Nyeri tenggorokan saat terserang flu bisa membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih berat, khususnya saat makan, bicara, atau bahkan tidur. Wajar saja bila kamu tak sabar ingin segera meredakannya. Untuk itu, kamu perlu tahu dulu penyebab terjadinya hal ini.

Flu adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Sebab itulah, nyeri tenggorokan saat terserang flu adalah hal yang umum terjadi. Virus flu bisa menyebabkan peradangan di jaringan tenggorokan, sehingga muncul rasa nyeri, panas, atau gatal.

Nyeri Tenggorokan Saat Terserang Flu, Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Selain nyeri tenggorokan, flu juga bisa disertai gejala lain, seperti hidung tersumbat, demam, batuk, dan sakit kepala. Banyak orang yang mengira semua nyeri tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri atau radang amandel, padahal pengobatannya bisa berbeda. Karena itu, penting untuk mengenali penyebab dan cara menanganinya dengan tepat.

Penyebab Nyeri Tenggorokan Saat Terserang Flu

Nyeri tenggorokan yang muncul ketika flu sebenarnya dipicu oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan nyeri tenggorokan saat terserang flu:

1. Peradangan akibat virus influenza

Virus flu berkembang di saluran pernapasan atas dan memicu proses peradangan pada jaringan tenggorokan. Hal ini menyebabkan tenggorokan terasa nyeri, panas, dan tidak nyaman, terutama saat menelan.

Perlu diingat bahwa gejala flu, termasuk nyeri tenggorokan, tidak hanya disebabkan virus influenza ya. Hal ini juga bisa disebabkan oleh virus lain seperti rhinovirus, adenovirus, bahkan COVID-19.

2. Produksi lendir berlebih

Saat flu, tubuh memproduksi lebih banyak lendir sebagai respons terhadap infeksi. Lendir ini sering mengalir ke tenggorokan, sehingga menimbulkan rasa gatal, mengganjal, dan menambah iritasi.

3. Batuk berkepanjangan

Batuk yang timbul akibat flu bisa terjadi terus-menerus. Getaran dan tekanan akibat batuk secara berulang membuat otot dan jaringan tenggorokan semakin teriritasi, sehingga rasa nyeri makin terasa.

4. Udara kering

Udara yang kelembapannya rendah, terutama pada musim kemarau atau di ruangan ber-AC, dapat membuat tenggorokan menjadi lebih kering. Kondisi ini menyebabkan lapisan pelindung di tenggorokan tidak bekerja optimal, sehingga mudah terjadi iritasi. Akibatnya, nyeri tenggorokan bisa terasa lebih parah saat flu.

5. Polusi udara

Paparan polusi udara, seperti debu, asap kendaraan, atau asap rokok, dapat memperburuk peradangan di tenggorokan. Saat flu, tenggorokan yang sudah meradang akan semakin sensitif terhadap zat-zat tersebut, baik pada perokok aktif maupun pasif. Akibatnya, proses pemulihan bisa lebih lama dan keluhan nyeri tenggorokan makin terasa.

Cara Efektif Meredakan Nyeri Tenggorokan Saat Terserang Flu

Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan agar tenggorokan terasa lebih lega dan tidak terlalu sakit saat flu, yakni:

  • Minum air putih yang cukup setiap hari.
  • Konsumsi minuman hangat, seperti teh herbal atau air madu hangat.
  • Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat.
  • Berkumur dengan air garam hangat.
  • Jauhi asap rokok dan tempat berpolusi.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai aturan pakai.
  • Menghisap permen pelega tenggorokan.
  • Menghirup uap hangat dari air panas untuk membantu melembapkan tenggorokan dan melegakan pernapasan.
  • Menggunakan humidifier di ruangan ber-AC agar udara tetap lembap.

Agar nyeri tenggorokan tidak mudah kambuh saat flu, biasakan menjaga kebersihan diri, seperti rutin mencuci tangan, dan konsumsi makanan bergizi supaya sistem imun tetap kuat. Menghindari asap rokok dan polusi juga efektif untuk melindungi kesehatan tenggorokan, terutama saat cuaca tidak menentu.

Kalau nyeri tenggorokan saat flu terasa mengganggu dan sulit diatasi sendiri, jangan sungkan untuk Chat Bersama Dokter supaya bisa segera mendapat saran yang sesuai dengan cepat.

Jika nyeri tenggorokan disertai gejala lain yang parah seperti demam tinggi yang tak kunjung turun, kesulitan bernapas, atau sulit menelan hingga tidak bisa makan dan minum, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ya.