Setiap ibu hamil memiliki ukuran perut yang berbeda-beda. Ada yang tampak kecil dan ada pula yang terlihat besar. Katanya, kalau perut ibu hamil kecil tandanya mengandung bayi yang juga berukuran kecil. Apakah informasi ini benar?

Perut ibu hamil baru mulai terlihat menonjol di usia kehamilan 16–20 minggu. Besar kecilnya ukuran perut ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari usia kehamilan, proporsi tubuh ibu, hingga adanya kondisi kehamilan tertentu.

Perut Kecil pada Ibu Hamil Menandakan Bayinya juga Kecil, Benarkah? - Alodokter

Kaitan Antara Ukuran Perut Ibu Hamil dan Janin

Anggapan yang menyebutkan kalau ibu hamil punya perut kecil berarti mengandung bayi yang kecil itu kurang tepat, ya. Bentuk dan ukuran perut ibu hamil tidak bisa dijadikan patokan besar atau kecilnya ukuran janin. Hal tersebut pun juga tidak bisa menjadi tolok ukur kesehatan janin.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ukuran perut ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu:

  • Usia kehamilan
  • Otot perut yang kuat dan kencang karena rutin berolahraga atau melakukan latihan perut sebelum dan selama kehamilan
  • Tinggi dan berat badan ibu hamil
  • Letak dan berat janin
  • Primigravida (kehamilan pertama) atau multigravida (kehamilan kedua atau seterusnya)
  • Jumlah air ketuban yang terlalu sedikit (oligohidramnion) atau terlalu banyak (polihidramninon)

Jika perut kecil selama hamil dipicu oleh oligohidramnion, penanganan harus segera dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya persalinan prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, atau persalinan dengan metode operasi caesar.

Yang Harus Dilakukan jika Perut Ibu Hamil Tampak Kecil

Kalau Bumil memiliki ukuran perut yang kecil, kini tidak perlu cemas lagi, ya. Selama dokter mengatakan bahwa tumbuh kembang janin baik-baik saja, Bumil tidak usah mengkhawatirkan hal ini.

Lagi pula, selama hamil bukan besar kecilnya perut yang akan diukur, melainkan tinggi fundus uteri (TFU). Tinggi fundus uteri atau tinggi rahim merupakan salah satu cara mudah untuk melihat kesesuaian pertumbuhan janin dengan usia kehamilan.

Pengukuran ini dilakukan dengan cara mengukur jarak antar tulang kemaluan dengan bagian atas rahim ibu. Ukuran fundus uteri sesuai usia kehamilan adalah sebagai berikut:

  • Sebelum usia kehamilan 12 minggu, fundus uteri belum terlihat
  • Usia kehamilan 12 minggu, fundus uteri berada 1–2 jari di atas simfisis pubis (sendi penghubung tulang kemaluan)
  • Usia kehamilan 16 minggu, fundus uteri berada di pertengahan simfisis dan pusar (umbilikus)
  • Usia kehamilan 20 minggu, fundus uteri berada 3 jari di bawah pusar
  • Usia kehamilan 24 minggu, fundus uteri setinggi pusar
  • Usia kehamilan 28 minggu, fundus uteri berada 3–4 di atas pusar
  • Usia kehamilan 32 minggu, fundus uteri berada di pertengahan antara pusar dan ujung tulang dada (prosesus xipoideus)
  • Usia kehamilan 36 minggu, fundus uteri berada 3–4 jari di bawah ujung tulang dada
  • Usia kehamilan 40 minggu, fundus uteri berada di pertengahan antara pusar dan ujung tulang dada

Selain mengukur tinggi rahim, untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin, Bumil juga perlu menjalani USG. Melalui pemeriksaan ini, Bumil bisa mengetahui posisi janin dan jumlah air ketuban.

Hal terpenting yang perlu Bumil lakukan adalah rutin memeriksakan kehamilan minimal 1 bulan sekali ke dokter. Rutin kontrol ke dokter juga dapat membantu Bumil untuk mengantisipasi kelainan atau masalah kehamilan yang mungkin terjadi.