Osteor adalah suplemen untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi. Suplemen ini membantu mengurangi nyeri dan kekakuan sendi akibat aktivitas sehari-hari, penuaan, atau radang sendi ringan.
Osteor mengandung beberapa bahan aktif. Kandungan glucosamine dan chondroitin pada Osteor berperan menjaga kesehatan tulang rawan sendi, sementara vitamin C, mangan, magnesium, dan zinc mendukung perbaikan jaringan tulang.

Osteor tersedia dalam bentuk kaplet salut selaput dan termasuk obat bebas terbatas. Obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter, tetapi sebaiknya tetap digunakan sesuai aturan pakai pada kemasan obat atau yang dianjurkan dokter.
Apa Itu Osteor
| Bahan aktif | Glucosamine HCl 500 mg, chondroitin sulphate 400 mg, vitamin C 50 mg, mangan 50 mcg, magnesium glycerophospate 10 mg, zinc 5 mg |
| Golongan | Obat bebas terbatas |
| Kategori | Suplemen kesehatan sendi dan tulang |
| Manfaat | Membantu memelihara kesehatan sendi dan tulang, mendukung proses perbaikan jaringan tulang rawan, serta menjaga metabolisme tulang |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Osteor untuk ibu hamil | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. |
| Suplemen ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali jika dokter menyarankan demikian. | |
| Osteor untuk ibu menyusui | Jika Anda sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. |
| Bentuk | Kaplet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Osteor
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi Osteor, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Osteor tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap bahan aktif dalam obat ini.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki riwayat asma, alergi, diabetes, glaukoma, hipertensi, kolesterol tinggi, atau kanker prostat.
- Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Osteor jika Anda berencana untuk menjalani tindakan medis apa pun, Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Informasikan ke dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan karena Osteor tidak dianjurkan untuk kondisi ini.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Osteor.
Dosis dan Aturan Pakai Osteor
Dosis umum Osteor adalah 2-3 kaplet, diminum 1 kali per hari. Namun, jika Anda ragu tentang dosis suplemen ini atau memiliki kondisi medis tertentu, gunakan fitur chat dengan dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan jawaban cepat dari tenaga medis profesional.
Cara Menggunakan Osteor Dengan Benar
Gunakanlah Osteor sesuai dengan anjuran dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis Osteor tanpa persetujuan dokter.
Ikuti cara penggunaan yang benar untuk menghindari risiko efek samping dan mendapatkan manfaat terbaiknya. Berikut adalah penjelasannya:
- Konsumsilah Osteor sebelum atau sesudah makan. Telan tablet Osteor secara utuh dengan air putih, tanpa membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.
- Lakukan kontrol kesehatan sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau.
- Sertailah penggunaan Osteor dengan gaya hidup sehat, seperti menerapkan pola makan bergizi dan berolahraga secara rutin, agar hasil pengobatan lebih optimal.
- Konsumsilah Osteor pada waktu yang sama setiap hari. Jika Anda lupa, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, jika sudah mendekati waktu konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan lanjutkan sesuai jadwal. Jangan menggandakan dosis.
- Jangan menggunakan Osteor yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Simpanlah Osteor di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Osteor Dengan Obat
Informasi mengenai interaksi Osteor dengan obat lain masih terbatas. Namun, ada interaksi yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat pengencer darah, seperti warfarin.
- Penurunan efektivitas obat jika diminum bersamaan dengan antibiotik tertentu seperti tetrasiklin dan penisilin atau obat yang mengandung mineral.
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Osteor bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Osteor
Penggunaan Osteor umumnya aman dalam dosis yang dianjurkan. Namun, beberapa efek samping ringan yang mungkin muncul adalah:
- Perut kembung
- Mual
- Diare atau konstipasi
Hentikan penggunaan Osteor dan segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:
- Reaksi alergi berat, seperti pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah.
- Gangguan fungsi ginjal atau hati dapat terjadi, terutama jika obat digunakan dalam dosis tinggi atau tanpa pengawasan dokter.
Konsultasikan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau memburuk. Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter atau buat janji konsultasi di aplikasi Alodokter.