Gurita bayi sering dipakaikan oleh orang tua baru karena dipercaya mampu menjaga kehangatan tubuh dan membuat pusar Si Kecil terlihat lebih rapi. Tapi, benarkah gurita bayi memang diperlukan dan bermanfaat untuk kesehatan Si Kecil? Yuk, simak penjelasan medisnya di sini!

Gurita bayi adalah kain panjang berbentuk persegi panjang atau pita lebar yang dililitkan di sekitar perut bayi. Nama “gurita” diambil karena kain ini memiliki beberapa ujung atau “kaki” kain, menyerupai hewan laut gurita yang bercabang-cabang. 

Penggunaan Gurita Bayi, Perlu atau Tidak? Ini Penjelasan Medisnya - Alodokter

Di Indonesia, gurita bayi sering dipakaikan sejak bayi baru lahir sebagai bagian dari tradisi perawatan bayi. Banyak yang percaya, penggunaan kain ini bisa menjaga perut bayi tetap hangat, mencegah pusar menjadi bodong, dan membuat tubuh bayi terbungkus rapi. 

Fakta Medis Seputar Gurita Bayi

Secara medis, gurita bayi tidak terbukti memberikan manfaat untuk kesehatan. Anggapan bahwa gurita bayi bisa membuat pusar bayi cepat masuk dan tidak bodong, mencegah perut buncit, atau menjaga tubuh tetap hangat, sebenarnya tidak didukung bukti ilmiah lho, Bun. 

Sebenarnya, pusar bayi akan sembuh sendiri tanpa perlu dililit kain apa pun. Selain itu, perut bayi yang terlihat buncit juga merupakan hal yang normal, karena otot perutnya masih lemah dan tubuhnya sedang beradaptasi dengan pertumbuhan organ-organ di dalam perut. 

Nah, untuk menjaga kehangatan tubuhnya, Bunda cukup memakaikan Si Kecil baju yang sesuai dengan suhu ruangan ya.

Sebaliknya, penggunaan gurita bayi yang terlalu ketat justru bisa menimbulkan masalah kesehatan, seperti membuat bayi sulit bernapas dan memicu iritasi kulit akibat keringat terperangkap. Oleh karena itu, dokter anak tidak merekomendasikan penggunaan gurita bayi. 

Dibandingkan penggunaan gurita bayi, dokter lebih menganjurkan agar Bunda memakaikan bayi pakaian longgar, lembut, dan menyerap keringat untuk menjaga kenyamanan dan keamanan Si Kecil.

Risiko Kesehatan Penggunaan Gurita Bayi

Penggunaan gurita bayi memang terlihat sederhana, tetapi jika digunakan terlalu ketat atau terlalu sering, kain tersebut dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan berikut ini:

1. Mengganggu pernapasan bayi

Lilitan gurita bayi yang terlalu erat dapat menekan dada dan perut bayi, sehingga pergerakan saat bernapas jadi terbatas. Hal ini bisa membuat pernapasan bayi tidak lega, bahkan meningkatkan risiko ia mengalami sesak napas.

2. Menyebabkan iritasi dan ruam pada kulit bayi

Keringat yang terperangkap di bawah kain gurita, terutama jika kainnya kurang menyerap keringat, bisa membuat kulit bayi yang sangat sensitif menjadi lembap dan mudah mengalami iritasi, kemerahan, hingga ruam.

3. Membatasi gerak dan perkembangan motorik bayi

Lilitan kain yang kencang dapat membatasi ruang gerak bayi. Padahal, bayi perlu bebas bergerak untuk belajar menggeliat, menendang, dan mengembangkan kemampuan motoriknya sejak dini.

Karena risiko-risiko tersebut, dokter tidak menyarankan gurita bayi sebagai pakaian wajib untuk bayi baru lahir. Sebaiknya, pilih pakaian yang longgar, berbahan lembut, dan mudah menyerap keringat agar Si Kecil tetap nyaman dan aman, baik saat beraktivitas maupun tidur.

Pada akhirnya, setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Namun, hingga kini tidak ada bukti medis yang mendukung manfaat penggunaan gurita bayi. Bahkan, risiko seperti gangguan pernapasan, iritasi, dan ketidaknyamanan justru dapat muncul.

Jadi, mulai sekarang Bunda dan Ayah sebaiknya menghindari penggunaan gurita bayi pada Si Kecil ya. 

Jika Bunda atau Ayah memiliki pertanyaan seputar keamanan gurita bayi atau Si Kecil mengalami sesak napas dan ruam setelah memakai gurita, segera konsultasikan ke dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.

Dengan begitu, Bunda dan Ayah bisa mendapatkan saran yang tepat demi kesehatan dan kenyamanan buah hati.