Dokter anak ahli ERIA (emergensi dan rawat intensif anak) adalah seorang dokter yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada anak yang mengalami kondisi tidak stabil dan kritis. Kondisi yang ditangani dokter anak ahli ERIA biasanya membutuhkan pengawasan intensif dan penanganan yang secepat mungkin.

Untuk menjadi dokter anak ahli ERIA, seorang dokter umum harus menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis guna mendapatkan gelar dokter spesialis anak (Sp.A) terlebih dahulu. Selanjutnya, ia perlu melanjutkan pendidikan subspesialis di bidang emergensi dan perawatan intensif untuk mendapatkan gelar Sp.A (K).

Mengenal Lebih Jauh Peran Dokter Anak Ahli ERIA - Alodokter

Kondisi Medis yang Bisa Ditangani Dokter Anak Ahli ERIA

Dokter anak ahli ERIA menangani pasien bayi yang berusia 28 hari hingga remaja berusia 18 tahun. Bayi, anak-anak, dan remaja yang mengalami kondisi parah dan membutuhkan tindakan medis segera harus dirawat di ruangan khusus, yaitu ruang PICU atau pediatric intensive care unit.

Di ruangan ini, dokter anak ahli ERIA akan bekerja sama dengan dokter umum, dokter spesialis, dan perawat untuk memantau kondisi kesehatan anak. Beberapa kondisi medis yang bisa ditangani oleh dokter anak ahli ERIA adalah:

Tindakan yang bisa dilakukan oleh dokter anak ahli ERIA antara lain:

  • Melakukan perawatan intensif sepanjang waktu sesuai dengan kondisi medis yang dialami oleh anak
  • Memantau fungsi organ vital anak selama dirawat
  • Melakukan resusitasi jantung-paru, otak, ataupun cairan pada pasien yang berstatus kritis
  • Memberikan terapi pernapasan, termasuk dengan memberikan alat bantu pernapasan ventilator
  • Melakukan dialisis dan filtrasi darah
  • Melakukan pemeriksaan EEG dan EKG

Kapan Harus Memeriksakan Anak ke Dokter Anak Ahli ERIA?

Dokter anak ahli ERIA bekerja di dalam PICU atau pada kondisi tertentu di ruangan resusitasi IGD. Anak harus dirawat di PICU atau ruangan resusitasi IGD apabila ia mengalami hal-hal berikut ini:

  • Penurunan kesadaran tiba-tiba
  • Kecelakaan luar biasa yang menimbulkan benturan di kepala atau luka bakar
  • Tenggelam yang menyebabkan anak kehilangan kesadaran
  • Kesulitan untuk bernapas
  • Kejang dan tidak sadarkan diri
  • Muntah-muntah akibat keracunan makanan atau meminum cairan kimia yang berbahaya
  • Digigit oleh hewan liar seperti anjing atau kucing.
  • Menelan benda asing yang melukai sistem pencernaan atau pernapasannya.

Sebelum membawa anak ke IGD atau ke dokter akibat kondisi kritis atau darurat, sebaiknya Anda mencatat semua gejala dan keluhan yang dialami anak. Jika terburu-buru dan tidak bisa mencatat, Anda bisa mengingatnya dan membuat rekaman suara di telepon genggam.

Dalam mendiagnosis kondisi gawat darurat, detail mengenai kronologi kejadian cukup berperan besar. Oleh karena itu, jangan lupa untuk mendeskripsikan kegiatan apa yang dilakukan anak dan waktu kejadian. Hal ini akan memudahkan dokter untuk memberikan penanganan pada anak.

Tidak semua rumah sakit memiliki dokter anak ahli ERIA. Bila memang anak Anda dinilai membutuhkan perawatan intensif, biasanya dokter spesialis anak atau dokter umum di IGD akan merujuk ke rumah sakit dengan fasilitas PICU.

Demi kebaikan anak Anda, jangan ragu untuk bertanya dan meminta rekomendasi dokter anak ahli ERIA yang terbaik. Selain itu, penting juga untuk mencari tahu mengenai berapa biaya yang dibutuhkan dan pengalaman dokter anak ahli ERIA tersebut.