Telinga panas dapat terjadi pada siapa saja dan umumnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak serius. Meski begitu, beberapa penyakit juga dapat menyebabkan keluhan ini, sehingga perlu untuk diobati.

Kalau menurut mitos atau omongan orang tua, telinga panas artinya ada yang sedang membicarakan kita. Namun, kalau ditilik dari sisi ilmu kedokteran, ada banyak hal yang bisa membuat telinga menjadi panas. Apa sajakah itu? Simak artikel berikut ini.

Menyibak Penyebab Telinga Panas dari Segi Medis - Alodokter

Berbagai Penyebab Telinga Panas

Berikut ini adalah berbagai penyebab telinga panas yang perlu Anda ketahui lebih lanjut:

1. Emosi

Telinga panas bisa terjadi saat Anda sedang merasa marah, malu, atau cemas. Kondisi ini akan hilang sendirinya setelah emosi Anda kembali stabil.

2. Perubahan suhu

Jika kita berada di tempat dengan suhu yang sangat dingin, telinga, pipi, dan hidung pun bisa menjadi panas. Ini merupakan mekanisme tubuh untuk menyesuaikan diri dengan suhu sekitar.

Saat kondisi ini terjadi, pembuluh darah akan menyempit sehingga aliran darah ke permukaan tubuh berkurang atau melambat (vasokonstriksi). Efeknya, telinga Anda menjadi terasa panas dan juga memerah. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menggunakan penutup telinga.

3. Terbakar sinar matahari

Telinga panas bisa juga disebabkan oleh paparan sinar matahari. Selain terasa panas, telinga yang terkena sinar matahari juga akan berubah warna menjadi merah dan terkelupas kulitnya. Untuk mengatasinya, Anda cukup menaruh es atau mengoleskan lidah buaya pada area telinga yang panas guna mendinginkannya.

4. Perubahan hormonal

Menopause, kemoterapi, atau penggunaan obat tertentu bisa menyebabkan perubahan hormonal. Kondisi ini dapat membuat telinga menjadi panas. Untuk mengatasinya, Anda disarankan untuk menghindari makanan pedas, alkohol, dan kafein.

5. Perikondritis

Kondisi ini adalah peradangan yang terjadi pada tulang rawan telinga. Perikondritis dapat menimbulkan gejala daun telinga terasa nyeri, merah, bengkak, dan terasa panas. Luka pada telinga, gigitan serangga, atau riwayat tindakan pembedahan pada daun telinga dapat menyebabkan munculnya gangguan ini.

6. Infeksi telinga

Infeksi telinga bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Namun, biasanya gejala yang ditimbulkan bisa berbeda. Pada anak, infeksi telinga selain menyebabnya telinga panas, gejala lain seperti demam, sakit kepala, dan penurunan nafsu makan juga mungkin untuk muncul.

Sementara pada orang dewasa, infeksi telinga ditandai dengan gejala telinga panas, telinga sakit, terjadinya gangguan pendengaran, dan keluar cairan dari dalam telinga. Infeksi telinga membutuhkan pengobatan medis.

7. Sindrom telinga merah

Ada kondisi langka yang menyebabkan rasa perih di salah satu atau kedua telinga, yaitu sindrom telinga merah atau red ear syndrome (RES). Gangguan yang dapat menyebabkan satu atau kedua telinga panas ini juga mungkin untuk menyebabkan sakit kepala atau migrain. Umumnya RES dipicu oleh aktivitas normal sehari-hari, seperti mencuci atau menyisir rambut, menggerakkan leher, atau stres.

RES tergolong kondisi yang sulit diobati. Gejalanya bisa muncul beberapa kali dalam satu hari, bisa juga muncul beberapa hari sekali. Sekali muncul, gejala bisa bertahan selama beberapa menit hingga berjam-jam.

Untuk mengatasinya Anda dapat mengompres telinga yang mengalami RES dengan kompres dingin. Jika cara ini tidak mampu membantu mengatasi RES yang diderita, konsultasikan ke dokter.

8. Eritermalgia

Ada lagi kondisi langka yang dapat membuat telinga panas, kemerahan, dan sakit seperti terbakar, yaitu eritermalgia. Sakitnya bahkan bisa menjadi sangat parah hingga mengganggu aktivitas. Kondisi ini memerlukan penanganan medis dari dokter.

Telinga panas ada yang memerlukan penanganan dari dokter, dan ada pula yang tidak. Namun Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika telinga panas yang diderita di sertai gejala lain atau sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Dokter akan memeriksa lebih lanjut guna memberikan  penanganan yang tepat.