Neck lift adalah prosedur bedah untuk memperbaiki tampilan kulit di leher dan rahang agar kencang dan halus sehingga tampak awet muda. Prosedur neck lift dapat dilakukan pada kondisi kulit leher yang kendur akibat proses penuaan.
Selain di wajah, kulit area leher termasuk bagian yang paling terlihat perubahannya saat seseorang menua. Umumnya, penuaan menyebabkan kulit dan otot-otot di leher mengendur. Tidak hanya itu, lemak juga menumpuk di bawah kulit. Akibatnya, kulit leher tampak mengkerut dan turun sehingga menyerupai leher kalkun (turkey neck).
Neck lift bertujuan untuk memperbaiki tampilan kulit leher yang kendur akibat penuaan. Prosedur ini bisa dilakukan pada orang usia 30–70 tahun. Selain itu, neck lift dapat mengubah proporsi rahang yang tidak simetris, atau mengatasi leher yang bengkak akibat pengobatan tertentu.
Pada beberapa kondisi, neck lift juga bisa dilanjutkan atau dikombinasikan dengan operasi face lift untuk hasil yang maksimal.
Tujuan Neck Lift
Tujuan utama dari prosedur neck lift adalah untuk memperbaiki tampilan kulit leher agar tampak halus, kencang, dan awet muda. Beberapa kondisi yang bisa ditangani dengan neck lift meliputi:
- Lemak berlebih di bagian leher
- Kulit leher mengendur akibat berat badan turun drastis
- Kerutan di leher akibat penuaan
- Pembengkakan jaringan leher (limfedema) akibat efek samping radioterapi
- Tampilan wajah bagian bawah atau rahang yang tidak simetris
Peringatan Neck Lift
Neck lift dapat dilakukan pada pasien yang memang membutuhkannya. Namun, pasien sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai beberapa hal berikut:
- Tampilan leher yang diharapkan dari prosedur neck lift
- Tipe kulit
- Penyakit yang diderita, terutama diabetes, hipertensi, dan gangguan pembekuan darah
- Penggunaan obat-obatan, suplemen, maupun produk herbal
- Riwayat alergi terhadap obat bius (anestesi)
- Operasi yang pernah dijalani, misalnya operasi pengangkatan kelenjar parotis (parotidektomi)
- Riwayat pengobatan dengan radioterapi atau terapi penekan imun
Sebelum Neck Lift
Dokter akan terlebih dahulu memeriksa struktur wajah dan leher secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi pasien siap menjalani operasi. Pasien akan disarankan untuk melakukan hal-hal berikut sebelum menjalani neck lift:
- Berkonsultasi ke dokter terkait obat-obat yang rutin dikonsumsi
- Berpuasa sekitar 8 jam atau sesuai arahan dokter
- Mengenakan pakaian yang longgar dan mudah diganti
- Tidak merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol setidaknya 4 minggu sebelum operasi
- Tidak menggunakan aspirin, ibuprofen, dan warfarin, dalam 2 minggu sebelum operasi karena berisiko menyebabkan perdarahan
Prosedur Neck Lift
Neck lift berlangsung selama 3–4 jam. Sebelum memulai tindakan, dokter akan meminta pasien mengganti pakaian dengan jubah khusus yang sudah disediakan, lalu memberikan obat bius agar pasien tidak merasakan nyeri selama operasi berlangsung.
Setelah obat bius bekerja, dokter akan menjalankan neck lift dengan tahapan berikut:
- Membuat sayatan minimal 1,5 cm di area bawah dagu, bila perlu juga di sekitar telinga atau sepanjang cambang rambut, sampai bagian otot dan lemak di area leher (subplatysmal) terlihat sepenuhnya
- Mengangkat kulit leher dan jaringan di sekitarnya ke bagian atas atau belakang, sesuai ukuran yang diharapkan pasien
- Mengangkat jaringan kulit dan lemak yang berlebih, serta menyisakan lemak di bawah kulit dengan ketebalan sekitar 5 mm
- Membersihkan sisa-sisa darah, lalu menjahit area bekas sayatan dan menutupnya dengan perban tipis
Setelah Neck Lift
Setelah operasi selesai, pasien dapat merasakan pusing seiring efek obat penghilang nyeri hilang. Pasien juga mungkin mengalami bengkak, memar, dan nyeri di area bekas operasi sampai 2–3 minggu. Bila diperlukan, dokter akan memberikan obat pereda nyeri.
Pasien tidak perlu menjalani rawat inap dan bisa langsung pulang setelah kondisi stabil. Biasanya, pasien akan diberikan perban khusus untuk digunakan di leher selama 5–7 hari agar pembengkakan mereda.
Selain itu, leher pasien bisa kaku atau seperti ditarik dan kebas sehingga akan terasa tidak nyaman selama beberapa hari. Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini, pasien dianjurkan mengonsumsi makanan bertekstur lembut pada minggu pertama setelah prosedur neck lift.
Setelah pulang dari rumah sakit, pasien dianjurkan untuk memosisikan kepala lebih tinggi dari jantung saat tidur atau berbaring. Pastikan untuk tidak memutar atau menekuk leher selama beberapa minggu. Di samping itu, jangan mengompres dingin leher karena dapat menghambat aliran darah.
Selama 2–4 minggu pascaoperasi, pasien tidak boleh mengangkat beban berat, berkendara, atau berolahraga berat, seperti aerobik. Pasien juga dianjurkan memakai tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Hal ini untuk mempercepat pemulihan bekas luka akibat prosedur neck lift.
Lama pemulihan neck lift bisa berbeda-beda, tetapi pasien umumnya dapat kembali beraktivitas dalam 10–14 hari setelah tindakan. Sementara itu, bekas luka akibat prosedur neck lift umumnya akan memudar dalam 6 bulan sampai 1 tahun.
Efek Samping dan Komplikasi Neck Lift
Neck lift umumnya aman untuk dilakukan. Namun, ada beberapa efek samping yang umumnya timbul di area leher akibat prosedur ini, misalnya:
- Bengkak dan memar
- Kebas, kesemutan
- Sensasi terbakar atau kaku
Berbagai efek samping di atas umumnya akan mereda seiring waktu. Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi keluhan akibat neck lift.
Komplikasi lain yang bisa saja terjadi akibat operasi ini meliputi:
- Perdarahan
- Luka operasi terbuka, sehingga berisiko terinfeksi
- Penumpukan cairan di area operasi
- Cedera saraf hingga bibir bawah atau otot wajah menjadi lemah
- Rambut di daerah sayatan neck lift tidak tumbuh lagi
- Perubahan warna kulit
Segera cari pertolongan medis bila muncul keluhan di bawah ini:
- Infeksi luka operasi, yang ditandai dengan demam tinggi, serta luka yang tampak merah, bengkak, dan mengeluarkan nanah
- Perdarahan tidak berhenti
- Nyeri makin berat dan tidak kunjung membaik meski telah diberikan obat
- Pembengkakan di lengan atau kaki akibat pembentukan gumpalan darah
- Sesak napas, nyeri dada, dan jantung berdebar