Mengenakan alat pelindung diri atau APD saat bekerja dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan, terutama di lingkungan kerja yang berisiko tinggi. Namun, setiap alat pelindung diri memiliki fungsi yang berbeda dan perlu disesuaikan dengan jenis pekerjaan.

Alat pelindung diri adalah perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya terkait dengan pekerjaannya. Semua APD telah didesain khusus sesuai dengan jenis pekerjaannya, misalnya APD untuk bekerja di rumah sakit akan berbeda dengan APD untuk pekerja konstruksi.

9 Jenis Alat Pelindung Diri yang Penting untuk Diketahui - Alodokter

Semua perlengkapan APD harus memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, seperti bersih, ukurannya pas, nyaman dikenakan, dan harus diganti secara berkala jika sudah rusak atau habis masa pakainya.

Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri

Aturan mengenai kewajiban mengenakan APD sudah disepakati oleh pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Bentuk dari alat pelindung diri tersebut tergantung pada fungsinya, yaitu:

1. Alat pelindung kepala

Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau cedera kepala akibat benturan dengan benda keras. Alat ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia, atau suhu yang ekstrem.

Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman, topi atau tudung kepala, dan pelindung rambut.

2. Alat pelindung mata dan muka

Alat pelindung ini berfungsi untuk melindungi mata dan wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, gas dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, serta uap panas.

Alat pelindung diri yang menutup wajah dan mata juga penting digunakan untuk mengurangi risiko munculnya gangguan kesehatan atau cedera akibat paparan radiasi, pancaran cahaya, serta benturan atau pukulan benda keras dan tajam.

Alat pelindung mata yang umumnya digunakan adalah kacamata khusus. Sedangkan, alat pelindung wajah dapat berbentuk face shield atau full face masker, yaitu masker yang menutupi seluruh bagian wajah.

3. Alat pelindung telinga

Alat pelindung telinga terdiri dari berbagai jenis, seperti sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff). Kedua jenis pelindung telinga ini berfungsi untuk melindungi telinga dari polusi suara atau tekanan udara.

4. Alat pelindung saluran pernapasan

Fungsi alat pelindung ini adalah untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih atau menyaring paparan zat berbahaya, seperti kuman, debu, kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu agar tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh.

Beberapa contoh alat pelindung pernapasan meliputi:

  • Masker
  • Respirator
  • Tabung atau cartridge khusus, untuk menyalurkan oksigen
  • Tangki selam dan regulator, untuk pekerja yang bekerja dalam air

Jika pekerja mengalami gangguan pernapasan di tempat kerja, idealnya juga tersedia alat bantu pernapasan, seperti masker dan tabung oksigen.

5. Alat pelindung tangan

Pelindung tangan atau sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas atau dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan atau pukulan, tergores benda tajam, dan infeksi.

Sarung tangan umumnya terbuat dari material yang beraneka macam, tergantung pada kebutuhan dan pekerjaan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet, atau bahan khusus untuk melindungi tangan dari zat kimia tertentu.

6. Alat pelindung kaki

Alat ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin dan bahan kimia berbahaya, serta terpeleset karena permukaan yang licin. Jenis alat pelindung kaki berupa sepatu karet atau safety shoes.

7. Pakaian pelindung

Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu panas atau dingin yang ekstrem, paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, uap panas, benturan, radiasi, gigitan atau sengatan binatang, serta infeksi virus, jamur, dan bakteri.

Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (vests), celemek (apron atau coveralls), jaket, dan pakaian terusan (one piece coverall).

8. Sabuk dan tali keselamatan

Beberapa pekerjaan mengharuskan pekerjanya untuk bekerja pada posisi yang cukup berbahaya, seperti di ketinggian atau ruangan yang sempit di bawah tanah. Sabuk dan tali keselamatan ini berfungsi untuk membatasi gerakan pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang aman.

9. Pelampung

Pelampung digunakan oleh pekerja yang bekerja di atas air atau di permukaan air supaya bisa mengambang dan tidak tenggelam. Pelampung ini terdiri dari life jacket atau life vest.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan alat pelindung diri sangat penting untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja. Namun, sayangnya masih banyak pekerja yang enggan memakai APD dengan alasan tidak nyaman, repot, berat, atau sesak.

Meski kadang dapat membuat penggunanya tidak leluasa bergerak dan tidak nyaman, APD tetap perlu dikenakan setiap saat ketika sedang bekerja. Terlebih, jika sudah ditetapkan oleh aturan perusahaan dan pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mencegah masalah kesehatan serius, cedera, atau bahkan berpotensi mengancam nyawa.

Selain digunakan saat bekerja, APD juga penting digunakan saat membersihkan rumah atau tempat tertentu dari sarang binatang pembawa kuman atau virus, misalnya hantavirus. Pemakaian APD selama wabah COVID-19 juga penting untuk mencegah dan mengendalikan infeksi virus Corona.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar alat pelindung diri apa yang cocok sesuai dengan jenis pekerjaan atau bahkan mengalami masalah kesehatan terkait pekerjaan yang dijalani, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mencegah munculnya penyakit akibat kerja.