Hindmilk adalah air susu ibu (ASI) yang kental dan berwarna putih pekat. ASI jenis ini digadang-gadang bisa membuat bayi kenyang lebih lama dan menambah berat badannya, lho.

Istilah hindmilk dan foremilk digunakan untuk membedakan ASI yang keluar pada awal saat bayi menyusu dengan yang beberapa saat setelah bayi menyusu. Perbedaan keduanya biasanya lebih terlihat jika ASI diperah. Sementara saat bayi menyusu langsung dari payudara, bayi akan memperoleh hindmilk dan foremilk secara bergantian dan sesuai kebutuhannya.

Mengenal Hindmilk dan Cara Meningkatkan Jumlahnya - Alodokter

Pengertian Hindmilk dan Kandungan Nutrisinya 

Saat payudara memproduksi ASI, lemak akan menempel di dinding saluran ASI, sedangkan bagian yang lebih encer (foremilk) akan lebih mudah mengalir ke puting. Inilah yang membuat bayi mendapatkan foremilk saat mulai menyusu, karena ASI yang pertama kali mereka akses adalah ASI yang paling dekat dengan puting susu.

Seiring bertambahnya durasi menyusu, lemak yang “tersangkut” tadi akan ditarik keluar oleh isapan bayi. Nah, ASI yang mengandung lebih banyak lemak ini disebut hindmilk, Bun.

Jika Bunda memerah ASI, hindmilk akan terlihat sebagai ASI perah yang memiliki warna putih pekat seperti susu sapi atau santan. Kepekatan warna hindmilk ini disebabkan oleh sedikitnya kadar air, sedangkan kandungan kalori dan lemaknya tinggi. 

Bahkan, kandungan lemak dalam hindmilk bisa 2–3 kali lebih tinggi daripada foremilk. Begitu pula kandungan vitamin A dan vitamin E yang terkandung di dalam hindmilk. Inilah yang membuat hindmilk jauh lebih kental daripada foremilk.

Selain itu, ASI kental ini juga mengandung laktosa, yakni gula alami yang ditemukan pada susu. Tidak hanya memberikan rasa manis pada ASI, laktosa juga merupakan sumber energi bagi Si Kecil, sehingga ia bisa lebih bertenaga ketika belajar tengkurap, duduk, atau bermain. 

Laktosa juga bermanfaat untuk melindungi sistem pencernaan bayi dari kuman penyebab gangguan pencernaan, seperti diare.

Dilihat dari kandungan nutrisinya, hindmilk bisa memberikan beragam manfaat untuk Si Kecil, antara lain:

  • Menambah berat badan
  • Mendukung tumbuh kembang
  • Memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi
  • Meningkatkan imunitas

Karena kandungan kalori dan lemaknya yang tinggi, hindmilk dianggap bisa membuat bayi kenyang lebih lama. Namun, kenyang atau tidaknya bayi saat menyusu ditentukan oleh seberapa banyak ASI yang diminum dan durasi menyusu. 

Nah, karena saat menyusu Si Kecil mendapatkan foremilk dan hindmilk secara bergantian, rasa kenyang ini tidak semata-mata ditentukan oleh hindmilk ya, Bun.

Cara Memperbanyak Jumlah Hindmilk

Sebenarnya, baik hindmilk maupun foremilk, keduanya sama-sama memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Si Kecil dan bermanfaat untuk kesehatannya. Kedua jenis ASI ini perlu dikonsumsi bayi untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Namun, kalau Busui ingin memiliki ASI kental atau hindmilk lebih banyak, beragam cara berikut ini bisa Busui lakukan:

  • Rutin susui bayi sekitar 10–15 menit pada tiap payudara.
  • Konsumsi makanan bergizi dan ASI booster, seperti sayuran berdaun hijau, kurma, kacang-kacangan, dan aneka buah.
  • Minum air putih yang cukup, setidaknya 8 gelas per hari.
  • Kelola stres dengan baik agar tidak menghambat produksi ASI.
  • Cukupi waktu tidur 7–9 jam per hari.

Selain menerapkan beragam cara tersebut, Busui juga boleh mengonsumsi suplemen atau obat pelancar ASI agar ASI lebih banyak dan kental. Namun, sebelum mengonsumsinya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, ya.

Itulah informasi seputar hindmilk yang perlu diketahui ibu menyusui. Agar bayi memperoleh hindmilk dalam jumlah yang cukup, pastikan Busui menyusui buah hati sampai payudara terasa kosong sebelum beralih ke payudara satunya lagi, ya.

Apabila Busui masih memiliki pertanyaan seputar hindmilk atau mengalami kendala dalam menyusui, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konsultan laktasi.