Melahirkan caesar sering membuat inisiasi menyusui dini (IMD) terlambat dilakukan. Padahal, IMD memberikan banyak nutrisi penting bagi daya tahan tubuh dan tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu, penting sekali untuk memberi nutrisi ekstra kepada Si Kecil yang lahir caesar, salah satunya sinbiotik.

Ketika bayi dilahirkan melalui operasi caesar, ada kemungkinan ia terlambat untuk mendapatkan kolostrum, yaitu air susu ibu (ASI) yang keluar pertama kali setelah melahirkan.

Pentingnya Sinbiotik sebagai Nutrisi Tambahan untuk Bayi Lahir Caesar - Alodokter

Selain sangat kaya akan nutrisi yang penting bagi bayi baru lahir, kolostrum juga mengandung banyak antibodi dari tubuh ibu. Antibodi ini mampu melindungi bayi dari infeksi ketika tubuhnya belum menghasilkan antibodi yang cukup dan imunitas bayi belum cukup kuat untuk melawan serangan kuman penyakit.

Ketika bayi lahir caesar terlambat mendapatkan IMD, permintaan atau dorongan kebutuhan bayi akan ASI juga akan muncul lebih lambat. Hal ini bisa menyebabkan produksi ASI jadi berkurang. Soalnya, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh banyaknya permintaan atau kebutuhan ASI bayi.

Imun Tubuh Bayi Lahir Caesar

Selain karena terlambat mendapatkan IMD, bayi lahir caesar juga tidak melewati vagina ibu seperti bayi yang lahir normal. Akibatnya, bayi lahir caesar tidak terpapar flora normal atau bakteri baik yang ada di vagina ibu. Padahal, bakteri baik ini dapat memperkuat daya tahan tubuh bayi, sehingga bayi tidak mudah sakit.

Karena tidak melalui jalan lahir dan tidak terpapar flora normal, bayi yang lahir caesar cenderung memiliki imunitas yang lebih sensitif. Bahkan, penelitian menyebutkan bahwa bayi lahir caesar lebih berisiko mengalami asma atau alergi di kemudian hari.

Tidak hanya itu, kondisi yang menjadi alasan dilakukannya operasi caesar, seperti bayi prematur, preeklampsia, atau pertumbuhan janin terlambat (IUGR), juga sering membuat bayi lahir dengan berat badan di bawah normal. Nah, berat badan yang terlalu rendah berisiko melemahkan sistem imun dan menghambat tumbuh kembang bayi.

Karena alasan itulah, bayi lahir caesar memerlukan nutrisi tambahan. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh bayi lahir caesar akan lebih kuat dan tumbuh kembangnya pun bisa optimal.

Nutrisi Penting yang Dibutuhkan Bayi Lahir Caesar

Bayi lahir caesar memang tidak terpapar bakteri baik di jalan lahir ibu dan sering terlambat mendapatkan IMD. Meski begitu, selama kebutuhan nutrisinya terpenuhi, bayi yang lahir caesar tetap bisa tumbuh sehat kok, Bun, tidak kalah dengan bayi yang lahir normal.

Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi lahir caesar adalah memberikannya ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. ASI mudah dicerna oleh bayi, bahkan oleh bayi yang baru lahir. ASI juga mampu memperkuat daya tahan tubuh bayi karena mengandung antibodi, meskipun kandungan antibodinya tidak sebanyak di dalam kolostrum.

ASI juga sangat unik karena bisa berubah-ubah, baik dalam hal komposisi, warna, maupun rasanya, agar sesuai dengan kebutuhan bayi. Perubahan alami ini terjadi secara bertahap, seiring pertambahan usia bayi.

Jadi, pemberian ASI eksklusif dapat memastikan kebutuhan nutrisi bayi tetap terpenuhi meskipun jenis nutrisi yang diperlukan tubuhnya berubah-ubah dan jumlahnya pun bertambah sesuai usia.

Sayangnya, tidak semua ibu bisa mengeluarkan ASI dengan lancar. Menurut penelitian, ibu yang melahirkan secara caesar lebih berisiko mengalami ASI seret karena tidak mengalami lonjakan oksitosin seperti saat proses melahirkan normal. Padahal, hormon ini berperan penting dalam meningkatkan produksi ASI.

Pelekatan puting yang tidak benar juga dapat menurunkan produksi ASI, sehingga ASI susah keluar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bayi lahir caesar cenderung tidak mendapatkan IMD, sehingga bisa saja pelekatan puting saat pertama kali bayi menyusu menjadi tidak tepat.

Bila Si Kecil mengalami hal ini, jangan putus asa ya, Bun. Ada cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang lahir caesar kok, yaitu dengan memberikan susu formula sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi. Namun, ingat. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan susu formula kepada bayi berusia di bawah 6 bulan.

Tahukah, Bunda? Beberapa produk susu formula untuk bayi mengandung sinbiotik yang mampu memperkuat imunitas tubuh bayi.

Sinbiotik adalah kombinasi dari probiotik dan prebiotik. Probiotik merupakan bakteri baik yang berfungsi untuk membantu pencernaan, menjaga kesehatan saluran cerna, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara itu, prebiotik merupakan makanan untuk bakteri baik ini dan biasanya berupa serat dari makanan.

Mengonsumsi susu formula yang mengandung sinbiotik dapat menjaga jumlah bakteri baik di dalam usus bayi, sehingga saluran cernanya tetap sehat. Jika saluran cerna Si Kecil sehat, nutrisi dari ASI dan susu formula bisa diserap dengan baik.

Nutrisi yang terserap sempurna membuat pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil bisa optimal sesuai usianya. Hal ini sangat baik, terutama untuk bayi yang lahir caesar karena mengalami gangguan, seperti gawat janin, prematur, IUGR, atau kelahiran prematur.

Selain memenuhi kebutuhan nutrisi dengan pemberian ASI atau susu formula, lengkapi juga imunisasi Si Kecil sesuai jadwal ya, Bun. Imunisasi adalah cara yang sangat efektif untuk melindungi tubuh bayi dari infeksi bakteri atau virus yang bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang.

Jika Si Kecil memiliki kondisi medis tertentu, gampang sakit, atau tumbuh kembangnya terlihat lambat, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Si Kecil.