Tradisi mencukur rambut bayi memang telah berlangsung turun-temurun di Indonesia. Selain sebagai tradisi, mencukur rambut bayi sampai gundul juga dipercaya bisa membuatnya lebih tebal. Namun, benarkah anggapan tersebut ataukah hanya mitos belaka?

Hingga saat ini, tidak sedikit yang masih memercayai anggapan kalau rambut bayi akan tumbuh lebih tebal setelah dicukur habis. Sayangnya, anggapan ini hanya mitos belaka ya Bun, karena belum ada bukti kuat yang mendukung hal tersebut. Mencukur rambut bayi sampai gundul tidak akan mengubah ketebalan, warna, atau laju pertumbuhan rambutnya.

Mencukur Rambut Bayi Membuat Lebih Tebal, Mitos atau Fakta? - Alodokter

Perubahan Ketebalan Rambut Bayi

Perlu diketahui, ketebalan rambut bayi akan terus mengalami perubahan hingga usia 1 tahun. Mungkin saat lahir bayi memiliki rambut yang lebat dan tebal, tetapi beberapa bulan kemudian rambutnya rontok dan menipis. Kondisi ini sebenarnya dipengaruhi oleh hormon.

Faktor lain yang membuat rambut bayi rontok adalah posisi bayi yang banyak telentang. Posisi ini menyebabkan kepala bayi lebih sering bergesekan dengan kasur, sehingga mengakibatkan kerontokan pada area kepala bagian belakang.

Namun, Bunda tidak perlu khawatir. Kerontokan tersebut akan berkurang dengan sendirinya saat bayi bisa mengangkat kepala dan berguling. Rambut bayi biasanya tumbuh lebat dan tebal sekitar usia 6 bulan. Jadi, tidak perlu panik jika rambut Si Kecil rontok ya, apalagi sampai mencukurnya habis hanya agar tumbuh tebal.

Cara agar Rambut Bayi Tumbuh Sehat Setelah Dicukur  

Saat membaca artikel ini, apakah Bunda sudah telanjur mencukur rambut Si Kecil sampai gundul? Tenang Bun, nggak masalah, kok. Namun, untuk merangsang pertumbuhan rambut bayi dan mencegah kerontokan, ada beberapa cara yang bisa dilakuan, antara lain:

  • Memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif atau MPASI yang kaya akan vitamin dan mineral setelah bayi memasuki usia 6 bulan
  • Mengoleskan minyak kelapa murni ke kepala bayi dan diamkan selama 20 menit sebelum dibilas
  • Mengoleskan gel lidah buaya pada kulit kepala bayi, lalu diamkan beberapa menit dan bilas sampai bersih
  • Memijat kulit kepala bayi dengan campuran minyak rosemary dan carrier oil
  • Memberi bayi masker rambut yang terbuat dari campuran minyak lemon dan carrier oil sebelum keramas
  • Memijat kulit kepalanya secara lembut menggunakan minyak zaitun atau baby oil

Jika bayi sudah berusia 6 bulan, Bunda bisa memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan zat besi, vitamin A, B, dan D, zinc, serta protein, untuk mendukung pertumbuhan rambutnya. Nutrisi ini terkandung dalam beragam jenis makanan, seperti labu, wortel, manga, kacang polong, daging, telur, kentang, sayuran hijau, serta biji-bijian utuh.

Tips Memelihara Kesehatan Rambut Bayi

Apa pun jenis rambutnya, yang terpenting adalah memperhatikan kebersihan dan kesehatan rambut Si Kecil. Berikut ini adalah cara menjaga kesehatan rambut bayi agar tidak mudah rusak:

Keramas sesuai kebutuhan

Kulit kepala bayi berusia di bawah 6 bulan cenderung tidak berminyak. Oleh karena itu, jadwal keramas tidak perlu setiap hari, cukup 1 kali dalam seminggu. Nah, ketika umurnya sudah bertambah, jadwal keramas boleh lebih sering atau setiap kali rambutnya mulai berminyak.

Hal ini juga berlaku untuk bayi yang rambutnya belum tumbuh, ya. Meskipun rambut bayi sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, keramas tetap perlu dilakukan sesuai kebutuhan untuk menghindari risiko terbentuknya kerak kepala (cradle cap).

Gunakan kondisioner

Rambut bayi yang lebat dan ikal biasanya mudah kusut. Jika Si Kecil memiliki rambut jenis ini, coba berikan kondisioner khusus bayi setelah keramas. Jangan lupa merapikan rambutnya terlebih dahulu dengan sisir yang lembut sebelum membilas kondisioner.

Hindari menguncir rambut dan memberi aksesoris berlebihan

Terkadang, sebagian ibu gemas ingin memasangkan aksesoris pada rambut anak perempuannya. Namun, aksesoris berlebihan di kepala Si Kecil justru berpotensi melukai kulit kepala.

Selain itu, menguncir rambut bayi juga sebaiknya dihindari, karena ikat kunciran yang kencang dapat merusak folikel rambut dan memicu kerontokan. Menguncir rambut sebaiknya dilakukan setelah anak menginjak usia 2–3 tahun.

Sudah jelas ya Bun, tidak perlu khawatir dengan ketebalan rambut Si Kecil. Jenis rambut sangat bergantung pada faktor genetik, etnis, dan hormon. Jadi, daripada mencukur rambut bayi sampai habis demi membuatnya tumbuh lebat, lebih baik rutin menjaga kebersihan rambut dan kulit kepalanya.

Namun, jika hingga usia 3 tahun rambut Si Kecil dirasa tidak tumbuh sehat dan tebal, tidak ada salahnya mengonsultasikan hal ini ke dokter.