Pencegahan epididimitis penting dilakukan agar kesehatan organ reproduksi pria tetap terjaga dan komplikasi serius bisa dihindari. Epididimitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk infeksi menular seksual. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan menerapkan perilaku seks yang aman menjadi kunci untuk menurunkan risiko terjadinya penyakit ini.
Sebagian pria kurang memperhatikan kesehatan skrotum, padahal gangguan seperti epididimitis dapat menimbulkan nyeri, ketidaknyamanan, hingga memengaruhi kesuburan lho.

Banyak kasus epididimitis memang terkait dengan infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia atau gonore. Meski begitu, tidak semua epididimitis disebabkan oleh IMS. Epididimitis juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri dari saluran kemih atau infeksi virus, misalnya virus gondongan yang menyebar ke testis.
Oleh sebab itu, menerapkan pola hidup sehat dan menghindari perilaku berisiko sangat penting dilakukan dalam upaya pencegahan epididimitis agar kesehatan reproduksi pria tetap optimal.
Langkah-Langkah Pencegahan Epididimitis
Berikut beberapa kebiasaan sehat yang bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan epididimitis:
1. Rutin membersihkan alat kelamin
Pencegahan epididimitis dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan area genital dan mandi secara rutin setiap hari. Membersihkan alat kelamin dengan cara yang benar membantu menghilangkan bakteri penyebab infeksi dari permukaan kulit.
Langkah sederhana ini sangat penting, terutama bagi pria yang sering berkeringat atau beraktivitas di luar ruangan, agar risiko terjadinya epididimitis dapat diminimalkan.
2. Dapatkan vaksin gondongan (MMR)
Mendapatkan vaksin gondongan (MMR) merupakan salah satu langkah penting untuk mencegah epididimitis. Vaksin ini termasuk imunisasi wajib bagi anak-anak, akan tetapi orang dewasa yang belum pernah mendapatkannya juga perlu mendapatkan vaksin MMR.
Vaksin ini akan melindungi tubuh dari infeksi virus gondongan yang bisa menyebar ke testis dan menyebabkan peradangan pada epididimis. Dengan melakukan vaksinasi MMR, risiko terjadinya komplikasi pada sistem reproduksi pria dapat diminimalkan sejak dini.
3. Gunakan kondom saat berhubungan seksual
Salah satu cara efektif pencegahan epididimitis adalah selalu menggunakan kondom setiap kali berhubungan seksual. Kondom dapat membantu mencegah infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonore, yang menjadi penyebab utama epididimitis.
Oleh karena itu, penerapan pencegahan epididimitis ini sangat dianjurkan, terutama jika Anda memiliki faktor risiko tertentu, seperti sering berganti pasangan seksual atau memiliki riwayat infeksi menular sebelumnya.
4. Hindari berganti-ganti pasangan seksual
Pencegahan epididimitis juga meliputi kesetiaan pada satu pasangan. Berganti-ganti pasangan seksual meningkatkan risiko tertular infeksi yang dapat menyebabkan epididimitis. Saling berbagi riwayat kesehatan dengan pasangan adalah bagian dari pencegahan epididimitis secara menyeluruh.
5. Obati infeksi saluran kemih atau penyakit menular seksual
Penanganan dini terhadap gejala infeksi saluran kemih, seperti nyeri saat buang air kecil atau keluarnya cairan dari penis, sangat penting sebagai pencegahan epididimitis. Jika infeksi diobati sejak awal, penyebaran bakteri ke epididimis yang menyebabkan epididimitis bisa dicegah.
6. Rutin lakukan pemeriksaan testis secara mandiri
Pencegahan epididimitis juga dapat dilakukan dengan rutin melakukan pemeriksaan mandiri testis setiap bulan. Kebiasaan ini membantu mendeteksi adanya benjolan, nyeri, atau perubahan ukuran lebih awal, sehingga pencegahan epididimitis bisa dilakukan sebelum muncul komplikasi yang lebih serius.
Dengan menerapkan seluruh langkah-langkah pencegahan epididimitis di atas, Anda dapat menurunkan risiko terkena penyakit ini sekaligus menjaga kesehatan organ reproduksi untuk jangka panjang.
Pencegahan epididimitis sangat penting untuk mencegah komplikasi yang bisa berdampak pada kesehatan reproduksi pria. Jika dibiarkan, epididimitis dapat menyebabkan nyeri kronis, pembengkakan, masalah kesuburan, bahkan terbentuk abses atau penyebaran infeksi ke organ lain.
Komplikasi seperti ini bisa dihindari jika tindakan pencegahan dilakukan sejak awal. Tindakan pencegahan tidak menimbulkan efek samping berbahaya selama dilakukan sesuai anjuran medis.
Menjaga kebersihan diri, memilih perilaku seksual yang bertanggung jawab, dan waspada terhadap tanda-tanda infeksi merupakan langkah penting dalam pencegahan epididimitis. Dengan menerapkan kebiasaan ini, Anda dapat menurunkan risiko infeksi yang menyerang saluran reproduksi pria. Jika muncul gejala seperti nyeri skrotum, pembengkakan, atau keluarnya cairan dari penis, segera periksakan diri ke dokter.
Untuk konsultasi cepat dan praktis seputar kesehatan reproduksi pria, Anda bisa memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Penanganan sejak dini tidak hanya membantu mencegah komplikasi, tetapi juga menjaga kenyamanan serta kualitas hidup Anda.