Fungsi endometrium di dalam sistem reproduksi wanita antara lain ialah menyediakan tempat yang ideal untuk implantasi apabila terjadi kehamilan, perkembangan embrio, dan pertumbuhan janin. Selain itu, masih ada beberapa fungsi endometrium lainnya yang penting diketahui.
Endometrium adalah jaringan yang melapisi dinding rahim. Endometrium sebagian besar terdiri dari selaput lendir yang disebut jaringan mukosa. Jaringan ini memiliki 2 lapisan, yaitu stratum basalis yang melekat pada jaringan otot polos rahim dan stratum fungsional yang merupakan tempat sel telur menempel bila terjadi pembuahan.

Berbagai Fungsi Endometrium
Untuk mengetahui lebih jauh seputar fungsi endometrium, inilah penjelasannya:
1. Menyediakan tempat untuk implantasi perkembangan embrio
Fungsi endometrium yang utama adalah menyediakan tempat yang ideal untuk implantasi, yaitu proses penempelan atau melekatnya sel telur yang telah dibuahi.
Tepat sebelum ovulasi (pelepasan sel telur dari tuba falopi), lapisan fungsional endometrium mengalami perubahan yang dipicu oleh tingginya kadar hormon. Pada fase ini, lapisan endometrium menjadi lebih tebal serta kaya akan darah dan kelenjar sehingga siap menerima sel telur yang telah dibuahi.
2. Mendukung pertumbuhan janin
Fungsi endometrium juga untuk mendukung terbentuknya plasenta, yaitu organ yang berkembang selama kehamilan untuk mengirimkan oksigen, darah, dan nutrisi ke janin. Dengan begitu, janin pun bisa tumbuh dengan sehat selama di dalam kandungan.
3. Mengeluarkan darah menstruasi
Pada fase ovulasi, lapisan endometrium akan menebal untuk menjadi tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi. Namun, bila tidak terjadi pembuahan, lapisan endometrium yang menebal tersebut akan menipis dan luruh sebagai darah menstruasi.
Darah menstruasi terdiri dari sel-sel yang mengelupas dari lapisan endometrium bercampur dengan darah dari pembuluh darah kecil yang mengelilingi kelenjar rahim.
Penting untuk diingat, endometrium bisa berfungsi dengan baik karena dipengaruhi oleh kadar hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron. Jadi, wanita yang belum pubertas dan menopause tidak bisa mengalami segala proses yang telah dijelaskan di atas. Begitu pun juga dengan wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal.
Berbagai Gangguan pada Endometrium
Jika fungsi endometrium terganggu, ada beberapa masalah yang bisa terjadi, antara lain:
Endometriosis
Ini adalah kondisi ketika lapisan endometrium tumbuh di luar rahim, misalnya di ovarium (indung telur), tuba falopi, atau dinding rongga panggul. Endometriosis ditandai dengan kram perut selama beberapa hari sebelum dan selama menstruasi, aliran darah menstruasi yang berlebihan, perdarahan di luar siklus menstruasi, sampai sakit saat buang air besar atau buang air kecil.
Endometriosis umumnya lebih berisiko dialami oleh wanita dengan riwayat ibu, bibi, atau saudara perempuan kandung yang pernah menderita endometriosis, memiliki berat badan rendah, menderita anemia, atau mengalami menopause pada usia yang lebih tua dari batas normal. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Hiperplasia endometrium
Hiperplasia endometrium adalah kondisi ketika lapisan endometrium terlalu tebal akibat ketidakseimbangan hormon. Misalnya, kadar hormon estrogen yang berlebihan sedangkan hormon progesteron yang terlalu rendah. Hal ini disebabakan oleh tidak terjadinya ovulasi sehingga lapisan endometrium tidak terkelupas dan sel-sel di dalamnya terus berkembang.
Hiperplasia endometrium biasanya terjadi selama periode perimenopause saat ovulasi menjadi kurang teratur atau setelah menopause ketika siklus menstruasi berhenti sama sekali. Umumnya, wanita yang mengonsumsi obat dengan kandungan estrogen dosis tinggi, menderita PCOS, atau obesitas lebih rentan mengalami kondisi ini.
Penebalan lapisan endometrium yang berlebihan ditandai dengan perdarahan setelah menopause, darah menstruasi yang keluar lebih banyak, atau menstruasi berlangsung lebih lama atau justru lebih pendek daripada biasanya.
Kanker endometrium
Hiperplasia endometrium bisa meningkatkan risiko wanita terkena kanker endometrium, karena sel-sel yang berlebih tersebut bisa berkembang secara abnormal. Selain perdarahan vagina yang tidak normal, kanker endometrium menyebabkan nyeri panggul, tonjolan di area panggul, atau penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Cara Menjaga Fungsi Endometrium
Menjaga kesehatan hormon dan fungsi endometrium sangat penting untuk mencegah masalah kesuburan. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan sehari-hari:
- Perbanyak konsumsi makanan antioksidan, seperti beragam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.
- Usahakan untuk sarapan dengan menu yang sehat setiap hari, terutama bagi wanita yang mengalami masalah kesuburan, seperti PCOS.
- Penuhi kebutuhan asam lemak omega-3 setiap hari, seperti ikan, chia seed, dan kacang-kacangan.
- Batasi asupan karbohidrat olahan, contohnya roti tawar putih, nasi putih, dan semua produk makanan yang terbuat dari tepung terigu.
- Berolahraga secara teratur.
- Konsumsi vitamin prenatal bila sedang menjalani program untuk kehamilan.
- Kelola stres dengan baik.
- Batasi asupan kafein.
- Jaga berat badan tetap ideal.
Itulah berbagai hal yang penting untuk diketahui seputar fungsi endometrium, tips menjaga kesehatannya, serta gangguan yang mungkin terjadi. Jika Anda mengalami gejala terkait dengan fungsi endometrium dan gangguan menstruasi, jangan ragu untuk langsung berkonsultasi ke dokter melalui chat agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.