Jika anak tidak terlalu suka susu UHT kemasan atau susu sapi murni, susu bubuk bisa menjadi solusinya. Hanya saja, memilih susu bubuk yang tepat untuk anak tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi.

Susu bubuk memiliki beberapa keunggulan, yaitu mudah disimpan dan tahan lama, serta memiliki rasa yang umumnya disukai anak-anak. Tak heran bila susu bubuk kerap menjadi pilihan orang tua dibandingkan susu cair dalam kemasan atau bahkan susu sapi murni yang memang lebih mudah basi.

Memilih Susu Bubuk yang Tepat untuk Anak - Alodokter

Akan tetapi, tidak semua produk susu bubuk berkualitas dan aman dikonsumsi anak. Bahkan, ada susu bubuk yang hanya menyuguhkan “cita rasa susu”, tetapi mengandung nutrisi yang sangat rendah. Oleh karena itu, orang tua perlu lebih selektif dalam memilih susu bubuk yang akan diberikan kepada anak.

Kriteria Susu Bubuk yang Baik untuk Anak

Dalam memilih susu bubuk untuk anak, Bunda perlu memastikan susu bubuk yang dipilih memenuhi beberapa kriteria berikut ini:

1. Mengandung tinggi protein

Anak usia 6–10 tahun perlu mendapatkan asupan protein sebanyak 35–40 gram setiap hari, sedangkan remaja membutuhkan protein sebanyak 50–70 gram per hari. Pasalnya, protein merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan anak untuk menunjang tumbuh kembangnya.

Protein juga berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dan massa otot, melancarkan metabolisme tubuh, menjaga kesehatan tulang, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, serta memelihara daya tahan tubuh.

Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memastikan bahwa susu bubuk yang dipilih mengandung tinggi protein, sehingga kebutuhan protein harian anak dapat terpenuhi.

2. Diperkaya mineral yang dibutuhkan anak

Sejumlah mineral, seperti kalsium, zinc, dan zat besi, juga harus terkandung dalam susu bubuk yang Bunda pilih. Ini karena nutrisi-nutrisi tersebut berperan besar terhadap tumbuh kembang anak serta fungsi organ tubuhnya, serta dapat menjaga imunitas tubuh anak tetap kuat dalam melawan kuman dan virus penyebab infeksi. Zat besi juga dibutuhkan untuk produksi sel darah merah, sehingga anak bisa terhindar dari anemia.

Untuk mendapatkan berbagai manfaat tersebut, setiap harinya anak dianjurkan untuk mendapat asupan kalsium sebanyak 1000–1200 mg, 5–11 mg zinc, dan 10–11 mg zat besi. Nutrisi tersebut bisa dipenuhi dari berbagai makanan, termasuk susu bubuk.

3. Memiliki beragam jenis vitamin

Anak membutuhkan beragam jenis vitamin agar tetap sehat serta bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Oleh karena itu, memperhatikan kandungan vitamin yang terdapat pada susu bubuk yang akan dipilih amat penting dilakukan.

Beberapa vitamin yang wajib terkandung dalam susu bubuk untuk anak adalah vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin D. Berikut ini adalah manfaat dari masing-masing vitamin tersebut:

  • Vitamin A untuk menguatkan daya tahan tubuh, memelihara kesehatan mata, serta jaringan tubuh lainnya seperti tulang, gigi dan kulit.
  • Vitamin B1 untuk mengubah makanan menjadi energi dan membantu seluruh jaringan organ tubuh berfungsi secara optimal.
  • Vitamin B6 untuk membantu pembentukan sel darah merah dan menjaga fungsi otak.
  • Vitamin C untuk mempercepat pemulihan luka dan melindungi tubuh dari paparan radikal bebas.
  • Vitamin D untuk meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh.

4. Mengandung kadar gula rendah

Untuk menghasilkan cita rasa manis yang disukai anak, susu bubuk kerap menggunakan gula tambahan. Nah, Bunda perlu berhati-hati dalam hal ini. Pasalnya, tidak sedikit produk susu bubuk yang mengandung terlalu banyak gula, sehingga tidak baik untuk dikonsumsi anak.

Mengonsumsi gula secara berlebihan dapat merusak gigi anak dan membuat tidurnya kurang nyenyak. Tak hanya itu, konsumsi gula berlebihan juga meningkatkan risiko anak menderita masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Anak dianjurkan untuk tidak mengonsumsi gula lebih dari 25 gram setiap harinya. Oleh karena itu, ketika Bunda membeli susu bubuk, pilihlah susu dengan kandungan gula yang rendah.

Selain kriteria-kriteria di atas, Bunda juga harus memperhatikan kualitas produksi susu bubuk itu sendiri. Pastikan susu bubuk yang akan diberikan pada anak telah dinyatakan layak dikonsumsi dan memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).

Membuat anak rutin mengonsumsi susu memang tidak selalu mudah. Hal ini karena terkadang anak bisa susah makan atau cenderung menjadi picky eater.

Jika Si Kecil tidak mau mengonsumsi susu sapi kemasan, Bunda bisa mencoba memberikannya susu bubuk. Hal ini karena susu bubuk memiliki rasa yang sedikit berbeda dengan susu kemasan, tetapi kandungan nutrisinya hampir sama.

Bunda juga dapat mengolah susu bubuk tersebut menjadi aneka hidangan yang menarik, seperti puding atau campuran jus dan smoothies.

Jumlah konsumsi susu bubuk yang dianjurkan untuk anak adalah 2 kali sehari. Namun, untuk memastikannya, Bunda dapat berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Dokter akan menentukan jenis sekaligus jumlah konsumsi susu yang tepat bagi anak sesuai kebutuhan dan kondisi kesehatannya secara menyeluruh.