Penyakit mata adalah gangguan yang terjadi pada bagian-bagian mata, mulai dari kornea, lensa, retina, saraf mata, hingga kelopak mata. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau kelainan refraksi. Penyakit mata bisa menimbulkan banyak gejala, seperti mata merah, nyeri, atau penglihatan buram.

Mata memiliki peran penting dalam aktivitas sehari-hari, seperti membaca, bekerja, dan berkomunikasi. Ketika terjadi penyakit mata, kualitas hidup seseorang dapat menurun secara signifikan. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali jenis penyakit mata, gejala-gejala, dan cara penanganannya, agar kesehatan mata tetap terjaga.

Penyakit Mata

Penyebab Penyakit Mata

Berikut beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan maupun meningkatkan risiko terjadinya penyakit mata:

  • Infeksi bakteri, virus, atau jamur, seperti herpes mata, konjungtivitis, dan peradangan di dalam bola mata (endoftalmitis)
  • Peradangan pada jaringan mata, misalnya uveitis atau skleritis 
  • Kelainan bentuk bola mata, lensa, atau kornea, seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), dan mata silinder (astigmatisme)
  • Komplikasi dari penyakit kronis yang menyerang mata, misalnya retinopati diabetik atau glaukoma
  • Cedera pada mata karena terkena benda tajam, benturan, atau paparan bahan kimia 
  • Penyakit mata degeneratif, seperti katarak, degenerasi makula, dan presbiopia
  • Faktor lingkungan, misalnya paparan debu, asap, sinar ultraviolet matahari
  • Kebiasaan merokok

Gejala Penyakit Mata

Gejala penyakit mata sangat beragam, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa keluhan yang umum dialami penderita penyakit mata:

  • Mata tampak merah akibat pelebaran pembuluh darah, sering kali disertai rasa perih atau gatal
  • Nyeri mata, serta sensasi terbakar atau seperti ada benda asing di dalam mata
  • Penglihatan kabur
  • Mata berair atau malah kering
  • Kelopak mata bengkak, terkadang disertai keluarnya cairan nanah atau kerak
  • Sebagian pandangan terhalang atau tampak bayangan melayang-layang (floaters)
  • Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
  • Perubahan bentuk pupil atau warna mata

Kapan harus berkonsultasi ke dokter

Jika membutuhkan penjelasan awal mengenai gejala penyakit mata yang Anda alami, konsultasikan ke dokter lewat chat. Dokter akan memberikan penjelasan, saran, atau pengobatan awal. Dokter juga dapat merujuk Anda ke dokter spesialis di rumah sakit terdekat jika diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Namun, jangan tunda untuk segera ke dokter mata jika mengalami gejala berikut:

  • Penurunan penglihatan mendadak atau bertahap
  • Nyeri hebat pada mata
  • Mata merah yang tidak membaik dalam beberapa hari
  • Penglihatan ganda, muncul bayangan, atau titik buta
  • Keluarnya nanah, darah, atau cairan dari mata
  • Cedera langsung pada mata, misalnya terkena benda tajam atau bahan kimia

Pemeriksaan dan penanganan juga perlu segera diberikan bila gejala di atas terjadi pada pasien anak-anak, penderita diabetes, atau lansia. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya komplikasi pada mata.

Diagnosis Penyakit Mata

Untuk mendiagnosis penyakit mata, dokter akan menanyakan gejala, penyakit yang pernah atau diderita pasien, dan kondisi maupun aktivitas yang menyebabkan keluhan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada kelopak mata, bola mata, kornea, konjungtiva, lensa, dan retina.

Pasien juga dapat diminta untuk menjalani pemeriksaan ketajaman penglihatan yang biasanya menggunakan tes membaca huruf atau simbol (Snellen chart). Hal ini untuk menilai fungsi mata. 

Jika diperlukan, pasien juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan berikut guna memastikan diagnosis penyakit mata:

  • Tonometri, untuk mengukur tekanan di dalam bola mata
  • Oftalmoskopi, untuk melihat kondisi bagian dalam mata, terutama retina dan saraf mata
  • Slit lamp, untuk mendeteksi infeksi, luka, katarak, atau peradangan pada mata
  • Optical coherence tomography (OCT) dan USG mata, untuk melihat kondisi struktur mata secara detail

Pengobatan Penyakit Mata

Pengobatan penyakit mata disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya, antara lain:

  • Obat tetes mata yang mengandung antibiotik, antihistamin, atau kortikosteroid, untuk mengobati infeksi, alergi, atau peradangan
  • Obat minum, dapat berupa sediaan tablet atau kapsul, seperti antibiotik atau antivirus, untuk mengobati infeksi yang lebih berat
  • Prosedur laser, untuk menangani glaukoma, retinopati diabetik, atau degenerasi makula
  • Operasi mata, untuk mengatasi katarak, retina lepas, atau tumor mata
  • Kacamata atau lensa kontak, untuk memperbaiki gangguan refraksi
  • Penggunaan salep atau kompres

Komplikasi Penyakit Mata

Penyakit mata yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi berikut:

  • Penurunan penglihatan permanen hingga kebutaan
  • Infeksi yang menyebar ke jaringan sekitar mata
  • Kerusakan pada saraf mata atau retina
  • Peradangan kronis 

Pencegahan Penyakit Mata

Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit mata:

  • Mencuci tangan sebelum menyentuh mata maupun tidak memegang mata saat tangan kotor
  • Menggunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari dan pelindung saat bekerja di lingkungan berdebu
  • Tidak berbagi handuk, kosmetik, atau lensa kontak dengan orang lain
  • Menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter jika memiliki penyakit kronis, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, agar tidak memicu komplikasi pada mata
  • Memeriksakan kondisi mata secara berkala, terutama bagi lansia, penderita diabetes, atau individu dengan riwayat penyakit mata
  • Mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayuran hijau, ikan, dan buah-buahan, yang baik untuk kesehatan mata
  • Tidak merokok dan sebisa mungkin menghindari paparan asap rokok