Holiday blues dapat terjadi ketika Anda merasa stres atau sedih ketika hari libur datang. Kondisi tersebut bisa ditandai dengan berbagai gejala, seperti kehilangan nafsu makan, susah tidur, sulit berkonsentrasi, atau merasa cemas.
Tak semua orang merasa senang saat libur Lebaran, Natal, atau Tahun Baru tiba. Bagi beberapa atau sebagian orang, liburan justru menimbulkan perasaan cemas, stres, dan depresi. Kondisi ini disebut dengan holiday blues.
Penyebab Holiday Blues
Holiday blues umumnya dipicu oleh tekanan untuk menjadi lebih ceria dan bahagia selama liburan. Padahal hal tersebut sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dilakukan.
Holiday blues sering kali terjadi pada mereka yang telah kehilangan anggota keluarga atau orang tercinta. Saat liburan, mereka tidak lagi bisa melaksanakan tradisi yang biasanya dilakukan bersama orang yang dikasihi tersebut.
Selain itu, holiday blues juga bisa dirasakan oleh orang-orang yang tidak mudik atau liburan karena beragam faktor, seperti:
- Takut akan pertanyaan keluarga
- Memiliki masalah keuangan
- Menghadapi kondisi pandemi
- Tidak mendapatkan jatah libur dari kantor
Orang yang pernah menderita gangguan kesehatan mental lebih rentan untuk mengalami holiday blues. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa holiday blues dapat memperburuk gangguan mental yang dialami.
Ciri-Ciri Holiday Blues
Ciri paling umum dari holiday blues adalah munculnya perasaan sedih yang terus-menerus dan berulang selama masa liburan tiba. Selain itu, holiday blues juga bisa disertai gejala lain, seperti:
- Kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasanya menyenangkan
- Depresi
- Kehilangan nafsu makan
- Berat badan turun
- Merasa lebih lelah
- Pola tidur berubah
- Mudah tersinggung
- Merasa khawatir dan cemas
Jika beberapa ciri-ciri holiday blues di atas masih Anda rasakan setelah waktu liburan berlalu, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Hal ini karena ciri-ciri holiday blues bisa mirip dengan gangguan kesehatan lain, seperti hipotiroidisme.
Cara Menghadapi Holiday Blues
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi holiday blues, di antaranya:
1. Atur pertemuan dengan keluarga atau teman
Holiday blues sering kali membuat penderitanya merasa kesepian, terisolasi, dan sedih. Oleh karena itu, atur pertemuan dengan teman atau keluarga agar Anda tidak merasa sendirian. Buatlah janji temu di rumah kerabat atau kafe untuk berbagi cerita.
Selain teman dan kerabat, Anda juga bisa merencanakan pertemuan dengan orang baru melalui kegiatan sosial. Kegiatan ini dipercaya dapat meredakan stres dan depresi, mengatasi kesepian, serta meningkatkan mood.
2. Batasi konsumsi minuman beralkohol
Saat stres dan depresi menyerang akibat holiday blues, banyak orang mengonsumsi minuman beralkohol untuk mengatasinya. Namun, terlalu banyak minum minuman beralkohol justru akan memengaruhi mood Anda, sehingga perasaan negatif akan terus-menerus muncul.
Oleh karena itu, batasi minuman beralkohol maksimal 1–2 gelas per hari. Anda juga sebaiknya tidak menyediakan minuman beralkohol di rumah dan usahakan untuk memilih minuman lain yang lebih sehat, seperti air putih atau jus buah.
3. Jangan ragu untuk mengatakan tidak
Liburan sering kali dijadikan ajang reuni dengan teman sekolah. Bagi sebagian orang, reuni menimbulkan rasa tidak nyaman, sehingga memicu holiday blues. Jika Anda mengalaminya, jangan ragu untuk menolak menghadiri acara tersebut.
Anda bebas memilih dengan siapa dan di mana Anda akan menghabiskan waktu. Jadi, jangan dengarkan pendapat orang yang menilai Anda salah saat memutuskan untuk tidak datang ke acara reuni tersebut.
4. Buatlah harapan yang realistis
Holiday blues juga dapat terjadi jika liburan tidak berjalan sesuai harapan atau rencana Anda. Oleh karena itu, buatlah harapan atau rencana yang realistis dan sesuai dengan kemampuan Anda.
Penting untuk menekankan kepada diri sendiri bahwa liburan adalah waktu untuk bersenang-senang. Jadi, fokuslah untuk menikmati pengalaman menyenangkan dengan orang-orang yang Anda cintai dan ciptakan memori indah selama liburan berlangsung.
5. Terapkan kebiasaan yang sehat
Fisik yang sehat sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan tidur yang cukup guna mencegah atau mengatasi holiday blues.
Liburan mungkin bukan waktu terbaik jika Anda mengalami holiday blues. Namun, tetaplah menikmati momen liburan bersama keluarga atau orang tersayang, karena hal tersebut mungkin tidak akan terjadi lagi dalam hidup Anda.
Jika holiday blues tetap Anda alami meski telah melakukan berbagai cara di atas, bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau psikiater guna mendapatkan saran penanganan yang sesuai.