Risiko dan manfaat hati sapi perlu dipertimbangan sebelum mengonsumsinya. Hal ini karena hati sapi mengandung banyak nutrisi, tetapi juga dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
Manfaat hati sapi berasal dari nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Beberapa nutrisi yang terkandung pada hati sapi meliputi kalsium, fosfor, zat besi, kalium, tembaga, zinc, serta vitamin A, B, dan C. Selain itu, hati sapi juga mengandung protein, lemak, dan karbohidrat.

Meski begitu, risiko dan manfaat hati sapi bisa tidak seimbang jika dikonsumsi secara berlebihan. Pasalnya, hati sapi mengandung tinggi purin dan kolesterol di dalamnya. Kedua kandungan ini dapat memicu masalah kesehatan jika asupannya tidak dibatasi.
Risiko Mengonsumsi Hati Sapi
Jika dikonsumsi berlebihan, hati sapi dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit, seperti:
1. Penyakit asam urat
Hati sapi merupakan makanan yang mengandung tinggi purin. Senyawa ini berperan dalam pembentukan asam urat dalam tubuh. Pada kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Jika tubuh memproduksi asam urat berlebih dan ginjal tidak mampu membuangnya, asam urat akan menumpuk dalam darah.
Kadar asam urat yang tinggi dapat mengendap dan membentuk kristal di sendi yang pada akhirnya menimbulkan peradangan berupa nyeri dan bengkak pada sendi, terutama jari kaki. Gejala ini menandakan adanya penyakit asam urat.
2. Kerusakan hati
Hati sapi memiliki kandungan vitamin A yang sangat tinggi, yaitu sebanyak 13.000 mikrogram. Padahal, batas aman konsumsi vitamin A per hari adalah 10.000 mikrogram.
Nah, jika tubuh memperoleh asupan vitamin A berlebih, hal ini dapat mengakibatkan mual, sakit kepala, diare, nyeri sendi dan tulang, pengeroposan tulang, hingga kerusakan hati.
3. Serangan jantung
Hati adalah organ yang memproduksi sekaligus menyimpan kolesterol. Jadi, tidak mengherankan jika kolesterol paling banyak ditemukan dalam organ hati.
Kolesterol dalam kadar tinggi dapat menempel pada dinding pembuluh darah dan membentuk timbunan plak. Plak inilah yang membuat dinding arteri menyempit, sehingga meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.
Dengan makan hati sapi seberat 100 gram, Anda sudah mengonsumsi kolesterol sebanyak 400 mg. Jumlah tersebut akan bertambah jika Anda mengonsumi makanan lain yang juga mengandung kolesterol. Padahal, jumlah asupan kolesterol yang disarankan untuk orang dewasa tidak lebih dari 300 mg per hari.
4. Gagal jantung
Mengonsumsi hati sapi secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung. Sumbatan plak pada pembuluh darah membuat jantung harus bekerja keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Otot jantung kemudian membesar agar bisa memompa lebih kuat. Namun, hal ini justru membuat jantung menjadi lebih lemah hingga tidak mampu lagi memompa darah. Kondisi inilah yang disebut sebagai gagal jantung.
5. Stroke
Selain serangan jantung dan gagal jantung, konsumsi makanan tinggi kolesterol seperti hati sapi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Hal ini terjadi karena adanya penurunan pasokan darah ke otak akibat pembuluh darah yang tersumbat oleh plak, sehingga terjadilah stroke.
6. Bayi terlahir cacat
Konsumsi hati sapi oleh ibu hamil juga sebaiknya dihindari karena kandungan vitamin A dalam hati sapi yang cukup tinggi. Meskipun vitamin A tetap dibutuhkan oleh ibu hamil dan janinnya, kelebihan vitamin A selama kehamilan justru bisa menyebabkan bayi lahir cacat.
Manfaat Hati Sapi
Selagi dikonsumsi dengan porsi yang wajar, hati sapi tetap dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, seperti:
1. Mencegah dan mengobati anemia
Hati sapi merupakan makanan tinggi zat besi. Setidaknya terdapat 7 miligram zat besi dalam 100 gram hati sapi. Tingginya zat besi dalam hati sapi membuat makanan ini baik untuk mencegah dan mengobati anemia yang membutuhkan asupan zat besi secara rutin.
2. Mencukupi asupan vitamin A
Mencukupi asupan vitamin A sangat penting, terutama bagi anak-anak. Kekurangan vitamin A dikaitkan dengan daya tahan tubuh yang lebih lemah, sehingga tubuh rentan terinfeksi penyakit. Tidak hanya itu, kekurangan vitamin A juga dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia, rabun senja, bahkan kematian pada ibu hamil.
Nah, untuk mencukupi asupan vitamin A, Anda dapat mengonsumsi hati sapi namun dengan porsi yang tidak berlebihan. Kebutuhan harian vitamin A pada anak-anak adalah 400 mikrogram, sedangkan orang pada dewasa sekitar 700–900 mikrogram. Konsumsi hati sapi yang direkomendasikan adalah sekitar 50–70 gram agar asupan vitamin A yang masuk lebih seimbang.
3. Menjaga kesehatan mata
Vitamin A dalam hati sapi berperan penting dalam memelihara kesehatan mata. Untuk dapat melihat, mata perlu menghasilkan pigmen tertentu agar retina berfungsi dengan baik.
Kekurangan vitamin A akan menghentikan produksi pigmen ini, sehingga mengakibatkan rabun senja. Selain itu, vitamin A juga diperlukan untuk menjaga kelembapan mata, sehingga mata tidak menjadi kering.
Itulah deretan risiko dan manfaat hati sapi. Jika Anda tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, mengonsumsi hati sapi diperbolehkan, asal tidak terlalu sering dan berlebihan. Namun, jika Anda sedang mengidap penyakit tertentu namun tetap ingin mengonsumsi hati sapi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter.
Dengan demikian dokter akan memberikan saran takaran konsumsi hati sapi yang sesuai dengan kondisi Anda. Selain hati sapi, Anda juga dapat meminta anjuran porsi makan jeroan lainnya, seperti otak, lidah, paru, babat, dan usus.