Laki-laki harus menjaga kesehatan dan kebersihan kelaminnya agar fungsi ereksi, ejakulasi, dan reproduksinya dapat tetap terjaga secara optimal. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kelamin laki-laki adalah dengan membasuhnya setiap kali selesai kencing.

Walaupun tidak ada sumber medis yang menyatakan bahwa penis harus dibasuh menggunakan air tiap kali selesai berkemih, tetap ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari aktivitas ini. Contohnya adalah menghindari aroma tak sedap akibat sisa air seni yang menempel di kelamin dan celana dalam.

Perlukah Kelamin Laki-Laki Dibasuh Setelah Kencing? - Alodokter

Selain itu, membasuh kelamin laki-laki dengan air setelah kencing juga mengurangi potensi perpindahan bakteri yang ada di toilet atau urinoir ke penis.

Maka dari itu, laki-laki disarankan membasuh kelaminnya setiap kali selesai kencing. Jika kamu benar-benar tidak terbiasa membasuh kelamin dengan air setelah kencing, kamu tetap harus membasuh organ vitalmu itu minimal 1 kali setiap hari.

Bagian kelamin yang perlu kamu bersihkan adalah penis, kantung zakar (skrotum), rambut di sekitar organ kelamin, dan area anus.

Cara Membersihkan Kelamin Laki-Laki Setelah Kencing dengan Baik

Bagi laki-laki, membersihkan kelamin setelah kencing tidak boleh sembarangan. Ada beberapa langkah yang harus kamu perhatikan, di antaranya adalah:

Pastikan urine telah keluar sepenuhnya

Saluran kencing laki-laki tidak berbentuk lurus seperti pada perempuan, melainkan berkelok-kelok. Ini berpotensi menyebabkan adanya urine yang masih tertinggal di saluran kencing walaupun rasanya sudah selesai berkemih (kandung kemih sudah kosong). Biasanya, sisa urine ini akan keluar beberapa saat setelah buang air kecil dan membasahi celana dalam.

Ini akan membuat celana dalam menjadi lembap dan membuat kuman jadi lebih mudah tumbuh. Maka dari itu, guna memastikan urine telah keluar dengan sempurna, kamu bisa sedikit menggoyangkan penis setelah kencing. Jika perlu, tekan dengan lembut saluran kencing pas di pangkal skrotum bagian belakang karena di bagian ini biasa tertinggal sisa-sisa urine.

Bersihkan kelamin setiap selesai kencing

Setelah urine telah keluar sepenuhnya, bersihkan lubang penis guna memastikan tidak ada urine yang tersisa. Basuh penis dengan air jika memungkinkan, jika tidak, gunakan tisu basah.

Tips Menjaga Kesehatan Kelamin Laki-Laki

Selain membasuh kelamin setelah kencing, kamu juga bisa menerapkan kebiasaan-kebiasaan di bawah ini guna menjaga kesehatan kelamin:

1. Bersihkan penis dengan air minimal 1 kali sehari. Jika perlu, gunakan sabun tanpa parfum. Penis yang sudah disunat biasanya akan lebih mudah untuk dibersihkan. Namun pada penis yang tidak disunat, penting sekali untuk membersihkan sisi kulit di balik kulup penis. Tarik kulup penis ke belakang lalu cuci dengan air dan sabun pada bagian dalamnya. Setelah itu, kembalikan kulup ke posisi semula.

2. Ganti celana dalam setiap hari atau tiap setelah berolahraga.

3. Jangan gunakan bedak atau deodoran pada penis karena dapat menyebabkan iritasi kulit.

4. Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah infeksi menular seksual. Hal ini penting dilakukan, terutama jika memiliki lebih dari satu pasangan seksual.

5. Lakukan vaksinasi HPV sebelum usia 26 tahun, guna mencegah penularan virus HPV (human papillomavirus) yang merupakan penyebab kutil kelamin.

6. Aktif berolahraga. Jika dilakukan secara teratur, olahraga dapat mengurangi risiko gangguan ereksi.

7. Batasi konsumsi minuman beralkohol dengan tidak melebihi dua gelas per hari. Jika berlebihan, alkohol dapat menurunkan kadar hormon testosteron.

8. Periksakan secara mandiri kondisi kelamin dengan teratur, sehingga jika terdapat gangguan atau perubahan pada kelamin, hal ini dapat terdeteksi lebih dini.

Membasuh kelamin dengan air tiap setelah kencing dapat membantu menjaga kondisi kebersihan dan kesehatan kelamin laki-laki. Maka dari itu, hal tersebut disarankan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila mengalami keluhan atau menemukan kelainan di alat kelamin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan pemeriksaan yang tepat dan penanganan yang sesuai.