Perbedaan pernapasan dada dan perut sering kali membingungkan. Padahal, memahami perbedaannya bukan hanya penting bagi penderita masalah pernapasan, tetapi juga bagi siapa pun yang ingin bernapas lebih sehat dan rileks.

Saat bernapas, manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Meski berlangsung secara alami, proses ini melibatkan mekanisme yang sangat kompleks. Oksigen yang dihirup akan diproses oleh berbagai organ pernapasan dan disalurkan ke seluruh tubuh. Proses ini dapat terjadi melalui pola pernapasan dada dan pernapasan perut.

Perbedaan Pernapasan Dada dan Perut yang Perlu Diketahui - Alodokter

Pernapasan dada dan perut sama-sama normal, tetapi keduanya juga memiliki perbedaan. Perbedaan pernapasan dada dan perut antara lain bisa dilihat dari mekanisme dan dampaknya terhadap tubuh, terutama dalam merespons stres atau kelelahan.

Berbagai Perbedaan Pernapasan Dada dan Perut

Pernapasan dada dan perut merupakan 2 pola bernapas yang melibatkan bagian tubuh dan teknik otot yang berbeda. Perbedaan ini bisa memengaruhi efektivitas pertukaran oksigen serta kondisi emosional dan fisik seseorang.

Berikut ini adalah perbedaan pernapasan dada dan perut:

1. Berdasarkan mekanismenya

Mekanisme pernapasan dada melibatkan berbagai organ tubuh, seperti hidung, otot dada, tenggorokan, dan paru-paru. Pernapasan ini pada dasarnya adalah cara kita bernapas sehari-hari, termasuk saat tubuh berada dalam kondisi waspada, cemas, atau sedang beraktivitas fisik. Pola pernapasan ini melibatkan otot yang berada di antara tulang rusuk, leher, dan bahu. 

Saat pernapasan dada terjadi, udara yang masuk lebih banyak memenuhi bagian atas paru-paru. Hal ini menyebabkan bagian dada terlihat naik, sedangkan perut hampir tidak bergerak. 

Sementara itu, pernapasan perut adalah teknik pernapasan yang dilakukan dengan bantuan diafragma, yaitu otot besar yang memisahkan rongga dada dan perut. Teknik ini bisa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, seperti meredakan cemas dan sesak napas.

Pernapasan perut atau pernapasan diafragma merupakan salah satu teknik pernapasan yang dapat memaksimalkan fungsi paru-paru untuk memperoleh oksigen lebih banyak.

Saat Anda melakukan pernapasan perut, udara akan masuk lebih dalam hingga ke bagian bawah paru-paru. Dengan begitu, volume napas menjadi lebih besar, sehingga pertukaran oksigen dan karbon dioksida menjadi lebih optimal.

2. Berdasarkan cara melakukannya

Perbedaan pernapasan dada dan perut juga dapat dilihat dari cara melakukannya. Pernapasan dada cenderung terjadi secara otomatis, terutama saat tubuh sedang aktif atau tertekan. 

Berikut ini adalah cara melatih pola pernapasan dada:

  • Berdiri atau duduk dalam posisi tegak.
  • Letakkan salah satu tangan di dada dan satu tangan lainnya di perut.
  • Tarik napas dalam melalui hidung.
  • Rasakan dada terangkat, sedangkan perut tetap datar atau sedikit bergerak.
  • Buang napas perlahan melalui mulut sambil tetap mempertahankan gerakan dada.

Pernapasan dada umumnya dilakukan tanpa sadar, termasuk saat tubuh berada dalam kondisi stres, tegang, atau sedang melakukan aktivitas fisik. Meskipun efisien untuk kebutuhan oksigen jangka pendek, pernapasan dada cenderung lebih dangkal sehingga tidak memaksimalkan fungsi paru-paru secara penuh.

Sementara itu, pernapasan perut merupakan teknik bernapas yang lebih terkontrol dan sering digunakan dalam latihan relaksasi, seperti yoga atau meditasi. 

Berikut ini adalah cara melakukan pernapasan perut:

  • Berbaring telentang atau duduk tegak dengan posisi nyaman.
  • Letakkan salah satu tangan di dada dan satu tangan lainnya di perut.
  • Tarik napas perlahan melalui hidung dan rasakan perut mengembang ke luar, bukan dada.
  • Pastikan dada tetap rileks dan tidak ikut terangkat.
  • Buang napas perlahan melalui mulut sambil merasakan perut mengempis.
  • Ulangi selama beberapa menit untuk membantu menenangkan pikiran dan memperkuat otot diafragma.

Perlu diingat, kedua pola pernapasan ini sama-sama normal dan bisa terjadi secara bergantian, tergantung pada kebutuhan tubuh. Namun, mengenali dan memahami perbedaannya bisa membantu Anda melatih pola napas yang lebih sehat, terutama saat menghadapi stres atau kondisi medis tertentu.

3. Berdasarkan manfaatnya

Perbedaan pernapasan dada dan perut dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kesehatan tubuh. Saat bernapas, tubuh cenderung menggunakan teknik pernapasan dada secara otomatis, termasuk saat tubuh berada dalam kondisi aktif atau tertekan. Dengan begitu, pola pernapasan ini memiliki beberapa manfaat bagi tubuh, seperti:

  • Memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh
  • Memfasilitasi respons "fight or flight" sebagai mekanisme pertahanan tubuh
  • Membantu aktivitas fisik yang memerlukan kekuatan napas jangka pendek

Berbeda dengan pernapasan dada, pernapasan perut atau pernapasan diafragma dianggap lebih menguntungkan bagi kesehatan, terutama dalam jangka panjang. 

Berikut ini adalah beberapa manfaat pernapasan perut yang bisa Anda dapatkan:

  • Meningkatkan kapasitas paru-paru dan efisiensi pertukaran oksigen
  • Merangsang sistem saraf parasimpatik untuk membantu tubuh lebih tenang dan rileks
  • Mengurangi stres, kecemasan, dan membantu tidur lebih nyenyak
  • Meredakan ketegangan otot di leher dan bahu
  • Sebagai terapi untuk penderita asma, PPOK, atau gangguan panik

Itulah perbedaan pernapasan dada dan perut. Dengan mengenali pola napas sehari-hari, Anda bisa mulai melatih teknik pernapasan yang lebih sehat dan efektif, terutama dalam menghadapi tekanan fisik maupun emosional.

Jika Anda sering merasa tegang, sulit rileks, atau ingin meningkatkan kualitas pernapasan, cobalah mengikuti kelas yoga, meditasi, atau terapi napas. Cara sederhana ini bisa membantu menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan lain mengenai perbedaan pernapasan dada dan perut, jangan ragu untuk mengonsultasikannya secara online melalui Chat Bersama Dokter. Nantinya, Anda akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap sesuai dengan apa yang Anda butuhkan.