Mengapa bunyi yang sangat keras dapat memecahkan gendang teling bisa jadi pernah terlintas di benak Anda. Mendengar suara keras memang paling dikenal sebagai penyebab gendang telinga pecah. Namun, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh hal lain.

Mungkin Anda sering mendengar larangan mendengar bunyi yang sangat keras agar gendang telinga tidak pecah. Bunyi keras bisa berasal dari suara televisi atau pengeras suara yang bervolume tinggi, mesin berat, maupun ledakan.

Mengapa Bunyi yang Sangat Keras Dapat Memecahkan Gendang Telinga, Ini Alasan dan Pencegahannya - Alodokter

Meskipun jarang terjadi, ada alasan mengapa bunyi yang sangat keras dapat memecahkan gendang telinga. Kondisi gendang telinga pecah bisa memicu masalah kesehatan, bahkan menyebabkan tuli permanen.

Alasan Mengapa Bunyi yang Sangat Keras Dapat Memecahkan Gendang Telinga

Gendang telinga merupakan jaringan tipis yang memisahkan telinga bagian luar dan tengah. Fungsi gendang telinga dalam proses mendengar adalah untuk menangkap gelombang suara untuk disampaikan ke telinga bagian dalam agar diubah menjadi getaran.

Jika gelombang suara yang ditangkapnya sangat keras, gendang telinga akanĀ  mengalami peningkatan tekanan dan membuatnya robek atau berlubang, yang umum dikenal sebagai gendang telinga pecah. Kondisi inilah yang menjadi alasan mengapa bunyi yang sangat keras dapat memecahkan gendang telinga.

Mendengar bunyi yang sangat keras, baik dalam waktu singkat maupun yang terjadi secara terus-menerus, bisa memecahkan gendang telinga dan menyebabkan beberapa gejala gangguan pendengaran. Selain berkurangnya pendengaran, gejala gangguan pendengaran yang dialami dapat berupa nyeri telinga, telinga berdenging (tinnitus), pusing, vertigo, maupun mual dan muntah.

Selain karena bunyi yang keras, gendang telinga pecah juga bisa terjadi karena beberapa kondisi berikut ini:

  • Kebiasaan menggunakan earphone dengan volume tinggi dan dalam waktu yang lama
  • Kebiasaan mengorek telinga, baik dengan cotton bud maupun benda lainnya
  • Perubahan tekanan udara dalam telinga dan lingkungan secara drastis, misalnya karena menyelam, naik pesawat, atau berada di dataran tinggi
  • Cedera parah pada kepala maupun telinga

Kondisi gendang telinga pecah bisa menyebabkan gangguan pendengaran, baik sementara maupun permanen, tergantung pada tingkat keparahannya.

Selain itu, gendang telinga pecah juga dapat memicu infeksi telinga. Alasannya, gendang telinga memiliki fungsi lain, yaitu melindungi telinga bagian dalam dari masuknya benda asing, termasuk bakteri. Jadi, gendang telinga yang robek dan berlubang dapat membuat telinga lebih mudah terinfeksi.

Cara Mencegah Gendang Telinga Pecah

Batas bunyi yang bisa diterima telinga adalah kurang dari 85 dB. Jika melebihi batas tersebut, gendang telinga bisa terluka, bahkan pecah.

Untuk mencegah pecahnya gendang telinga, Anda bisa melakukan beberapa upaya perawatan telinga sebagai berikut ini:

  • Atur volume maksimal sebesar 60% jika menggunakan earphone maupun
  • Istirahat setiap 60 menit setelah mendengarkan musik dengan
  • Hindari sumber bunyi yang terlalu keras, misalnya dengan mengatur volume radio atau televisi, maupun tidak berdiri dekat dengan sound system saat menonton konser.
  • Gunakan pelindung telinga bila harus berada di lingkungan yang bising dalam waktu yang lama.
  • Hindari mengorek telinga dengan alat apa pun.

Gendang telinga pecah sebetulnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, gendang telinga pecah dengan gejala infeksi, seperti keluar cairan atau darah dari dalam telinga, memerlukan penanganan medis.

Hal ini karena fokus penanganannya adalah menutup robekan di gendang telinga agar infeksi tidak makin parah. Dokter akan menutup robekan dengan tambalan berbahan khusus maupun melalui prosedur operasi.

Kini, Anda sudah tahu mengapa bunyi yang sangat keras dapat memecahkan gendang telinga serta cara mencegahnya. Selain melakukan beberapa pencegahan di atas, Anda perlu memeriksakan kesehatan telinga ke dokter secara rutin, terutama jika mengalami gangguan pendengaran dan sering terpapar suara yang sangat keras.