Bayi tabung menjadi metode reproduksi buatan yang paling efektif. Metode ini semakin populer di Indonesia, terbukti dari tingginya jumlah tindakan bayi tabung yang dijalankan.

Bayi tabung merupakan metode pembuahan buatan dengan mengambil sel telur untuk kemudian dibuahi oleh sperma di laboratorium.

Peluang Keberhasilan Bayi Tabung Makin Tinggi - Alodokter

Sel telur yang berhasil dibuahi kemudian ditanam di dalam rahim, sehingga terjadilah kehamilan. Saat ini, peluang keberhasilan bayi tabung semakin tinggi, sehingga metode ini layak dicoba oleh pasangan yang sulit mendapatkan keturunan.

Tingkat Keberhasilan Metode Bayi Tabung Cukup Tinggi

Pada tahun 2021, tercatat ada lebih dari 13.000 siklus bayi tabung di Indonesia, dengan angka keberhasilan mencapai 70%. Angka ini didapat tanpa memperhitungkan faktor usia, masalah infertilitas, dan prosedur bayi tabung yang digunakan.

Dari data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa peluang keberhasilan bayi tabung makin tinggi. Peluang ini makin meningkat jika faktor usia diperhitungkan.

Peluang Mendapatkan Anak Kembar Melalui Bayi Tabung

Metode bayi tabung juga cocok bagi Anda yang menginginkan anak kembar. Pada proses bayi tabung, beberapa sel telur akan diambil untuk dibuahi oleh sperma. Tujuannya, agar paling tidak ada satu telur yang berkembang menjadi embrio.

Jika ternyata terdapat lebih dari satu embrio, semuanya bisa ditanamkan ke dalam rahim untuk meningkatkan peluang kehamilan kembar. Sel telur yang tidak ditransfer ke rahim bisa disimpan dengan cara dibekukan. 

Saat ada dua atau lebih embrio yang menempel di dinding rahim, kehamilan kembar pun terjadi. Namun, jangan terlalu berharap bayi yang dilahirkan adalah kembar identik. Pada bayi tabung, peluang terjadinya kembar non-identik lebih besar dibandingkan kembar identik.

Siapa yang Sebaiknya Menjalani Program Bayi Tabung?

Program bayi tabung sangat disarankan bagi pasangan suami istri yang mendambakan buah hati, terutama yang memiliki kondisi berikut:

  • Memiliki masalah reproduksi sehingga kehamilan secara alami sulit terjadi.
  • Berusia 35 tahun atau lebih, belum hamil meski rutin berhubungan seksual selama enam bulan tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
  • Berusia di awal 20-an atau awal 30-an, belum hamil meski rutin berhubungan seksual selama satu tahun atau lebih tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Jika terdapat kondisi di atas, tidak ada salahnya Anda berkonsultasi ke dokter kandungan lebih lanjut untuk mempertimbangkan program bayi tabung.

Sebagai catatan, saat ini biaya bayi tabung terbilang cukup mahal. Ditambah lagi program bayi tabung belum ditanggung oleh BPJS Kesehatan maupun asuransi swasta.

Mahalnya biaya bayi tabung disebabkan oleh penggunaan teknologi canggih dan konsumsi obat-obatan secara teratur. Biaya ini belum termasuk biaya obat di luar program, suplemen multivitamin untuk kehamilan, serta dibutuhkan pula kontrol rutin demi menunjang keberhasilan bayi tabung.

Perlu dipahami pula bahwa bayi tabung tidak menjamin keberhasilan hamil. Siklus bayi tabung bisa saja dibatalkan apabila ovarium tidak menunjukkan respons terhadap obat, sehingga menyebabkan sel telur tidak berkembang. Persentase siklus yang dibatalkan lebih besar terjadi pada kelompok wanita berusia di atas 35 tahun.

Walau terkesan menjanjikan, banyak pasangan yang harus menjalani lebih dari satu siklus sampai akhirnya dinyatakan berhasil hamil. Ini artinya Anda dan pasangan harus siap secara mental maupun finansial sebelum menjalani program bayi tabung.

Namun, metode bayi tabung tetap patut dipertimbangkan mengingat persentase keberhasilannya yang cukup tinggi. Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar program bayi tabung jika tertarik untuk menjalani program tersebut.