Bayi tidak BAB kerap membuat ibu khawatir dan gelisah. Terlebih jika bayi tidak BAB dan disertai dengan keluhan turunnya nafsu makan, perut bayi keras, dan bayi jadi rewel sepanjang hari. Namun, ibu tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk mengatasi keluhan bayi tidak BAB.
Bayi yang hanya buang air besar (BAB) sekali dalam seminggu masih dianggap sebagai hal yang wajar, apalagi jika ia hanya diberi ASI eksklusif. Hal ini karena saluran cerna bayi dapat menyerap nutrisi dalam ASI secara maksimal, sehingga hanya sedikit zat sisa yang dikeluarkan.
Frekuensi BAB tiap bayi pun dapat berubah seiring bertambahnya usia. Sebagai contoh, bayi yang berusia 1–4 bulan, normalnya akan BAB sebanyak 2–4 kali sehari. Setelah diberikan makanan pendamping ASI (MPASI), bayi cenderung lebih jarang BAB.
Meski tergolong wajar, Bunda perlu waspada jika keluhan bayi tidak BAB disertai dengan tanda-tanda ia mengalami sembelit, seperti:
- Lebih sering menangis atau lebih rewel dari biasanya
- Kotoran keras dan kering
- Kotoran berdarah atau berwarna kehitaman
- Tidak mau makan atau menyusu
- Perut bayi keras saat ditekan
- Mengejan terlalu lama, tetapi tidak BAB
Beberapa Cara Mengatasi Bayi Tidak BAB
Ada lima cara yang bisa Bunda coba lakukan untuk mengatasi bayi tidak BAB, yaitu:
1. Perhatikan asupan makanan ibu dan susu formula
Bunda perlu mengenali penyebab bayi tidak BAB yang berasal dari ASI atau susu formula yang diminumnya. Bayi yang diberi ASI eksklusif bisa tidak BAB bila ia sensitif terhadap minuman atau makanan yang dikonsumsi ibunya.
Sementara itu, bila bayi mengalami sembelit akibat minum susu formula, Bunda dapat beralih ke susu formula merek lain. Namun, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan jenis susu formula yang tepat.
2. Berikan makanan kaya serat
Jika bayi sudah mulai mengonsumsi MPASI, Bunda dapat memberikan puree yang kaya serat dan berasal dari buah maupun sayuran, seperti apel, pir, wortel, dan brokoli.
Selain itu, Bunda juga sebaiknya tidak memberikan nasi atau pisang jika Si Kecil sering sembelit. Sebagai gantinya, berikan bayi gandum atau jelai untuk melancarkan BAB.
3. Penuhi kebutuhan cairan
Kekurangan cairan tubuh bisa membuat bayi tidak BAB. Kondisi ini terjadi karena sistem pencernaan bayi akan menyerap lebih banyak cairan dari makanan maupun minuman yang dikonsumsi, bahkan dari kotoran di ususnya. Akibatnya, kotoran bayi makin mengeras dan sulit dikeluarkan.
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh bayi adalah hal yang sangat penting untuk mencegah sembelit. Air putih dan susu sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi. Namun, Bunda perlu memperhatikan takarannya saat memberikan air putih pada bayi.
4. Memijat perut bayi
Memijat perut bayi dengan lembut dapat menstimulasi pergerakan usus, sehingga mempermudah BAB. Selain itu, Bunda juga bisa memandikan Si Kecil dengan air hangat untuk membuatnya lebih relaks.
5. Melatih bayi aktif bergerak
Melatih bayi untuk banyak bergerak dapat membantu melancarkan pencernaannya. Bila Si Kecil sudah bisa merangkak, Bunda dapat mengajaknya melakukan permainan, seperti membuat gerakan melingkar dalam beberapa putaran.
Sementara itu, jika bayi belum bisa merangkak, baringkan bayi dalam posisi telentang dan bantu menggerakkan kakinya seperti mengayuh sepeda.
Itulah kelima cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi bayi tidak BAB. Namun, bila keluhan tidak membaik atau disertai dengan keluhan lain, seperti rewel, BAB berdarah, dan ada lendir pada kotoran bayi, periksakan ke dokter, karena bisa jadi bayi mengalami kondisi medis yang serius, seperti penyakit Hirschprung.
Ingat, jangan sembarangan memberikan obat yang tidak diresepkan dokter kepada Si Kecil, ya.