Nyeri saat menelan adalah keluhan yang bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Keluhan ini dapat membuat aktivitas sehari-hari terasa tidak nyaman. Meski, umumnya disebabkan oleh infeksi ringan, nyeri saat menelan juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius, terutama jika disertai gejala tertentu.

Nyeri saat menelan (odinofagia) memang sering dikaitkan dengan radang tenggorokan. Namun, ada banyak faktor lain yang bisa memicu kondisi ini, mulai dari infeksi, cedera, iritasi, hingga masalah lambung. Tingkat keparahan nyeri dan gejala lain yang menyertainya bisa menjadi petunjuk penting untuk menentukan langkah perawatan yang tepat.

Nyeri Saat Menelan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Penyebab Nyeri Saat Menelan yang Sering Terjadi

Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri saat menelan yang perlu Anda ketahui:

1. Infeksi saluran pernapasan atas

Infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan atas, seperti tenggorokan dan amandel, merupakan penyebab paling umum nyeri saat menelan. Kondisi ini biasanya disertai gejala lain, seperti batuk, pilek, demam, nyeri otot, hingga badan terasa lemas.

Sebagian besar infeksi saluran pernapasan atas disebabkan oleh virus dan akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika keluhan disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan akibat Streptococcus, gejalanya bisa terasa lebih berat dan berlangsung lama.

2. Luka atau cedera pada tenggorokan

Menelan makanan atau minuman yang terlalu panas, keras, atau tajam, seperti kerupuk, tulang ikan, atau makanan berserat kasar, dapat menyebabkan luka kecil pada tenggorokan. Cedera ringan ini biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. 

Namun, jika nyeri tak kunjung membaik atau disertai rasa mengganjal, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

3. Refluks asam lambung (GERD)

Naiknya asam lambung hingga ke kerongkongan atau tenggorokan dapat menyebabkan rasa perih, terbakar, atau tidak nyaman saat menelan. Kondisi ini sering disertai gejala lain, seperti sering bersendawa, mulut terasa asam atau pahit, nyeri ulu hati, serta perut terasa kembung.

4. Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan

Infeksi jamur, seperti kandidiasis, dapat menyerang mulut hingga tenggorokan, terutama pada orang dengan daya tahan tubuh lemah. Kondisi ini lebih sering dialami oleh penderita diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang sedang menjalani pengobatan antibiotik jangka panjang.

Selain nyeri saat menelan, infeksi jamur pada mulut juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti munculnya bercak putih di dalam mulut, lidah, atau tenggorokan, serta bau mulut.

5. Iritasi akibat zat kimia atau polusi

Paparan asap rokok, debu, atau bahan kimia tertentu dapat mengiritasi saluran napas, termasuk tenggorokan. Iritasi ini bisa menyebabkan rasa perih atau tidak nyaman saat menelan.

Kebiasaan merokok, bekerja di lingkungan dengan paparan bahan kimia, atau tinggal di area dengan polusi udara tinggi juga dapat meningkatkan risiko munculnya keluhan ini.

Selain beberapa hal di atas, pada kasus yang lebih jarang, nyeri saat menelan dapat disebabkan oleh abses di tenggorokan, tumor, atau gangguan saraf. Bila keluhan berlangsung lama, berat, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera periksakan diri ke dokter.

Cara Mengatasi Nyeri Saat Menelan di Rumah

Jika nyeri saat menelan tergolong ringan, Anda bisa mencoba beberapa cara sederhana berikut di rumah:

  • Istirahat yang cukup agar tubuh bisa melawan infeksi atau iritasi.
  • Perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas sehari, untuk menjaga tenggorokan tetap lembap.
  • Pilih makanan yang lembut dan mudah ditelan, seperti bubur atau sup hangat.
  • Hindari makanan atau minuman yang sangat panas, pedas, asam, atau berminyak.
  • Berkumur dengan air garam hangat untuk membantu meredakan iritasi ringan.

Sebagian besar nyeri saat menelan akan membaik dengan perawatan sederhana di rumah. Namun, jika keluhan ini tidak kunjung membaik atau bahkan disertai gangguan bernapas, suara serak berat, leher membengkak, sulit membuka mulut, atau keluar darah dari mulut dan tenggorokan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran penanganan yang sesuai.

Anda bisa memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan saran penanganan awal. Selain itu, Anda juga bisa membuat janji temu dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.