggosok mata dan paparan sinar matahari berlebih juga dapat mempercepat proses ini. 

3. Cedera atau trauma

Cedera pada wajah, terutama di sekitar area mata, dapat menyebabkan mata tidak simetris akibat pembengkakan, perubahan struktur tulang, atau robekan pada jaringan penyangga mata. Benturan keras, patah tulang orbital, atau luka dalam dapat memengaruhi posisi bola mata dan kelopak mata secara permanen. 

Selain perubahan bentuk, cedera sering disertai dengan nyeri, memar, atau gangguan penglihatan sementara. Untuk memastikan tidak adanya kerusakan serius pada organ mata dan jaringan di sekitarnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, ya.

4. Infeksi atau peradangan

Mata tidak simetris juga bisa disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada jaringan di sekitar mata, seperti bintitan, selulitis orbita, atau abses. Kondisi ini biasanya menyebabkan salah satu mata terlihat bengkak, kemerahan, bahkan terasa hangat dan nyeri saat disentuh. 

Selain itu, kondisi ini juga tidak jarang disertai dengan gejala lain, seperti demam, penglihatan kabur, atau keluarnya cairan dari mata. Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat berpotensi menyebar ke jaringan lebih dalam dan menimbulkan komplikasi serius. 

5. Kelainan otot mata

Gangguan pada otot penggerak bola mata, seperti strabismus atau mata juling, dapat menyebabkan mata tidak simetris dengan tampilan mata yang mengarah ke posisi berbeda. Kelainan ini biasanya terlihat jelas sejak masa kanak-kanak, tetapi bisa juga muncul pada usia dewasa akibat trauma, infeksi, atau kelainan saraf. 

Strabismus tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga dapat menurunkan kemampuan fokus dan memicu penglihatan ganda jika tidak ditangani. Oleh karena itu, penanganan yang tepat perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. 

6. Gangguan saraf

Mata tidak simetris juga bisa dipicu oleh gangguan saraf yang mengatur pergerakan otot mata dan kelopak mata, seperti pada kasus Bell’s palsy atau kelumpuhan saraf wajah. Kondisi ini menyebabkan sekelompok otot pada satu sisi wajah menjadi lemah sehingga kelopak mata tampak turun dan bola mata tampak tidak sejajar. 

Selain membuat wajah tampak tidak simetris, kondisi ini sering disertai kesulitan menutup mata, mata kering, atau sensasi perih. Meski begitu, kondisi ini dapat bersifat sementara atau menetap, tergantung pada penyebabnya. 

7. Tumor di sekitar mata

Adanya pertumbuhan abnormal, seperti tumor atau kista, di rongga mata dapat menyebabkan bola mata terdorong keluar (proptosis) atau tertarik ke satu arah, sehingga mata menjadi tidak simetris. 

Selain perubahan posisi, tumor orbital bisa menimbulkan gejala lain, seperti nyeri, pembengkakan, gangguan penglihatan, atau bahkan penurunan kesadaran pada kasus berat.

Mata Tidak Simetris dan Penanganannya

Penanganan mata tidak simetris perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya, karena setiap kondisi membutuhkan penanganan yang berbeda. Pemeriksaan oleh dokter penting dilakukan untuk menentukan langkah pengobatan yang efektif. 

Dengan penanganan yang tepat, banyak kasus mata tidak simetris dapat diatasi atau gejalanya diminimalkan sehingga kualitas penglihatan dan kepercayaan diri tetap terjaga.

Berikut beberapa pilihan penanganan yang dapat dilakukan sesuai anjuran dokter:

  • Penggunaan obat tetes mata atau antibiotik.
  • Terapi fisik untuk otot mata.
  • Operasi pada kasus tertentu, seperti ptosis berat atau proptosis karena tumor.
  • Penggunaan kacamata khusus, penutup mata (eye patch), atau terapi penglihatan.
  • Penggunaan riasan mata yang tepat untuk menyamarkan bentuk mata tidak simetris. 

Selain beberapa penanganan di atas, Anda juga disarankan untuk selalu menjaga kebersihan area mata, hindari kebiasaan mengucek atau memencet mata, dan selalu gunakan pelindung saat beraktivitas di lingkungan berisiko. Pastikan juga Anda memenuhi kebutuhan gizi seimbang dan beristirahat yang cukup setidaknya 8 jam per hari agar daya tahan tubuh tetap optimal dalam mencegah infeksi. 

Perlu diingat bawah perbedaan kecil pada bentuk atau posisi mata umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan khusus, tergantung pada kondisinya. Namun, jika terjadi perubahan mendadak pada bentuk atau posisi mata, atau disertai gejala lain seperti nyeri, penglihatan kabur, atau benjolan, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter, ya. 

Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebab terjadinya mata tidak simetris serta menyarankan penanganan yang tepat sesuai kondisi Anda.