Pengaruh iklim terhadap diare cukup besar. Saat suhu naik atau musim hujan tiba, risiko diare bisa ikut meningkat. Cari tahu cara pencegahan terbaik agar Anda dan keluarga tidak mudah terserang diare dan tetap sehat sepanjang musim.

Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi dan suhu hangat sepanjang tahun. Kondisi ini berkontribusi pada tingginya kasus diare, terutama di daerah dengan sanitasi yang kurang memadai.

Pengaruh Iklim terhadap Diare dan Tips Mencegahnya - Alodokter

Selain disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit, serta konsumsi makanan dan air yang tercemar, perubahan iklim juga dapat meningkatkan risiko diare. Memahami pengaruh iklim terhadap diare penting agar Anda dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Ini Pengaruh Iklim terhadap Diare

Mekanisme pengaruh iklim terhadap diare bisa berbeda-beda, tergantung jenis perubahan cuacanya. Berikut adalah penjelasan bagaimana setiap kondisi iklim dapat meningkatkan risiko diare:

1. Curah hujan tinggi dan banjir

Ketika terjadi hujan deras atau banjir, limbah dan kotoran dapat mencemari sumber air bersih. Pengaruh iklim terhadap diare terlihat pada kondisi ini karena bakteri penyebab diare, seperti E. coli dan Vibrio cholerae, lebih mudah berkembang dan menyebar.

2. Suhu udara yang tinggi

Suhu udara yang panas dapat mempercepat pertumbuhan mikroorganisme pada makanan dan air minum, sehingga risiko diare meningkat. Selain itu, cuaca panas juga bisa menyebabkan dehidrasi, yang dapat memperparah gejala diare pada orang yang sudah terinfeksi.

3. Kekeringan

Saat pasokan air bersih terbatas, air dengan kualitas yang kurang baik mungkin kerap digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya diare. Selain itu, kekurangan air juga menyulitkan upaya menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan, sehingga kemungkinan penularan diare pun menjadi lebih tinggi.

4. Pergantian musim

Pergantian musim dari kemarau ke hujan atau sebaliknya dapat mengubah pola hidup mikroba di lingkungan, serta memicu penyebaran penyakit melalui air dan makanan. Kondisi ini menggambarkan pengaruh iklim terhadap diare yang erat kaitannya dengan perubahan lingkungan.

Tips Pencegahan Diare di Berbagai Iklim

Pengaruh iklim terhadap diare bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih rentan terjadi pada anak balita, lansia, orang dengan daya tahan tubuh lemak, serta orang dengan tinggal di daerah padat penduduk atau kesulitan mendapatkan akses air bersih.

Supaya diare bisa dihindarkan di berbagai iklim berikut hal yang bisa dilakukan:

  • Pastikan air yang digunakan untuk minum dan memasak sudah dimasak hingga mendidih atau menggunakan air kemasan yang terpercaya.
  • Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti membiasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, sesudah buang air, dan sebelum menyiapkan makanan.
  • Simpan makanan di tempat tertutup dan bersih. Jangan biarkan makanan terbuka terlalu lama, terutama di cuaca panas.
  • Bersihkan saluran air serta lingkungan sekitar rumah dari sampah dan kotoran untuk mencegah pencemaran air.

Memahami pengaruh iklim terhadap diare adalah langkah awal untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit ini. Selain menjalankan pola hidup bersih dan sehat, penting juga untuk memantau perubahan cuaca serta menyiapkan langkah antisipasi, terutama di musim penghujan atau saat terjadi banjir.

Perubahan iklim memang sulit dihindari, tetapi risiko terkena diare dapat dikurangi dengan menerapkan langkah pencegahan yang tepat. Jika Anda masih memiliki pertanyaan mengenai pengaruh iklim terhadap diare atau ingin memastikan langkah pencegahan yang dilakukan sudah sesuai, konsultasikan dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter di ALODOKTER.

Segera konsultasikan juga dengan dokter bila diare tidak membaik setelah dua hari atau disertai tanda-tanda diare parah. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, manfaatkan fitur Buat Janji Dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.